Sudah 3hari renata dirawat inap, dan selama itupula ia selalu merengek meminta agar cepat dipulangkan kerumah.. Karna dr. Yuda belum juga memperbolehkan gadis itu untuk kembali kerumahnya sampai saat ini.
"Tante ayo pulang! Rere udah sembuh ini ck." rengeknya terus menerus terhadap salma.
"Aduh renata jangan kaya anak kecil gitu ah, tante pusing taugak! Tiap jam, tiap menit, tiap detik selalu minta pulang," omel salma memijat pelipisnya yang sedikit berdenyut "Mangkanya kalo dibilangin tuh nurut! Minum obat yang teratur, makan dijaga, kondisi fisik kamu juga dijaga jangan sampe kecapean kaya gini! Akhirnya kamu-kamu jugakan yang rewel kalo udah masuk rumah sakit lagi." lanjutnya menatap gadis itu sinis.
Renata tidak menjawab, melainkan memajukan bibirnya kesal. Lagi dan lagi salma menyindir kecerobohan dirinya kembali, entah sudah yang keberapa kalinya renata'pun tidak tau yang pasti jawaban salma selalu sama persis seperti tadi "Gak usah lebay manyun-manyun gitu! Tidur sana." suruh salma jutek.
"Ya ampun tante, rere baru aja bangun! Udah disuruh tidur lagi??" seru renata melotot tak percaya.
"Ya abisnya kamu bawel banget minta pulang mulu!"
"Kan rere gak betah, tante.. bujuk dr. Yuda dong suruh pulangin sekarang."
"Kamu ini ngerti bahasa Indonesia gaksih renata? Dibilanginnya belum boleh pulang! Mak-"
Tokk.. Tokk.. Tokk
"Assalamualaikum" ucap seseorang diambang pintu, menghentikan ucapan salma barusan.Dengan serempak renata dan salma menoleh kearah sang empunya suara, dimana aldi sedang membawa serangkai bunga cantik tersenyum tulus kepada mereka secara bergantian.
"Eh aldi?? Sini-sini al masuk, haduuu baru keliatan lagi nih aldi? Dari mana aja kamu." sapa salma sumringah mempersilahkan pria itu untuk masuk.
"Hehe maaf ya tan, kemarin ada acara keluarga dibogor dan hari ini baru aja pulang.. Jadi aldi juga baru sempat kesini," jawabnya tidak enak "Oh iya gimana kabar renata tan?" lanjutnya bertanya, sesekali melirik gadisnya yang masih diam tidak berkutik.
"Kamu tanya'gih sama anaknya sendiri" jawab salma tanpa beban, bergegas mengambil kunci mobil beserta dompet yang betengger diatas meja kecil samping banker renata berada.
"Tante mau kemana?!" cegah renata cepat menarik baju salma dengan tatapan menyelidik.
"Apasih renata! Tante mau pulang dulu, mau mandi gerah banget ini. Lagipula udah ada aldi jugakan sekarang yang nemenin kamu?"
"Iss tante nanti aja pulangnya!"
"Aldi tante titip renata sebentar ya al? Kalo ada apa-apa langsung hubungi tante aja oke?!" salma menoleh kearah aldi, mengabaikan rajukannya renata sebagai angin lalu.
"I-iya tan" jawab aldi mengangguk cepat.
Hening..
Kamar inap renata berubah menjadi sangat hening setelah salma berlalu dari ruangan tersebut, hanya terdengar helaan nafas berat aldi lagi dan lagi."Masih tetep gak mau buka suara juga nih??" tanya aldi menatap gadisnya sedikit memelas, padahal ia tahu renata tidak akan melihatnya karna sekarang pandangan renata berada diluar jendela dengan kosong tak terarah "Padahal aku kangen banget sama suara kamu."
"Ngapain lo kesini!"
Kedua sudut bibir pria itu terangkat keatas dengan sendirinya, walaupun aura yang renata kasih berbeda tidak seperti biasanya tetapi itu bukan masalah pikir aldi. Yang ia ingin dengar hanyalah suara yang sudah 2hari berturut-turut ini membuat ia merindu "Aku tau kamu masih marah, aku juga tau semua ini salah aku, aku yang bikin kamu jadi masuk rumah sakit kaya gini.. Aku minta maaf ren, pliss maafin aku" mohon aldi menggenggam erat lengan gadis itu yang terbebas dari jarum suntik.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (completed)✔
Подростковая литература'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdarah biru. PADAHAL pada kenyataannya sangat berbanding tebalik, masalah-masalah dalam hidupnya selalu...