“Melepasmu memang sulit, tetapi bukan berarti aku tak bisa melakukannya.”
-Aldi ray.
◽◽◽Tepat pukul 07:00 pagi renata baru saja sampai kesekolah, dengan santai gadis itu berjalan melewati koridor bersama headset yang bertengger dikedua telinganya.
Renata merasa ada yang aneh hari ini pada seluruh siswa-siswi Gita bangsa, yang seperti menatapnya tak suka dan penuh kebencian 'Yaelah dikira gue pisang apa?! Ngeliatinnya begitu amat.' batin gadis itu mendegus dengan sedikit risih.
"Nah ini dianii orangnya, tampang doang cantik! Tapi kelakuannya bar-bar ckck." ceplos salah satu siswi yang sedang menatap renata tajam.
Samar-samar renata mendengar lalu pergerakannya langsung terhenti, dengan cepat ia berbalik menghampiri gadis tersebut "Maksud lo apa hah?!" tanyanya tak santai.
"Cih! Masih aja sok polos," jawab gadis itu menatap renata remeh.
Baru saja renata ingin membuka suara lagi, tiba-tiba teriakan dari lawan arah menggema begitu saja memanggil namanya "RENATA!!!" teriak maurel tergopoh-gopoh "REN.. REN IKUT GUE GC!!" lanjutnya menarik pergelangan tangan gadis itu.
"Lo apa-apaan sih?! Urusan gue sama dia belum selesai!! Lepas gak?!!!!" berontak renata kesal.
"Gak! Karna ini lebih penting."
Langkah maurel mendekati kerumunan yang berada diujung koridor "Minggir.. Minggir!!!" ucapnya menerobos memasuki kerumunan tersebut, bersama renata.
Terlihatlah disana aldi sedang sibuk mengambili beberapa foto yang terpajang, entah renata'pun tak tau didalam foto itu terdapat apa isinya "Ini ada apasih?" tanyanya polos.
Sorak-sorai mulai terdengar menghujami telinga renata seketika, beberapa umpatan yang tak layak didengar terlontar begitu saja untuknya. Aldi membalikkan tubuhnya menatap renata datar, lalu menarik paksa pergelangan tangan gadis itu keluar dari kerumunan.
"Lepasin mck!! Dikira gak sakit apa?!" degus renata sambil meronta.
Namun aldi tetap pada satu tujuannya sekarang, yaitu taman belakang.
Sesampainya mereka, aldi langsung memberi tatapan tidak bersahabat pada gadis itu "Kemana lo kemarin?!" tanyanya dingin.
"Apaan sih! Bukan urusan lo juga." jawab renata sinis.
"GUE TANYA LO KEMANA KEMARIN?!!!" emosi aldi memuncak begitu saja dihadapan gadisnya.
Mendengar bentakan aldi tiba-tiba nyali renata menciut, lalu menjawab dengan pelan "Rumah temen."
"Rumah temen lo kaya gini hmm??" aldi menyodorkan beberapa lembar foto kearahnya "Belajar bohong dari mana lo?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (completed)✔
Ficção Adolescente'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdarah biru. PADAHAL pada kenyataannya sangat berbanding tebalik, masalah-masalah dalam hidupnya selalu...