Kini aldi sedang berada dihadapan cermin besar kamar'nya dengan seragam putih yang sudah terbalut rapih ditubuh kekar'nya, rambut setengah basah dibiar'kan acak-acak'an begitu saja dan wajah yang sangat fresh membuat siapa saja yang melihat'nya seakan jatuh hati pada'nya.
"Ko gue baru sadar ya kalo gue itu ganteng?" ucap aldi mendekat'kan wajah'nya ke depan cermin tersebut.
"Pantes renata nerima gue, jadi ini alesan'nya" gumam aldi terkikik.
"Udah ah, ko gue jadi kaya orang gila gini sih ngomong sendirian?" ucap'nya lagi mengernyit.
Lalu ia berlalu menuju meja belajar memasuk'an buku-buku yang akan dibawa'nya untuk pelajaran hari ini.
"Selamat pagi cogan disini" ucap aldi sedikit berteriak, berjalan menuju ayah&bunda'nya yang berada dimeja makan.
"brisik!" decak heril yang sedang membaca koran dimeja makan, aldi hanya melirik sinis dibuat'nya.
"Pagi sayang, Ayo cepat sarapan" sapa rahma lembut.
"Ayah'mah gak ada lembut-lembut'nya sama anak! Gak kaya bunda" decak aldi kesal "Giliran sama renata aja sok manis!!"
"Kamu sama renata tuh beda, dia perempuan sama kaya bunda harus dilembutin, disayang, diperhatiin! Lah kamu? Kalo digitu'in nanti ayah dibilang maho" ucap'nya panjang lebar.
"Ooh begindang" jawab aldi singkat sembari manggut-manggut sok mengerti.
"Udah ayo sarapan, nanti kamu kesiangan al" ucap rahma melerai.
Keluarga Nugroho'pun memulai sarapan'nya dengan tentram, tidak ada yang berbicara satu'pun dimeja makan itu. Hanya sendok&garpuh saja'lah yang berdeting dengan nyaring.
"Oh iya al, nenek kamu sakit" heril memulai pembicaraan dengan aldi.
Kunyahan aldi'pun berhenti seketika mendengar nenek yang amat disayang'nya jatuh sakit "Ayah gak bohong?" tanya aldi memastikan.
"Bener al, semalam kakek nelpon bunda jam2 malam kata'nya nenek dirawat" jawab rahma sendu.
"Nenek sakit apa bun?" tanya aldi terlihat jelas diwajah'nya sangat khawatir.
"Penyakit gula'nya kambuh al" jawab heril pelan.
"Bunda sama ayah niat'nya nanti sore mau langsung kebogor, kamu mau ikut?" ajak rahma pada putra semata wayang'nya itu.
"Aldi ikut bun, mau ketemu nenek lagian udah lama banget gak ketemu" angguk aldi cepat.
"Kamu yakin? Kita satu minggu loh disana" tanya heril memasti'kan.
"Gak papa yah, izin'in aldi aja kesekolah" ucap aldi serius.
Heril tampak menghela nafas berat "Yasudah nanti sebelum berangkat kekantor, ayah kesekolah kamu" ucap heril pasrah.
"Berarti aldi hari ini gak usah sekolah?" tanya aldi sedikit girang.
"Eh tetep sekolah'lah! Kan ayah ngizinin kamu'nya buat besok sampai beberapa hari kedepan!!!" decak rahma galak.
"Yahh padahal hari ini ada ulangan sibotak, mana belum belajar lagi" gumam aldi pelan.
"Yaudah sana kamu berangkat udah siang" suruh rahma mengarah keAldi.
"Iya bun" ucap aldi bangkit mencium punggung tangan'nya rahma "Ayah aldi berangkat, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab rahma dan heril berbarengan.
"jangan lupa nanti izin'in aldi" peringat aldi pada heril.
"Seneng kamu gak sekolah'mah!!" ucap heril sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (completed)✔
Teen Fiction'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdarah biru. PADAHAL pada kenyataannya sangat berbanding tebalik, masalah-masalah dalam hidupnya selalu...