Renata pov.
Jam wekker diatas meja kecil renata sudah menunjukkan pukul 04:30 pagi, renata masih mengenakan piyama tidur'nya turun menuju dapur, sudah ada biijah sedang sibuk membuat sarapan untuk keluarganya.
Biijah menyadari kehadiran renata'pun kaget "loh non renata Sudah bangun?" Tanya biijah bingung.
"Bii aku mau bikin bubur buat papi sarapan" ucap renata yang menghiraukan pertanyaan biijah.
"Biar bibi aja atu non yang bikin, mendingan non renata bersiap untuk kesekolah" ucap biijah sopan.
"Gak mau, aku mau bikin sendiri" ucap renata menggeleng "tapi bantuin ya bi, soal'nya aku gak terlalu ngerti urusan dapur" lanjut'nya menyengir.
"Haha yasudah mari non kita bikin bubur'nya" ajak biijah tertawa.
Tidak memakan waktu banyak untuk memasak bubur bikinan'nya itu.
"Bi rere keatas dulu mau mandi" ucap renata menggantung "bubur'nya tolong siapin ya bi, biar nanti rere tinggal bawa kekamar papi" lanjut'nya menyuruh."Baik non" jawab biijah mengangguk.
Haikal sudah siap dengan pakaian kampus'nya pun keluar dari kamar, lalu ia melirik kekamar renata yang masih tertutup rapat sepertinya anak itu belum bangun pikir haikal.
"Woyy odong bangun!!! Udah siang" ucap haikal membangun'kan renata sambil mengetuk pintu, dengan sedikit berteriak.
'Ceklek'Sang empunya kamar Sudah membuka'nya tertampang'lah wajah renata yang sangat menggemas'kan menurut haikal, dengan rambut tergerai lurus dan sedikit bergelombang dibawah'nya.
Tangan haikal yang sudah gatal untuk mencubit kedua pipi renata yang sedikit chubby'pun terangkat dan mencapit kedua pipi renata yang mulus.
"Selamat pagi ondel-ondel abang" ucap haikal masih mengunyel-ngunyel pipi renata dengan gaya yang dibuat-buat.
"Lepas bang sakit!" ucap renata kesal.
"Ooh sakit, bilang dong ondel" jawab haikal menyengir.
"Apaan sih ondel-ondel, gak liat udah cantik gini?? Dibilang ondel-ondel" ucap renata mencabik.
"Prett cantik dari mana?" tanya haikal mengernyit "yang ada mirip ondel-ondel iya" lanjut'nya meledek.
"ABANG!!!" Teriak renata kesal.
"Haha iya deh engga kaya ondel-ondel cuma kaya nenek gombreng aja teriak-teriakan begitu" ucap haikal masih terus meledek.
"Bodo ah! Aku mau ketemu papi" ucsl renata meninggal'kan haikal menuju dapur.
"Bibi bubur yang aku buat tadi udah siap?" tanya renata.
"Udah atuh non, itu disana bubur'nya" tunjuk biijah sopan.
"Makasi ya bi" angguk renata.
Renata sekarang berada didepan kamar papi'nya, lalu ia mengetuk daun pintu yang masih tertutup rapat.
Saat pintu terbuka tertampil'lah Sandra dengan gaya angkuh'nya "mau ngapain kamu kesini!" Tanya Sandra tajam.
"Saya cuma mau Kasih sarapan buat papi!" ucap renata tak kalah tajam.
"Gak perlu!! Gak usah sok peduli dengan suami saya" ucap sandra tajam "nanti suami saya keracunan makan bubur itu" lanjut'nya sinis.
Renata menghiraukan ucapan mami'nya, dengan santai masuk tanpa permisi menuju papi'nya Yang terbaring diatas ranjang.
"Papi" panggil renata pelan.
Riyan yang sedang memfokus'kan matanya kearah tv, kini lebih fokus pada renata dihadapan'nya dengan membawa nampan yang berisi sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (completed)✔
Teen Fiction'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdarah biru. PADAHAL pada kenyataannya sangat berbanding tebalik, masalah-masalah dalam hidupnya selalu...