P.O.V.
Sudah satu minggu berlalu renata dan aldi kini semakin akrab diantara kedua'nya, aldi dapat mengubah sikap renata yang dingin tak tersentuh menjadi hangat kembali.
Mereka ber2 tidak menyadari bahwa mereka sekarang telah menjadi sorotan mata & perbincangan dikalangan semua siswa-siswi Gita bangsa.
"Eh.. Eh tuh liat anak 11-Ipa3 makin akrab aja sama siAldi"
"Mereka cocok yaa"
"Tapi sayang cewe'nya jutek banget"
"Kelas 11 berapa si tuh anak"
"Gaya'nya songong amat"
"Ih renata cocok banget sama aldi"
"Aldi mau aja lagi sama cewe kaya gitu"
"Itu'kan cewe yang sering dapet hukuman dari bu kikiy"
"Bandel banget gila tuh cewe, ko aldi mau ya?"
Selalu begitu bisik-bisik para kaum hawa dikoridor kelas, saat melihat renata dan aldi berjalan santai dihadapan'nya. Renata tampak tidak perduli dengan ucapan sinis mereka yang tidak menyukai'nya, lain dari aldi langsung menggenggam erat tangan renata berharap renata tidak memperduli'kan celotehan dari mereka.
Sesampai'nya mereka dikelas 11-Ipa3 aldi&renata berjalan santai memasuki ruangan tersebut, baru ada beberapa murid yang datang karna waktu masih menunjuk'kan pukul 06.20 itu artinya mereka lebih dulu datang kesekolah sebelum bel berbunyi.
"Ren dicari bunda" ucap aldi santai, mata'nya tak lepas dari arah pandang wajah renata.
Renata mengernyit bingung "Bunda?" ucap'nya bertanya.
"Iya bunda gue nyariin lo, kata'nya gue suruh ajak lo main kerumah gue lagi" jawab aldi menyengir.
"Ah i-iya na-nti kapan-kapan" ucap renata kikuk.
"Gak usah kapan-kapan, nanti sore abis pulang sekolah juga bisa" ucap aldi santai sambil memain'kan rambut bergelombang renata yang tergerai.
"Hah?! Ngapain" sontak renata kaget langsung menghadap aldi.
"Ya main'lah sayang" ucap aldi terkikik geli, menarik hidung mancung renata.. Sampai sang empunya hidung meringis kesakitan.
Tanpa mereka sadari diambang pintu ada ke3 teman aldi & ke3 teman renata, sedang memperhati'kan kedua manusia yang berada dipojok ruangan tersebut.
"Gileee pagi-pagi udah mojok ae lo duaan" suara lantang rizky menggema sampai kesudut ruang kelas.
"Ini tuh tempat belajar bukan tempat pacaran, apa pantes kalian pacaran dikelas?" ucap maurel sok dramatis.
"Yeee najis lo" gertak rita, menoyor pala maurel.
"Dasar jomblo akut" cibir Gilang terkikik.
"Lo bilang gue jomblo?, kata siapa gue jomblo?? Lebih tepatnya, gue terlalu susah untuk dimiliki" ucap maurel bergaya.
"Najis gaya banget lo anak moa" ucap salsa berdecih.
"Tumben dateng pagi banget" sambung Rio menyengir.
"Kan dia mau pacaran dulu ogeb" cibir rizky.
"Jangan mau dipanggil sayang re sama aldi, percuma kalo masih digantungin.. minta kepastian dong" ucap Rio melirik sinis kearah aldi.
"Nah good banget yo" teriak rizky heboh.
Aldi yang berada dipojok ruangan tersebut, tampak santai walau sedang dicibir oleh teman-temannya sedangkan renata otak'nya berputar mencerna ucapan yang keluar dari mulut Rio untuk'nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (completed)✔
Ficção Adolescente'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdarah biru. PADAHAL pada kenyataannya sangat berbanding tebalik, masalah-masalah dalam hidupnya selalu...