Part-53

7.8K 353 41
                                    

"Kamu itu cuma anak pembawa sial bagi saya! Saya peringat'kan lagi sama kamu jangan pernah dekati saya atau'pun haikal!!! Saya gak akan segan-segan untuk ngedepak kamu dari rumah ini!"

"Kenapa mami selalu berbeda memperlakukan aku dengan abang? Aku sebenarnya salah apa sama mami?!!" tangis seorang anak kecil dipojok ruangan sambil memeluk tubuh'nya sendiri yang bergetar hebat.

"Jelas kamu salah, karna telah terlahir kedunia ini!!! Kamu itu anak yang tidak pernah diingin'kan dalam keluarga ini bagi saya! Jangan pernah meminta saya untuk memperlakukan kamu sama dengan putra kesayangan saya." hentak perempuan itu tidak ada rasa iba'nya melihat gadis yang sedari tadi menangis pilu.

"Tapi aku sayang sama ma-" cicit'nya terpotong oleh suara barang yang sengaja dijatuh'kan oleh sandra kearah lain.
Pranggggg!!!!!!

Kringgggggggg⏰
Tepat bersamaan dengan barang jatuh kelantai dan suara alarm berbunyi membuat renata membuka kedua matanya seketika, jantung yang masih berdegub kencang, nafas yang terengah-engah dan sontak melihat sekeliling ruangan itu dengan teliti.

"Astaga kenapa gue mimpi itu lagi?!!!" gumam renata pelan menetral'kan detak jantung yang masih berdetak tak karuan sambil memijat pelipis'nya pelan.

'Ceklek'
Pintu terbuka lebar menampak'kan seseorang yang sangat renata rindukan selama beberapa minggu ini, membawa nampan dikedua tangannya lalu tersenyum lembut menghampiri renata "Selamat pagi adik abang yang cantik.. baru aja abang mau bangunin kamu, eh ternyata udah bangun. kenapa masih pusing ya?" haikal menaruh nampan tersebut diatas meja kecil samping ranjang.

"Abang dari mana aja?! Gak tau apa kalo rere kangen." tidak menyambut haikal dengan gembira seperti biasanya, namun membuang wajahnya kearah lain sambil mencabik.

"Ya maaf sayang.. abang lagi banyak tugas dikampus, ini aja abang sempetin izin buat nengok kamu." jawab haikal langsung menarik pelan dan memeluk erat tubuh adik'nya yang sangat ia rindukan "Tadi pagi om dev telpon kata'nya kamu sakit? Kamu sakit apa?? Mau abang anter kerumah sakit?" lanjut'nya menangkup wajah gadis itu memandang'nya penuh kekhawatiran.

"Itu sebabnya kenapa abang kesini? Berarti kalo rere gak sakit abang gak kesini dong? Tuh'kan abang nyebelin gak bisa apa sisihin waktu buat ketemu adiknya?!" renata mengerucutkan bibirnya sebal.

"Ya gak gitu juga sayang, yang pentingkan abang udah disini sama kamu, jangan ngambek gitu ah .. Jelek" ucap haikal lembut menata helaian rambut renata yang sedikit berantakan "Oh iya kamu belum jawab pertanyaan abang, kamu sebenarnya sakit apa hmm?"

"Kata tante'sih semalem cuma demam aja." jawab renata tersenyum getir.

"Beneran? Gak ada yang kamu sembunyikan sama abang'kan?" tanya haikal menyelidik.

"Gak ada abang ku sayang.." gelengnya sambil menyengir.

"Abang boleh minta sesuatu sama kamu?"

"Minta apa? Jangan yang aneh-aneh!"

Haikal terkekeh dibuatnya "Abang minta kamu harus jaga kesehatan, diatur pola makannya, jangan buat abang terus-terusan khawatirin kamu.. Abang gak mau rere kenapa-napa."

"Iya abang bawel!! Oh iya sekarang jam berapa? Rere harus sekolah." renata melihat jam yang betengger diatas nakas telah menunjukkan pukul 06.15 pagi.

"Hari ini kamu gak usah sekolah dulu ya? Nanti abang izin kesekolah kamu, inti'nya kamu harus istirahat sampe bener-bener sehat oke?" intruksi haikal yang langsung dapat gelengan cepat dari renata.

"No.. No.. No!!! Abang liat'kan? Rere udah gak papa! Udah sehat, gak usah lebay gitu ah." ucap'nya kesal menghentakkan kaki mencari handuk didalam lemari besar'nya.

RENATA (completed)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang