Deg!!!!
"Ren.." panggil aldi maju selangkah kearah renata.Dengan cepat renata mundur kebelakang beberapa langkah "Pliss ren jangan kaya gini, aku sayang sama kamu!! A-aku.."
"Kadang lo nahan gue seakan lo gak ingin gue pergi. Dan terkadang lo juga mengabai'kan gue seakan lo gak butuh gue lagi al! Apa belum puas lo nyiksa gue kaya gini terus hmm?" tukas renata memotong ucapan aldi secepat kilat.
Aldi dibuat bungkam oleh kata-kata yang terlontar dari mulut renata barusan, perasaan tidak enak mulai menjalar diseluruh tubuhnya. Kepala'nya terus terngiang ucapan-ucapan renata yang membuat'nya tidak bisa berkutik sedikit'pun sekarang.
"Gue emang gak pernah minta lo untuk tetap disini! Tapi gue juga gak minta lo untuk pergi. Gue paham mungkin diantara kita pasti ada yang tersakiti nanti'nya, tapi maaf maksud gue bukan begitu. Alasan gue disini hanya karna gak ingin mengekang lo, biarin semua'nya mengalir sesuai apa ada'nya. Gak perlu ada perasaan berlarut-larut atau sebagai'nya, hanya saja yang perlu lo harus tau, bahwa ada gue yang selalu nunggu lo disini." ucap renata mengeluar'kan semua unek-unek'nya kapada aldi, karna sudah sangat muak gadis itu menyimpan beban yang sudah beberapa minggu terakhir ini terpendam didalam hati'nya.
"Bahkan saat gue cemburu lo gak tau'kan?? Ya jelas'lah lo gak tau, kalau yang ada dihati lo sekarang bukan gue! Tapi tiara."
Aldi menggenggam kedua tangan renata dengan erat, tanpa babibu pria itu menubruk tubuh mungil renata. Dan terisak disana "Kamu salah ren, orang yang paling aku cinta itu ya cuma kamu! Kamu salah paham, tiara hanya aku anggap teman kecil aja gak lebih. aku bener-bener minta maaf ren. Tolong kasih kesempatan buat aku untuk memperbaiki semua'nya, aku janji!! Tetap disini sama aku ya pliss.." ucap'nya memeluk erat tubuh gadis itu.
Renata melepas pelukan aldi yang sangat memuak'kan sekaligus menyesak'an untuk hati'nya saat ini "Lo sendiri lupa bagaimana cara menghargai!! Namun meminta gue untuk tatap disini setelah berkali-kali melukai. Itu bener-bener gak adil al!!" geleng renata tegas.
"Kamu harus percaya ren sama aku!! Aku gak ada hubungan apa-apa sama tiara, aku berani bersumpah sama kamu!!!"
"Gue harus pulang! Tante salma sama om dev udah nunggu dirumah." ucap renata mengambil tas'nya kembali "Makasih udah ngajarin gue arti menunggu tanpa balasan." lanjut'nya berucap sebelum benar-benar pergi dari sana.
Aldi menarik cepat pergelangan tangan renata hingga gadis itu berbalik menghadap'nya sekarang "Jangan pergi ren!! Aku mohon."
"Gue butuh waktu al buat mikirin semua ini.. Gue duluan." renata melepas cekalan tangan aldi yang sangat erat, setelah terlepas ia langsung berlari meninggal'kan tempat itu menuju mobil'nya.
"RENATA MAAFIN GUE!!!!" teriak aldi sangat frustasi menangis diatap sana.
Tanpa pria itu ketahui renata tidak benar-benar pergi dari sana, melain'kan menatap aldi dengan isakan yang sengaja ditahan "Lo gak boleh nangis renata! Lo gak boleh lemah.. Lo kuat!!" gumam renata menguat'kan diri'nya sendiri, namun tidak berhasil dan itu malah membuat'nya tersiksa ditambah melihat aldi yang tidak pernah nangis seperti ini hati'nya benar-benar hancur seketika.
'Sory al, gue gagal sama janji gue buat terus ada disamping lo dan bahagiain lo.' batin renata menangis tersedu-sedu.
Renata membalik'kan tubuh'nya cepat, tidak ingin berlama-lama disini karna melihat semua yang ada dihadapan'nya kali ini sangat mencabik hati'nya. Ia pun melanjut'kan langkah'nya benar-benar pergi meninggal'kan aldi diatap sendiri..
Baru saja renata menapak'an kaki'nya dianak tangga paling terakhir, ia tidak sengaja berpapasan dengan pa maman yang bernotaben sebagai penjaga tetap disekolah Gita bangsa "Ya ampun non renata kenapa hujan-hujanan seperti ini diatas atap!! kenapa jam segini belum juga pulang sudah malam!! Memang gak dicari sama mamah, papah'nya non?? Oh iya apa non sudah bertemu den aldi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (completed)✔
Novela Juvenil'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdarah biru. PADAHAL pada kenyataannya sangat berbanding tebalik, masalah-masalah dalam hidupnya selalu...