Aldi Pov.
Sesampai'nya aldi dirumah, ia langsung membaring'kan tubuh'nya diatas sofa hari ini sangat lelah sekali menurut'nya.
Rahma melihat anak'nya berbaring diatas sofa menghampiri'nya dengan tersenyum maklum "Kenapa sayang?" tanya rahma mengelus Puncak kepala aldi dengan sayang.
"Cape bun" jawab aldi pelan tanpa membuka mata'nya.
"Mending kamu mandi, abis itu siapin barang yang akan kamu bawa buat nanti kebogor" ucap rahma lembut.
"Baru juga aldi merem bun, sebentar aja ya cape banget ini" ucap aldi sedikit kesal.
"Yasudah, jangan kebablasan ayah kamu pulang kita langsung berangkat" peringat'nya.
"Hmm" aldi menanggapi'nya dengan dehaman saja.
Rahma meninggal'kan aldi, membiar'kan putra'nya untuk beristirahat sejenak pikir'nya.
Baru saja aldi terlelap dalam tidur'nya tiba-tiba nada dering ponsel aldi berdering sangat kencang, membuat sang empunya ponsel berdecak kesal membuka mata'nya cepat.
"Gak bisa bikin gue tenang dikit apa yak?! Ganggu banget elah!!" aldi berdecak sangat kesal.
"Salsa?" gumam aldi melihat layar ponsel'nya tertampang nama salsa disana, ia'pun menggeser tombol hijau menanda'kan telah mengangkat panggilan'nya.
"Hallo?" ucap aldi malas dengan mata yang setengah terkatup.
"Halo al?"
"Kenapa?"
"Gue cuma mau Kasih tau, kalo renata dirawat"
Mata aldi langsung terbuka sempurna mendengar perkataan salsa.
"Lo gak bercanda'kan?"
"Lo masih bisa tanya kalo gue sekarang bercanda hah?! Kondisi renata drop!"
"L-lo serius sal?"
"Kalo lo gak percaya, lo kesini sekarang juga! Gak usah banyak tanya ini-itu. Rere dirawat dirumah sakit Harapan Kita, kamar lavender nomer 102"
Aldi menghela nafas berat, kepala'nya berdenyut nyeri pertama karena tidur'nya terganggu dan kedua mendengar renata dirawat pikiran'nya kalut sekarang.
"Al lo masih disana kan?"
"Hmm"
"Yaudah kalo gitu gue tutup dulu"
"Iya thanks"
Jam yang melingkar ditangan kiri aldi sudah menunjuk'kan pukul 16.59, itu artinya sebentar lagi ayah'nya pulang. Tidak ada waktu lagi pikir'nya untuk menjenguk renata dirumah sakit walau hanya sebentar.
"Al ayo siap-siap, ayah sudah dijalan" panggil rahma menghampiri aldi.
"Hmm" deham aldi bangkit meninggal'kan rahma sendirian diruang tamu'nya.
Melihat sikap aldi pada'nya rahma mengernyit heran "Kenapa anak itu?" gumam'nya bingung.
Kini aldi sudah bersiap dengan celana jeans hitam, sepatu vans dan kaos oblong putih yang terbalut oleh sweater abu-abu kesukaan'nya.
"ALDI!!!" teriak rahma menggema dari bawah tangga.
"Iya bun, ini udah" ucap aldi dengan wajah sedikit murung.
"Lama banget sih kamu! Kaya cewek aja dandan'nya lama" decak rahma kesal.
Aldi menghirau'kan ucapan rahma seperti angin lalu, yang berada dipikiran'nya saat ini hanya Renata.. Renata dan Renata.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (completed)✔
Roman pour Adolescents'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdarah biru. PADAHAL pada kenyataannya sangat berbanding tebalik, masalah-masalah dalam hidupnya selalu...