Renata pov.
Disinilah renata berada, diruangan serba putih dengan bau obat-obatan menyeruak dan alat medis bertengger ditubuh'nya.
Setelah dapat kabar dari aldi bahwa renata masuk rumah sakit devan dan salma'pun terkejut dan langsung menuju rumah sakit yang sudah diberi lokasi'nya oleh Aldi.
Renata berada diRuang UGD yang masih ditangani oleh dokter. Tiba-tiba pintu ruang itu terbuka menampak'kan wajah tampan seorang dokter yang masih muda, dan dua suster dibelakangnya.
"Keluarga pasien??" tanya dokter itu.
"Kami" ucap devan dan salma berbarengan.
"Baik'lah bapak dan ibu bisa ikut keruangan saya, ada hal yang saya ingin tanyakan" ucap dokter itu berjalan keruangan'nya.
"Baik dok" ucap devan, salma was-was takut ada hal yang tidak-tidak pada renata.
'Apakah penyakit renata semakin parah?' batin salma bertanya.
"Al kami keRuangan dokter Yuda dulu, tolong kamu jaga renata sebentar" ucap devan, yang dianggukan oleh aldi.
Salma&Devan pergi menuju ruangan dokter Yuda, aldi buru-buru masuk ke'ruangan renata. Ia melihat gadis yang terbaring diBranker rumah sakit dengan alat medis yang berada ditubuh'nya, hati aldi terasa sesak dibuatnya. Ia tidak tega melihat gadis itu, lalu aldi menghampiri dan duduk dibangku tepat sebelah ranjang'nya.
"Ren sadar dong, gue kangen'deh sama sikap acuh lo" ucap aldi tertawa sendu.
"Gc sembuh, ntar gue ajak jalan-jalan'deh, kalo lo mau itu juga" ucap aldi lagi, sambil mengecup lengan renata yang terbebas dari infus.
Sedangkan diruang dokter Yuda, salma menangis dipelukan devan. Ia tak percaya bahwa semakin kesini penyakit renata semakin parah.
"Apakah pasien sering meminum obat'nya??" Tanya dokter yuda.
"Seperti'nya renata tidak pernah meminum obatnya dok" ucap salma pelan "kemarin saya bersihin kamar'nya menemukan obat-obatan ini, seperti tidak pernah tersentuh" ucap salma memberikan obat'nya renata kepada dokter yuda, devan kaget dibuatnya.
"Hmmm" dokter yuda menghela nafas berat. "Penyakit leukemia renata ini Sudah kronis, mau tidak mau renata harus rutin setiap 2minggu sekali kemoterapi, akan semakin parah kalau renata tidak melakukan'nya" ucap dokter Yuda.
"Kalau renata tidak mau gimana mas?" tanya salma pada suami'nya devan "Renata itu sangat keras kepala" lanjutnya.
"Kita harus bujuk dia sampai mau, baiklah kalau begitu kami permisi dulu dok, terimakasih" ucap devan sambil berjabat tangan dokter Yuda.
"Sama-sama pak" ucap dokter tersenyum.
•
•
•
Renata memang dari dulu mengidap penyakit leukemia, penyakit leukemia ini adalah jenis kanker yang menyerang sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah, sel darah yang paling terpengaruh yaitu sel darah putih jadi sering disebut dengan penyakit kanker darah putih. orangtua'nya tidak mengetahui sama sekali penyakit renata. Salma, devan dan salsa'lah yang hanya mengetahuinya, karna anak itu sangat tertutup pada siapa'pun.*good life - G-eazy&kehlani. Dering telpon salma'pun berbunyi menandakan ada panggilan masuk.
Salma yang mendengarnya langsung mencari ponsel yang berada ditas kecil'nya yang ia bawa.
Devan mengeryit bingung "siapa?" tanya'nya.
"Kak sandra" menunjukan deringan telpon'nya itu.
"Angkat, sapa tau penting" jawab devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (completed)✔
Ficção Adolescente'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdarah biru. PADAHAL pada kenyataannya sangat berbanding tebalik, masalah-masalah dalam hidupnya selalu...