"REN TUNGGU!" teriak seseorang dari balik punggung gadis itu, berlari menghampirinya.
Langkah renata terhenti, lalu berbalik "Kenapa?"
"Bareng" jawabnya menyengir.
Keduanya berjalan beriringan dikoridor "Kemaren lo gak diomelinkan balik malem?"
"Engga,"
"Bagus deh."
"Hm"
Merasa ada yang aneh dengan sikap renata barusan, gilang menoleh "Lo kenapa?"
Renata bergeleng "Gapapa." mempercepat langkahnya menuju ruang kelas, menghindari pertanyaan-pertanyaan pria itu yang akan semakin menjadi nantinya.
"Nah ini dianih gaiss.. Yang kemarin nge-date diem-diem bae, pj kali pj." seluruh mata yang berada didalam kelas tertuju pada renata dan gilang, baru saja menapakkan kakinya didepan pintu.
"Kiww.. Kiww.."
"Mie ayam abang kantin ya lang, istirahat!!!"
"Gilaa dong, udah berpindah aja dari hatinya aldi haha.."
Renata terdiam sebentar, melirik gilang bingung. Mengapa semua teman kelasnya menghujami celotehan-celotehan tak bermutu seperti ini, sebenarnya ada isu apa lagi tentang dirinya??
Gilang sendiripun bingung, apa maksud semua ini? Namun ia hanya menghiraukan saja, berjalan mendahului renata ketempat duduknya.
"Lang, ren udah kali gak usah canggung-canggungan gitu. Kita udah tau ko kalian lagi deketkan?" ceplos salah satu dari mereka.
"Cepet-cepet jadian deh! Biar kita-kita kecipratan traktirannya." timpal yang lainnya.
Brak!!!
"Kalian bisa pada diem gasih! Kaya gitu aja dibikin heboh, kurang kerjaan banget." ucap maurel menggebrak meja dengan tampang kesal."Udahan woi udahan ada orang sensi, gaseru huuuuuu!!!" sorak sorai menghujami maurel seketika.
"Mereka pada ngomong apaansi, ko gaje banget??" bisik renata berdesis disamping gilang.
"Gue juga gatau apa maksudnya." jawab pria itu mengendikkan bahu.
"Mck!"
Gilang reflek menoleh, saat melihat renata bangkit dari duduknya "Mau kemana?"
"Toilet"
Sudah satu mata pelajaran terlewatkan, hingga saat ini renata masih belum juga kembali kekelas "Lah kemana tuanak, kenapa kaga balik-balik dari toilet?" gilang bergumam pelan, merogoh saku celananya mengambil ponsel dan berniat untuk menghubungi gadis itu.
Drttttttt.. Drttttttt
*Side to side - Ariana grande. Nada dering yang terdengar mengarah dari dalam tas ranselnya renata."Ponsel siapa itu?" tegur guru yang sedang mengajar, mencari darimana asal suara berasal.
'Mampus gue! Renata gabawa hp, mana brisik banget lagi tuh nada dering.' batin gilang meruntuki kebodohannya, dengan cepat mematikan sambungan telpon.
"Mmm.. Anu bu, hpnya renata." lanjutnya menjawab.
"Oiya, renata kemana? Ko tasnya ada, tapi orangnya gak ada??"
"Tadi bilangnya mau ketoilet bu,"
"Dari sebelum pelajaran ibu?"
Gilang mengangguk pelan "Iya."
"Coba maurel, tolong kamu susulin suruh cepat masuk kelas ya!" ucap guru tersebut beralih pada maurel.
"Lah ko saya?" tanya gadis itu bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (completed)✔
Teen Fiction'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdarah biru. PADAHAL pada kenyataannya sangat berbanding tebalik, masalah-masalah dalam hidupnya selalu...