Extra part(2)

4.9K 228 50
                                    

A.L.D.I

Seminggu setelah kepergian renata, akhirnya aldi memutuskan untuk cepat-cepat segera bangkit dari keadaan. Ia tidak bisa terus-menerus seperti ini meratapi takdir, yang sudah digariskan tuhan untuknya.

"Lo bisa al, semangat!" ucap pria itu didepan cermin besar, dengan seragam telah melekat pada tubuh kekarnya.

Ting..
Ponsel yang berada diatas nakas berdeting, menandakan pesan masuk.

Dengan gontai aldi menghampiri namun, tidak berniat membukanya. Ia hanya memasukan ponsel kedalam saku, mencari kunci motor dan bergegas berangkat kesekolah.

"Al, ayo sarapan." sambut rahma, ketika melihat aldi menuruni anak tangga terakhir.

"Aldi galaper bun,"

"Jelek bangetsi kamu, mandi ga?" heril merasa ada perubahan dari putra tunggalnya, tidak seperti aldi yang selalu mengutamakan penampilan.

"Mandi sebentar, udah kesiangan."

"Gimana mau jadi sorotan cewek-cewek lagi, kalo penampilannya jelek kaya gitu." cibir heril hanya bercanda.

Rahma mendengar cibiran suami melotot memperingati, sedangkan yang dipelototi terkekeh tidak jelas.

"Biarin, gantengnya buat renata aja." jawaban aldi mampu menghentikan kekehan sang ayah.

Terdengar helaan nafas berat yang dikeluarkan oleh rahma, "Renata udah bahag-"

"Iya bunda rahma aldi tau, sekarang udah siang aldi harus berangkat. Assalamualaikum" potongnya cepat meninggalkan ruang makan.

"Waalaikumsalam hati-hati nak!!!"

Setiba disekolah, seperti biasa aldi disambut baik oleh ketiga temannya yang tengah menunggu dikoridor.

"Aseeeek ma broo kita telah kembali!!!" rizky langsung menubruk dada bidang pria tersebut dengan kasar.

Pelukan pertemanan rizky dihadiahi jitakan keras oleh aldi, "Astagfirullah tubuh gue tersentuh oleh najis."

"Setan doangan." umpatnya kesal membuat gilang dan rio terbahak.

"Kantin kuy, merayakan kebersamaan kita kembali. Kalian boleh pesen apa aja terserah.." seru rizky sangat heboh.

"Dibayarin nih?" tanya rio memastikan.

Pria itu mengangguk mantap "Iya tenang aja, aldi yang bayar."

"Eh kutang! Ko gue?"

"Baik sama temen itu sebuah keharusan al, biar lo ga kehilangan mereka." ucap rizky sangat santai dibuatnya.

"SETUJU!!!" jawab gilang dan rio serempak.

Ketiganya berlalu begitu saja dari hadapan aldi menuju kantin.

"Tokek belang lo semua."
.
.
"Oiya al, tadi bang haikal nelpon gue nanyain lo." ucap gilang, setelah menyesap es yang telah ia pesan.

Pergerakan aldi hendak membuka ponselnya terhenti, "Nanyain gue?"

"Iya dia nanya, gue lagi sama lo atau ngga. Ya gue bilang aja, belom dateng kesekolah."

"Mau ngapain dia lang?" rizky bertanya dengan keponya.

"Gue juga gatau, tapi dia bilang lo disuruh buka pesan yang dia kirim."

Aldi langsung menyalakan ponsel, dan benar saja ada 1pesan dari haikal yang belum sempat ia baca tadi pagi.

From: bang haikal
Bisa ketemu sebentar ga? Ada yang mau gue sampein.
07.25

Kedua alis aldi saling bertautan, tangannya bergegas menekan tombol panggilan.

RENATA (completed)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang