Part-43

7.8K 318 45
                                    

P.O.V

Setelah beberapa hari siswa/i Gita bangsa melaksana'kan ujian kenaikan kelas'nya, akhir'nya semua murid disekolah SMA Gita bangsa dapat menyambut dengan gembira hari ini.. Hari dimana mereka akan menerima raport dari masing-masing kelas.

Kini aldi dan ke3 sahabat'nya tangah duduk santai disalah satu tampat favorit mereka yang tidak lain dan tidak bukan yaitu kantin.
"Kalian pesan aja sana, nanti gue yang bayar." suruh aldi santai.

"Serius'nih ditraktir? Dalam rangka apa??" tanya rizky mendelik.

"Hmm.. Karna gue mau berbagi kebahagiaan sama kalian, gue'kan anak ter'pintar dikelas nih'yaa dapet juara pertama. Jadi kalian boleh makan apa aja sepuas'nya disini nanti gue yang bayar." ucap aldi sumringah

"Cih sombong!" decih rio melirik aldi "Tapi lumayan juga sih, gak usah ngeluarin duit sepeser'pun.. Itung-itung nambahin buat tabungan holiday nanti ke bali" lanjut'nya menyengir.

"Wih asik dong kalo gitu, kalian mau makan apa? Biar gue aja yang pesen." rizky beralih pada teman-teman'nya.

"Kaya biasa aja!!" jawab mereka serempak.

"Eh gimana nih liburan kita ke Bali? Jadi??" tanya gilang mengangkat suara dengan tampang sok cool'nya.

"Gue sih tinggal gimana kalian aja" jawab aldi mengangkat bahu acuh "Soal tiket? Gak usah bingung gue udah minta bokap gue buat pesen tiket'nya, gampang'kan?"

"Tanya'in anak cewe'nya dulu'lah, pada diizinin gak ama ortu'nya." ucap rio yang diangguki oleh gilang, sedang'kan rizky? Sudah mengacir begitu saja menuju stand makanan untuk memesan apa yang teman-teman'nya ingin'kan.

"Pada ngomongin apaan sih lo! Gak ngajak-ngajak." tiba-tiba maurel beserta ke3 teman'nya termasuk renata menghampiri meja aldi.

"Nah ini dia, panjang umur'nya." ucap aldi melihat kearah renata dengan senyum yang tak pernah pudar untuk gadis itu.

"Emang lagi ngomongin apa?" tanya renata mengernyit.

"Sini duduk dulu" aldi menepuk-nepuk bangku sebelah'nya, renata'pun paham dan langsung duduk tepat disamping aldi.

"Kamu udah izin sama orang tua kamu buat liburan ke Bali?" tanya aldi lembut.

"Hmm" jawab renata dengan dehaman.

"Kalo kalian?" pandangan aldi beralih pada ke3 teman gadis'nya.

"Gue'sih udah diizinin sama nyokap" ucap rita mengangguk mantap.

"Gue juga" sambung Salsa ceria.

"Eh daki lo gimana? Diizinin gak??" tegur rio yang sedari tadi memperhati'kan maurel sedang melamun "Ah gue tau, pasti lo gak diizinin ya sama ortu lo? Haha dasar anak rumahan." lanjut'nya meledek.

"Gue anak rumahan? Ck! Lo salah besar yo, gue selalu dibebasin buat pergi kemana aja sesuka hati gue, bahkan gak pulang sekali'pun juga gue bebas ko." decak maurel tersenyum miris.

"Apa?!!!" kaget gilang, Salsa dan rita ber'barengan sambil melotot tak percaya.

"Haha tampang lo gak meyakin'kan gue buat percaya kata-kata lo tadi, mana mungkin anak rumahan kaya lo dibolehin keluar malem sama bokap nyokap lo?!" ucap rio tertawa meremeh'kan.

"Serah lo mau bilang tampang gue anak rumahan, gak meyakin'kan atau apa'pun itu gue gak peduli!! Asal lo tau, gue kaya gini karna bokap nyokap gue gak pernah peduli sama gue. PUAS LO?!!!" ucap maurel bangkit dari duduk'nya dan langsung berlalu dari kantin tersebut.

Deg!
Rio bungkam seribu bahasa mendengar pernyataan dari maurel.. Ia baru mengetahui satu fakta tentang keluarga gadis itu. Ternyata dibalik ceria'nya seseorang, mereka tengah menyimpan dengan sangat rapih permasalahan yang lagi melanda'nya.

RENATA (completed)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang