'KRINGGGGGGGG'
Jam wakker diatas meja berdering sangat nyaring, menunjukan pukul 05.20 pagi. Membangunkan sang pemilik kamar yang bernuasa putih hitam itu. Dikerjapkan lah matanya untuk melihat jelas kearah jam yang bertengger diatas meja.
Renata langsung berjalan kekamar mandi dengan gontai. Setelah bersiap-siap untuk kesekolah, ia berjalan santai menuruni anak tangga menuju meja makan.
"Udah siap re? Sini sarapan." ucap salma tersenyum.
"Rere berangkat, udah siang tan." ucap renata cuek, langsung mencium punggung tangan salma.
"Gamau makan dulu?" tanya salma.
"Disekolah aja, nanti rere pulang telat ya ada urusan." pamit rere, berjalan menuju pintu depan.
"Yaudah hati-hati kamu re!" teriak salma, dari dapur.
Saat tiba disekolah gue langsung bunyikan klakson mobil, untuk sekedar menyapa pa maman, "Pagi non, tumben gak kesiangan lagi?" Usilnya sambil cengar-cengir.
"Mager gue dihukum bukikir" jawabnya langsung meninggalkan pa maman menuju parkiran yang dikhususkan untuk mobil.
Pa maman hanya bergeleng, tidak habis pikir dengan kelakuan rere sambil bergumam "Dasar anak jaman sekarang gua gue gua gue." gumam pa maman pelan.
Rere berjalan dikoridor sekolah dengan headset yang bertengger ditelinganya, pandangan fokus ke ponsel. Lalu tiba-tiba..
'BRUKKK'"Awww" ringis rere, yang sudah terduduk dilantai karna menabrak dada bidang cowo dihadapannya cukup keras.
"Lo jalan pake mata dong!" bentak rere, sesudah bangun dari duduknya.
"Dimana-mana jalan itu pake kaki ren, lagian lo juga kan yang nabrak gue. Mau modus ya?" ucap aldi santai, yaa rere menabrak aldi.
Rere mengernyit bingung berkata dalam hati 'ko dia bisa tau nama gue? Perasaan gue gak pernah kenal deh sama ni bocah' batinnya.
"Ya pake mata juga lah bego, jalan pake kaki gapake mata ya percumaa!" Cerocos rere, tanpa bersalah sama sekali karna sudah menabrak aldi.
"Haduhh renata-renata lo aneh tauga, lo yang nabrak lo juga yang marah-marah!" ucap aldi tertawa, sambil menggeleng-geleng kepala 'lucu' melihat tingkah renata yang aneh itu.
"Gak usah soken lo sama gue!" ucap renata jutek.
"Lo lupa? Dasar pikun! waktu lo pingsan gue yang gotong lo UKS " ucap aldi sambil mengingat kejadian dimana waktu renata pingsan karna hukuman.
"Oh" jawab renata acuh, lalu pergi dari hadapan aldi.
'Gila tuh cewe jutek amat yak, baru kali ini gue nemuin cewe cuek kaya gitu' batin aldi, melongo yang ditinggal pergi oleh renata.
◽◽◽Kringgggggggggg
Bel pulang sekolah pun berdering menandakan bahwa pelajaran telah selesai, semua murid langsung berhamburan keluar sekolah untuk kembali kerumah masing-masing. Sedangkan dikelas renata...
"Gue balik duluan" ucap renata langsung meninggalkan ruang kelas menuju keparkiran.
"Tumben tuh anak langsung balik?" tanya maurel.
"Mungkin udah disuruh pulang sama tantenya" ucap rita.
"Gue balik ya, nyokap gue udah nunggu digerbang.. Seeyou gaess muachh" Salsa pergi meninggalkan maurel dan rita.
"Kuy lah balik rel, tinggal kita doang perasaan berdua dikelas! Hiiii serem." Ajak rita kepada maurel. Dan mereka pun pulang kerumah masing-masing.
Mobil renata pun berhenti, didepan rumah gedong yang sudah tidak ditingalinya selama 5tahun itu.
'TIINNNNNN'Pak joko langsung membuka gerbang rumah gedong itu lalu berkata "Non renata pulang? Gimana kabarnya non, sehat-sehatkan? Sepi sekali semenjak non Renata ga ada di rumah ini. " ucap pak joko terkikik geli, mengingat yang dulu-dulu.
"Haha pak joko bisa aja, seperti yang bapak liat aku sehat. Bapak sendiri gimana?" tanya renata.
"Alhamdulillah baik non,"
"Bagus kalo gitu, Renata masuk dulu pak!" Lanjutnya berlalu.
"Baik non" ucap pak joko mengangguk.
Tiba didalam rumah yang sudah lama tak ia tempati, renata pun berjalan menuju kamar yang berdominasi hitam putih, kamar yang selalu membuatnya tenang karna kesunyiannya didalam ruangan itu. *liat di Mulmed👆
Saat ia mendekati meja belajar yang ada album bertengger diatasnya, ia sangat mengingat hari itu hari dimana haikal mendapatkan prestasi dan kedua orang tuanya tidak lupa mengabadikan moment dialbum yang sedang ia pegang sekarang.
"Bang gue kangen, lo kapan pulang." gumam renata, sambil memeluk album foto yang didalam gambarnya ada 2 orang anak kecil, masih memakai baju sekolah. Ya haikal dan renata, haikal tersenyum sambil memegang piala prestasinya itu, sedangkan renata hanya tersenyum kaku.
◽◽◽Kini renata berada diatas atap rumah mewah, sambil memandang jalanan yang sangat padat. Diselipkan ujung batang rokok kebibir mungil cewe itu, lalu ia menghembuskan nya keudara.. Terus-menerus begitu sampai 1bungkus rokok ludes tak tersisa, suara alas kaki pun terdengar sangat jelas dari belakang tubuh renata.
"Non bibi udah bikinin makanan kesukaan non renata, hayu atu non makan."ucap bi ijah sopan, pembantu rumahtangga keluarga itu.
'Loh ko non renata merokok ya?? Waduhh bisa gawat kalo tuan dan nyonya tau, anak perempuan satu-satunya itu merokok' batin bi ijah panik.
"Non renata merokok?" tanya bi ijah dengan hati-hati. "Aduh non rokok itu bahaya, tuan juga bisa mar-" lanjut bi ijah terpotong karna renata memotongnya dengan berkata..
"Udah deh bi, toh mereka juga ga perduli sama rere" ucap renata dingin.
'Non renata benar-benar berubah saat ditinggal tuan dan nyonya, kasihan sekali dia' batin bi ijah.
"Yasudah, kalo gitu non renata makan dulu yukk di bawah, biar bibi siapkan. Mari non" ajak bi ijah.
'Ting' ponsel renata pun berbunyi.
From. TanteSal:
"Re kamu dimana? Ko blm pulang, cepat pulang sudah mau magrib." Renata hanya membacanya tidak berniat membalas pesan tersebut."Gak usah bi makasih, rere mau pulang aja kerumah tante, udah ditungguin sama keyla." Alibi renata, karna jam ditangannya pun sudah menunjukan pukul 17.39 sore, langsung turun kebawah.
"Baiklah non hati-hati dijalan" ucap bi ijah pasrah.
******
Tinggalkan jejak sesudah membaca😘
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (completed)✔
Fiksi Remaja'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdarah biru. PADAHAL pada kenyataannya sangat berbanding tebalik, masalah-masalah dalam hidupnya selalu...