Part-56

7.9K 424 93
                                    

'Aku berhenti..
Semoga ada orang yang mencintaimu lebih dari aku dan menunggumu sesabar aku.'

-RenataPutriRenandika.
◽◽◽

"TANTE RERE BERANGKAT DULU YAA!!!" teriak renata menuruni anak tangga dengan sedikit berlari, dan kedua tangan yang sibuk mengikat dasi.

Yap! Renata sudah mulai menjalankan aktivitasnya kembali, setelah seminggu lamanya berada ditempat terkutuk yang tidak lain dan tidak bukan adalah Rumah sakit. Karna kondisi fisiknya sudah membaik, dengan senang hati dr. Yuda'pun memperboleh'kan gadis itu untuk pulang.

"Jangan lari-lari! Jatuh taurasa kamu." peringat devan melihat betapa terburu-burunya renata saat menuruni tangga.

DrtttttDrtttttt
Pergerakan renata terhenti seketika, setelah merasakan getaran dari ponselnya yang berada didalam saku seragam sekolah. Dengan cepat gadis itu merogoh dan melihat dari siapakah telpon tersebut berasal "Aldi??" tanpa pikir panjang renata langsung menggeser slide answer lalu mendaratkan sang ponsel ditelinga kanannya.

"Hallo sayang.. Kamu berangkat sama siapa? Mau bareng aku?"

"Gak usah, gue bawa mobil." jawab renata seadanya.

"Kamu bawa mobil? Oh iya tadi ara nelpon aku, dia minta bareng gak papa ya??"

Renata memutar bola matanya malas "Serah lo! Udah ah gue buru-buru nih, gue matiin bye."

"Iya sayang, kamu hati-ha.."
Klik

Sebelum aldi melanjutkan kata-katanya, gadis itu sudah terlebih dahulu mematikan sambungan telpon tersebut secara sepihak.

"Pake basa-basi ngajakin bareng segala lagi! Mck. Bilang aja kalo'tuh jok motor udah dibooking duluan sama sitiara!!" gerutu renata sambil menghentakkan kakinya kesal.

"Ree ayo sarapan dulu" ajak salma memandang gadis itu dengan hangat.

"Gak mau! Rere gak laper." tukasnya cepat.

Reflek devan menoleh bersama pandangan yang tidak bisa diartikan "Ingat apa kata dr. Yuda kemarin renata! Kalo kamu itu jangan sampai telat makan, jaga kesehatan dan obatnya juga harus diminum dengan teratur!! Kamu mau masuk rumah sakit lagi hah?!" ucapnya sedikit menyentak.

Renata memejamkan kedua matanya rapat-rapat, hanya untuk meredam emosinya yang sedikit terpancing karna ucapan devan barusan "Rere berangkat sekolah dulu, udah siang." jawabnya datar, lalu meninggalkan ruang makan menuju garasi mobil.

"Renata sarapan dulu sayang!!!" teriak salma menatap keponakannya bingung.

"RENATA!!!" Devan ikut-ikutan meneriakinya dengan kencang.

Sedangkan renata? Tetap melenggang pergi dari sana, menghiraukan teriakan-teriakan yang sangat mengganggu gendang telinganya seperti sekarang ini "Sukurin! Emang enak gue diemin." decaknya kesal memasuki mobil kesayangannya, dan langsung menancap pedal gas dengan kecepatan diatas rata-rata.

Persetan oleh para umpatan-umpatan pengendara lain yang hampir celaka karnanya, intinya yang jelas sekarang renata hanya butuh meluapkan emosinya sebentar dengan ugal-ugalan seperti sekarang ini.

"Eh, lah..lah kenapa nimobil?? Eh kok berhenti?!" kaget renata langsung menepikan mobilnya dipinggir trotoar jalan.

Dengan cepat gadis itu keluar dan melihat apa yang sebenarnya terjadi "Astaga!!! Pake bocor segala lagi niban!" gerutunya kesal memandang salah satu ban mobil tersebut yang sudah mengempes.

RENATA (completed)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang