Chapter 46

4.4K 162 3
                                    

-Penulis-

Sonia bangun dari tidurnya. Ia melihat jam yang menunjukkan pukul 8 pagi.

"Ya tuhan.. Aku merasakan sakit dibeberapa tubuhku" Batin Sonia.

Ia bangkit dan berdiri dihadapan cermin dan melihat sudut bibirnya yang terlihat membiru karena memar. Ia melihat bahu kirinya yang membiru juga.

Sonia mencoba mengangkat tangan kirinya tapi ia urungkan karena terasa sakit.

Ia keluar kamar dan melihat meja makannya penuh makanan.

"Siapa yang masak?" Tanya Sonia sembari melihat makanan panas yang tersaji diatas meja.

Sonia melihat sebuah note tertempel di lemari pendingin miliknya.

Tetap dirumah jangan kemana-mana. Aku sudah memasak makanan untukmu, selesai makan minum obatnya.
Tertanda : Rohan

Membacanya membuat Sonia mengingat masa lalu dengan Malik.

FLASHBACK.
Sonia yang sedang sakit keluar kamar dan pergi kedapur. Ia melihat Malik yang sedang memasak makanan.

"Aromanya sangat enak" Ujar Sonia.

Malik menoleh kebelakangnya. Sonia sudah duduk dikursi sembari menatap Malik.

"Good morning. How you feel?" Tanya Malik.

"Mendingan. Apa perlu kubantu?" Tanya Sonia.

"Tentu" Malik yang sedang memotong sayuran meletakkan pisaunya dan menghampiri Sonia. "Duduk disini dan biarkan aku menjadi kokimu hari ini, permaisuriku. Hanya dengan begitu kau sudah membantuku" Ujar Malik dengan tulus.

"Baiklah rajaku" Goda Sonia.

Sonia tersenyum kepada Malik. Dan Malik membalas senyuman Sonia dengan senyuman manisnya.
FLASHBACK END

Tanpa sadar Sonia meneteskan air mata. "Andaikan kau yang menulis ini. Aku pasti akan sembuh dengan cepat"

***

Malik yang baru datang ke ruangannya segera membuka file-file yang sudah berada diatas mejanya.

Malik menekan tombol 1 untuk menghubungi pak Adli dari telpon diruangannya. "Pak Adli tolong keruangan saya" Ujarnya.

Tak lama kemudian pak Adli datang. "Tuan memanggil saya?" Tanya pak Adli.

"Saya minta untuk proyek kita kembali dilanjutkan. Pastikan tidak ada kekacauan lagi. Berikan informasi tentang apa saja yang diperlukan untuk melanjutkan proyek itu ke saya. Saya akan melakukan sidak dadakan hari ini untuk melihat kinerja karyawan. Bapak tidak perlu menemani saya" Ujar Malik.

"Lalu.. Tuan akan pergi dengan siapa?" Tanya pak Adli.

***

"Aku?!" Mona terkejut mendengar apa yang dikatakan pak Adli.

"Benar. Mona dan James diminta tuan Malik untuk menemaninya melakukan sidak" Ujar pak Adli.

"T-tunggu dulu. Bukankah seharusnya itu bagian SDM dan pemasaran? Kenapa akuntansi berurusan dengan.. Hal semacam itu?" Tanya Mona.

My Arrogant Boss,My Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang