part-7

14.1K 568 5
                                    

P.O.V

Hari ini renata tidak diperbolehkan membawa kendaraannya sendiri oleh salma, dikarenakan salma khawatir takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada gadis itu yang kakinya masih sedikit memar. untuk berjalan saja susah apalagi membawa kendaraan sendiri. Jadilah salma yang turun tangan untuk mengantar-jemput anak itu.

"Tan, ntar gausah jemput. rere bisa naik gojek atau nebeng sama salsa!" ucap rere, karna tidak enak pada salma.

"Emangnya kenapa kalo tante yang jemput?"tanya salma bingung.

"Ya engga papa, lagian tante orang kaki rere udah gapapa, gampil bawa mobil doangan ma!" cerocos rere.

"Engga akan pernah tante izinin kamu, bawa kendaraan sendiri.. Lagi pula ini om dev yang suruh!" ucap tante salma tegas.

"Yaelah tan, seriusan dehh ini kaki rere udah gapapa noh" jawab rere sambil mengangkat kakinya.

"Turunin kaki kamu, atau tante pukul tuh kaki yang memar!" ucap tante salma sinis.

"Bodo" ucap rere cuek, tante salma hanya melirik tajam.

Setelah sampai gerbang sekolah, rere pun turun dari mobil salma. Lalu salma berkata "Nanti sore tante yang jemput!"

"Gausah, rere pulang sama salsa!" jawab rere, langsung meninggalkan salma.

"Yaudah serah lo dah!" gumam salma memutar bola mata malas, yang ditinggal gitu aja sama rere.

Rere berjalan tertatih-tatih menuju ruang kelasnya itu, lalu diujung koridor terlihat aldi yang sedang berjalan berlawanan dengan Renata diikuti 3 orang teman dibelakangnya. Tiba-tiba aldi menyapa renata membuat renata gugup, tetapi bukan renata namanya yang pintar menyimpan kegugupan agar terlihat biasa saja.

"Haii ren! gimana kaki lo, udah baikan?" Tanya nya so akrab kepada gadis itu.

"Hm" angguk rere, tetap berjalan meninggalkan aldi dan teman-temannya.

"Itu cewe yang lo maksud?" tanya Gilang, cowo yang berperawakan tinggi dan tegap yang membuat para cewe Gita bangsa terpesona oleh gaya coolnya Gilang.

"Boleh juga tingkat kecuekan nya!" cerocos rizky, dengan suara yang dinyaring-nyaringkan agar terdengar oleh renata.

"Cantik sih, cuma sayang dingin banget kaya es batu." ucap rio memperhatikan punggung gadis itu.

"Alaaah.. bacot!" Cibir aldi, lalu meninggalkan ke3 temannya itu mengejar renata.

"Semangat al" ucap teman-temannya berteriak serempak.


"Ren, mau gue bantu ga??" tawar aldi, yang melihat renata sepertinya kesusahan berjalan.

"Gue bisa sendiri." jawab renata acuh, aldi hanya mengekorinya saja dari belakang.

Tiba-tiba ada kakak kelas yang sepertinya sengaja menabrak renata dari lawan arah. Sehingga renata jatuh.. "Aww kaki gue" ringis renata menahan sakit.

Aldi pun dibuat kaget olehnya, dan langsung membangunkan renata yang sedang meringis menahan sakit "Ren lo gak papa? Kita ke Uks aja ayo!" ucap aldi panik.

"Lo! Galiat tuh jalan gede!!" bentak renata menghiraukan ajakan Aldi, menatap tajam perempuan tersebut sambil menunjuk jalan koridor kelas yang masih luas.

"Suka-Suka gue lah! Mau jalan dimana aja itu hak gue!!" ucap kakak kelas itu dengan tampang songong.

"Lo udah salah bukannya minta maaf! Malah sewot." Kesal aldi.

"Iss aldi ko kamu gitu sii, bukannya belain aku malah belain si Pincang ini! upss keceplosan" ucapnya yang centil dengan aldi, runita memang menyukai aldi yang notabennya sebagai adik kelas runita. Tapi aldi mengacuhkan perhatian atau semua benda pemberiannya. Maka dari itu runita semakin gentar untuk memiliki aldi, dan mengusik semua cewe yang berdekatan dengan aldi.

RENATA (completed)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang