part-3

18.1K 798 11
                                    

Aldi P.o.v

'BRUKK'

Oh god gadis itu pingsan, gue langsung berlari secepat mungkin ketengah lapangan. Pada saat gue mau angkat tubuh gadis yang berperawakan mungil itu, Tunggu.. mimisan? Gadis itu mimisan dengan wajah yang sudah pucat pasi.

'Bu kikiy emang paling gila kalo ngasih hukuman.' Aldi membatin, lalu menggendong gadis itu ala bridal style menuju UKS.

Disisi lain teman-temannya renata sedang kelimpungan beberapa kali mengecek ponsel, sedikit khawatir "Duh sirere kemana si?? Ko tumben udah jam istirahat gini belom nongol juga tuh anak!" tanya Salsa kepada teman-temannya itu.

"Iya yaa.. Ko gue jadi khawatir gini sih, coba ditelpon lagi." Rita.

Renata memang mempunyai 3orang sahabat, salsa, maurel, dan rita. Tapi yang paling dekat dan dipercaya bisa jaga rahasia ya cuma Salsa. Tiba-tiba ada 2orang adik kelas masuk kekelas mereka untuk memberi tahu kondisi renata, yang disuruh oleh aldi.. Ya aldi tau nama dan kelas gadis yang pingsan itu, dari nametag yang renata kenakan didekat saku seragamnya.

"Permisi kak, maaf ganggu kakak ini temannya ka Renata??" tanya adik kelas itu sopan.

"Iya, kenapa?" tanya salsa.

"Emm.. itu kak, tadi kak renata pingsan dilapangan. kami kesini disuruh sama ka aldi untuk ngasih tau ke temen-temennya kak renata." ucap adik kelas.

"Terus sekarang renatanya dimana??" tanya maurel.

"DiUKS ka, yaudah kalo gitu kami permisi dulu kak." ucap adik kelas itu pamit.

"Ah iya makasii ya" ucap salsa, langsung bangkit dari duduknya. Sedangkan adik kelas itu hanya mengangguk.

"Lo mau kemana sal?" tanya maurel, yang melihat salsa berjalan menuju kedepan pintu kelas.

"UKS" jawab salsa singkat. Maurel dan Rita hanya mengekor dibelakang salsa.



"Cantik juga nianak" gumam Aldi, sambil memandangi wajah gadis yang masih pingsan itu. Lalu Suara kegaduhan muncul didepan pintu UKS..
'Bruggg'

"Adaww sakit bego. Lo berdua ini gabisa pelan-pelan apa?" tunjuk salsa kepada rita dan maurel. Dan yang ditunjuk hanya menyengir seperti kudanil:v

"Hehe maap sal, abisnya gue panik.. Pengen cepet-cepet liat rere, takut tuh anak kenapa-napa." jawab maurel.

Aldi yang mendengar kegaduhan didepan pintu UKS pun langsung bangkit untuk melihat, apa yang sedang terjadi.

"Ehemm" Aldi berdehem "kalo cuma bikin gaduh diUKS mending kalian balik kelas" lanjutnya tegas.

"Tuh sirita yang ngerusuh duluan bukan gue." sangkal maurel.

"Apaan lo, salsa tuh yang ngebacot aja daritadi." rita ngebela diri sendiri.

"Heh! Lo gila? Dari tadi gue diem aja. Tiba-tiba Lo berdua dorong gue sampe jatoh, Sakit tau!!!!" ucap salsa, yang menyalahkan maurel dan rita.

"Lo-" ucap maurel terpotong karna aldi angkat bicara.

"DIAM!!!!" bentak aldi, dan salsa,maurel,rita langsung kicep dibuatnya.

"Gimana keadaan rere??" tanya salsa pelan.

"Tadi dia sempat mimisan dan langsung ditangani sama petugas UKS, sekarang tinggal nunggu dia sadar aja. Paling gak lama juga sadar." ucap aldi.

◽◽◽
*Hening* pada sibuk dengan gadget masing-masing, laluu..

"Engh..??" gumam rere pelan. Aldi yang menyadari suara orang khas bangun tidur pun menoleh, dan menghampiri renata yang sedang duduk diatas branker sambil memegangi kepalanya.

"Lo udah sadar?" ucap aldi

"Siapa lo??" tanya rere cuek.

"Gue ALDI RAIHAN NURGROHO, lo bisa panggil gue al. Lo udah gak papakan??" tanya aldi memastikan, sebelum kembali kekelasnya.

"Hmm" angguk rere.

"Ya udah gue masuk kelas dulu, ntar gue panggilin temen-temen lo suruh kesini." Aldi langsung pergi dari hadapan rere, lalu menghampiri temen-temennya rere yang belum menyadari kalo rere sudah sadar.

"Temen kalian udah sadar, gue mau balik kelas." aldi sedikit berteriak. Dan mereka bertiga langsung menoleh kearah rere, benar saja rere sudah duduk dibranker sana.

"Rere lo kenapa bisa pingsan gini si? Gue telponin juga gak diangkat-angkat! Trus tadi kata aldi lo mimisan??." tanya maurel berbondong-bondong.

"Udah deh jangan brisik! Gue telat, kena hukuman si kikir." Sewot Renata.

"Rit, rel gue minta tolong beliin roti sama air putih dong dikantin." perintah salsa, yang mengambil selebar uang 50 ribuan didalam saku seragamnya.

"Yaudah gue kantin dulu" jawab rita, "rel ayo anter" lanjutnya sambil menarik lengan maurel.


"Lo kenapa bisa pingsan sih??! Bawa obatnya ga lo? " tanya salsa penuh selidik.

"Lo taukan! Gue gak akan pernah nyentuh obat-obatan itu." jawab renata dingin.

"Lo mau penyakit lo tambah parah Hah?! Lo ga kasian sama tubuh lo!" ucap salsa marah "Mau sampe kapan sih lo ga dengerin orang-orang yang sayang sama lo! Gue gak pengen lo kenapa-napa, gue pengen lo sembuh dari penyakit lo. Se ngga sayang itu sama diri lo?!" lanjutnya.

Ya salsa marah, dia benar-benar marah sekarang kepada sahabatnya. Karna rere gapernah dengerin apa kata salsa yang sering sekali menyuruhnya minum obat.

"Iya" ucap rere hanya pasrah, tapi lain dengan hatinya 'Lagi pula obat itu cuma untuk penangkal rasa sakit, bukan untuk benar-benar menyembuhkan penyakit gue ini yang semakin hari tambah parah'

"Apaan sih lo! Ngapain pake nangis, toh tangisan lo juga gabakalan bisa bikin gue sembuh. Apus air mata lo!" ucap rere dingin.

Nangis.. Salsa menangis dihadapan rere, padahal dia tau rere gak suka melihat orang nangis dihadapannya itu. Salsa langsung menghapus air mata tersebut.

*****



Jangan lupa tinggalkan jejak😘

RENATA (completed)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang