"Tegur aku jika aku salah.. bukan hanya diam lalu menghilang.'
Renata.Waktu masih menunjuk'kan pukul 05.30 pagi, namun renata dengan santai'nya sudah stay dikelas bersama headset yang selalu menemani'nya disaat sendiri. Karna memang sudah ia tekat'kan dari semalam kalau hari ini ia akan berangkat lebih pagi membawa kendaraan'nya tanpa mengabari aldi terlebih dahulu.
Pikiran'nya kembali pada saat aldi memohon padanya agar dapat izin mengantar'kan pulang tiara kemarin, renata memandang papan tulis didepan'nya dengan kosong. Ia selalu terbayang betapa bahagia'nya wajah aldi disaat bersama gadis cantik itu, bukan karna ia cemburu. Namun karna ia mulai ragu dengan perasaan'nya sendiri, ia mulai ragu dengan orang yang selalu ada disamping'nya.
Tiara jelas sempurna dibanding diri'nya, sikap hangat aldi yang hanya untuk renata kini beralih diberikan pada gadis itu seutuh'nya, hingga aldi sekarang selalu biasa saja bila dekat renata. Dan terlebih wajah yang sangat amat cantik membuat semua orang terpesona melihat'nya, Ooh sudah jelas bukan'kah sempurna'an tiara dibanding diri'nya?
Dan bukan'kah setiap orang menyukai kesempurna'an termasuk aldi?
Ah, renata terlalu fokus untuk memikir'kan ini semua hingga tidak menyadari bahwa reyhan kini sudah duduk manis dengan menompang wajah tampan'nya dihadapan gadis itu.
"Oyy!!" ucap reyhan sambil menggesek'an ibu jari dengan jari tengah hingga bersuara seperti jentik'an didepan wajah gadis itu yang masih melamun."Eh reyhan? Lo ngapain disini??" tanya renata mengernyit.
"Ya gue emang dari tadi disini kali! Lo'nya aja yang baru sadar, lagi ngelamunin apa sih lo??"
"Gak kok, gua gak ngelamunin apa-apa hehe." jawab renata terkekeh dihadapan'nya.
"Udah sarapan?" tanya reyhan yang langsung diberi gelengan dengan renata.
"Belum"
"Ikut gue kekantin yuk? Sarapan."
Renata tampak berfikir sambil melirik jam yang melingkar dipergelangan tangan'nya "Bel masuk masih lama, lagian dikelas masih sepi lo gak takut?" ucap reyhan santai.
"Gak" geleng renata cepat "Yaudah ayo kita kekantin" lanjut'nya bangkit menyetujui tawaran reyhan untuk sarapan.
Kedua'nya berjalan beriringan menuju pintu luar kelas dan langsung melesat kearah kantin yang masih sangat sepi disana.
"Lo tumben banget dateng pagi, tadi gue lihat ada mobil merah diparkiran punya lo?" reyhan membuka suara terlebih dahulu, karna disana sangat sunyi ia tidak suka dengan kesunyian seperti ini. Melihat renata masih fokus dengan makanan'nya dan hanya terdengar detingan sendok garpuh'nya saja tanpa suara.
"Hmm" angguk renata berdehem.
"Lo gak bareng aldi? Atau kalian lagi berantem?"
"Engga, gue lagi pengen dateng pagi aja." jawab'nya menggedikan bahu santai.
"Hmm gitu"
Reyhan terus memandangi renata tanpa henti sambil tersenyum, melihat perempuan itu memakan nasi goreng'nya sangat lahap jadi terlihat lucu menurut'nya.
"Jangan liatin gue mulu! Abisin tuh nasi goreng bentar lagi bell." tegur renata tanpa melihat reyhan sama sekali.
"Abis lo kalo makan lucu" jawab reyhan terkekeh.
"Lucu? Lucu gimana maksud lo??"
Reyhan tidak menjawab melain'kan terus terkekeh dan tangan kanan'nya mengambil tisyu yang disedia'kan diatas meja tersebut, lalu terulur kearah renata.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (completed)✔
Fiksi Remaja'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdarah biru. PADAHAL pada kenyataannya sangat berbanding tebalik, masalah-masalah dalam hidupnya selalu...