“Kamu adalah penyemangatku. Penyemangat terbesarku.”
Renata pov.
Matahari sudah menyelinap masuk ke sela-sela jendela kamar renata dengan gersang, namun sang empunya kamar masih asik terbalut dibalik selimut tebal'nya.
Jam yang betengger diatas meja kecil samping ranjang'pun sudah berkali-kali berbunyi, tapi belum bisa juga membangun'kan gadis yang terbalut dengan selimut itu.
"Renata!!!" suara salma menggema diseluruh ruangan.
Namun renata belum bereaksi apa-apa masih tetap dengan pendirian'nya yaitu mengerat'kan selimut'nya.
"Renata tante hitung sampe 3 kalo gak bangun juga terpaksa tante dobrak!!" ucap salma kejam.
"Satu"
"Dua"
"Dua setengah"
"Ti-"
'Ceklek'
Pintu kamar renata terbuka, hampir saja salma akan mendobrak pintu kamar ponakan'nya itu karna sedari tadi teriakan'nya dihirau'kan oleh renata.
"Brisik tauga!" ucap renata kesal, dengan mata yang masih terkatup rapat.
"Eh kebo! Liat sekarang jam berapa" suruh salma sinis.
"Udah ah tante sana, jangan ganggu renata masih ngantuk tau!" usir renata kesal.
"Liat dulu sekarang jam berapa?! Ngerasa punya janji gak sama orang?" tanya salma kekeuh.
"Janji apaan sih! Orang gak punya janji apa-apa." jawab renata bergumam.
"Aldi tuh dibawah udah dari tadi nunggu kamu!"
"Aldi?" tanya renata pada dirinya sendiri.
'Astagaaa gue ada janji sama aldi jam 11' batin renata berteriak.
"Ya ampun tante!!! Sekarang jam berapa?" teriak renata panik.
"Liat sana sendiri! Mangka'nya kalo tidur jangan malem-malem, sukurin kesiangan" ucap salma sinis "Aldi udah bulukan tauga nungguin kamu bangun."
"Tante kenapa gak langsung dobrak kamar aku! Atau teriak" kesal renata.
"Heh! Budek ya kamu, suara emas tante menggelegar juga kamu gak bangun-bangun juga. Tante kira lewat" decak salma tak terima disalah'kan.
"Lewat maksud'nya??" tanya renata polos.
"Udah sana mandi! Kasian aldi nunggu lama banget." suruh salma mendorong tubuh renata kedalam kamar'nya.
Renata dengan cepat mengambil handuk dan masuk kekamar mandi'nya.
Hanya memakan waktu 15menit untuk renata dengan baju hitam polos betengger ditubuh mungil'nya dan tas kecil yang sudah ada dibahu'nya.
"Perfect" ucap renata langsung turun menuju ruang tamu, dimana aldi sedang asik berbincang oleh devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (completed)✔
Novela Juvenil'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdarah biru. PADAHAL pada kenyataannya sangat berbanding tebalik, masalah-masalah dalam hidupnya selalu...