-Malik-
Aku berhentikan mobilku di depan rumah.
Mona bangun dari tidurnya. Sepanjang jalan ia tertidur, meski sempat ia terbangun saat siangnya dia tidak mau bicara, tidak mau makan ataupun minum. Kurasa ia masih memikirkan keluarganya.
"Dimana ini?" tanya Mona.
"Turunlah. Ini rumahku. Malam ini kau tidur disini" jawabku sembari turun dari mobil. Aku berdiri disamping pintu Mona, menunggunya turun.
Tak lama ia turun. "Aku akan pulang saja" ujar Mona.
"Ini sudah malam. Jarang taksi lewat jadi sebaiknya segera masuk kedalam rumah. Aku merasa lelah" aku berjalan menuju teras rumahku.
Bisa kudengar dan kurasakan, Mona mengikuti langkahku menuju rumah.
"Aku pu..." ucapanku terhenti melihat seluruh keluargaku yang sedang duduk di ruang tamu dengan wajah khawatir.
"Malik" ujar ibu dengan haru. Ibu memelukku dengan erat.
"Kau tidak ada kabar. Berhari-hari kau tidak ada.. Kemana saja? Kemana saja?" tanya ibu sembari terisak.
Aku melepaskan pelukannya dan menyeka air matanya.
"Aku sudah kembali. Jangan khawatir" jawabku.
Nenek menghampiriku sembari menangis.
"Ya tuhann.. Ada apa dengan wajahmu nak? Apa kau disakiti orang lain? Apa ada yang menyakitimu?" ujar nenek sembari melihat luka-luka diwajahku.
"Aku baik-baik saja" jawabku.
Tiba-tiba pandangan ibu beralih kebelakangku. Aku membalikkan tubuhku dan Melihat Mona yang berdiri di ambang pintu sembari memandang kami.
"Siapa.." tanya ibu sembari menatapku penuh tanda tanya.
"Dia akan menginap disini untuk malam ini. Ini sudah malam, aku tidak bisa meninggalkannya" jawabku sembari menatap Mona.
Kak Rani datang menghampiri Mona. "Kau pasti lelah. Ayo masuk. Ganti pakaianmu dengan pakaianku untuk sementara ini" kak Rani membawa Mona masuk dan pergi menuju kamar tamu.
"Kakak lebih mempedulikan dia ketimbang aku?" teriakku.
"Kau baik-baik saja" jawabnya tanpa menoleh.
"Kau juga harus membersihkan dirimu. Dan obati luka-lukamu"
Aku mengangguk dan mengikuti perintah ibu.
Selesai membersihkan diriku dan mengganti pakaianku dengan kaus panjang putih serta celana jeans, aku pergi ke meja makan.
Aku merasa sangat lapar. Arah jarum jam ditanganku menunjukkan pukul 10 malam.
"Kau dari mana saja bersama Mona?"
Aku menoleh dan melihat kakak iparku duduk disampingku sembari memakan apel.
"Aku.. Tunggu dulu, darimana kakak tau kalau namanya Mona?"
"Jelas tau. Kakakmu, istriku sangat mengaguminya. Kami pernah bertemu sekali di mall" jawab kak Arya.
Mall? Mungkinkah.. Saat kak Rani bertemu denganku di lobby dengan wajah berseri-seri? Ya tuhan.. Apa saja yang sudah mereka bicarakan?
Kak Rani yang turun dari lantai 2 tempat kamar tamu berada menghampiriku dan kak Arya.
"Apa saja yang kalian bicarakan?" tanyaku.
"Maksudmu?" kak Rani duduk disamping kak Arya.
"Waktu kakak datang ke mall, kita bertemu di lobby. Kakak begitu cerah hari itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arrogant Boss,My Sweet Couple
RomanceSemua orang takut dengannya.. Kecuali aku. Aku hanya takut kepada Tuhan