Dufan🎡

6.5K 430 108
                                    

"Akhirnya sampe juga.." desah gilang penat, setelah berjam-jam terjebak dalam kemacetan ibukota Jakarta yang padat akan kendaraan roda dua maupun roda empat.

"Lo ngapain sih ngajak gue ketempat beginian?!" ucap renata kesal menoleh kearahnya.

"Lah bukannya kemaren udah sama-sama sepakat? Kalo lo bakal temenin gue jalan kemana aja?" jawabnya sesantai mungkin, membuka seatbelt lalu keluar dari mobil.

Renata berdecak, memandang aneh pria tersebut.

"Ko bengong! Ayo keluar." tegur gilang melirik.

"Eh.. Iya tunggu!"

Keduanya mulai memasuki area permainan, "Mau makan dulu apa main?"

"Gue belum laper." jawab renata tanpa menoleh, yang sedang fokus kearah ponsel genggamnya.

"Yaudah ayo temenin gue naik itu,"

"Hah??"

Gilang menarik pergelangan tangan gadis itu menuju wahana "Hysteria? Emang berani??" tanya renata menyeringai.

"Cih! Ngeledek." decihnya melirik sinis.

"Naik rollercoaster aja hampir pingsan, begaya naik hysteria segala!" renata bergumam pelan "Naik yang lain, jangan itu!"

"Kenapa? Lo takut?" kini gantian gilang yang meledek.

Renata bersedekap dada dengan tampang songong "Terlalu ekstrem buat orang yang gak punya nyali, nanti pingsan ngerepotin gue lagi!"

Pletak
Tak terima dibilang seperti itu gilang menyentil gemas dahi renata "Jangan banyak omong! Ayo kita buktikan, siapa yang bakal teriak histeris diatas sono."

◽◽◽
Aldi pov.

Gak ada yang ketinggalankan?? Let's go kita berangkat!

Ucapan gilang beberapa jam lalu, yang tak sengaja aldi dengar terus-terusan menari didalam kepalanya tiada henti
'Akhir-akhir ini ko gue ngerasa, mereka jadi kaya makin deket gitu ya? Mck. Apa iya gilang suka sama renata??'

'Haisss.. Sadar aldi sadar!!! Renata udah bukan urusan lo lagi.' batin Aldi uring-uringan sendiri ketika mengingat keduanya sangat akrab sekali, memasuki mobil sport gilang.

"Al, mampir dulu sebentar kemini market gue mau beli cemilan buat nanti didanau." ujar tiara sumringah, karna hari ini aldi akan membawanya ketempat yang sudah lama sekali tak mereka kunjungi bersama.

Tidak ada jawaban.

Merasa tak tergubris ia menoleh "Al, denger guekan?"

Masih belum terjawab olehnya.

"Hellow aldi, lo lagi ngelamunin apa hm?" ucap tiara lagi melambaikan satu tangannya tepat dihadapan wajah pria itu, tentu lamunannya langsung membuyar.

"Iyaa.. Lo tadi ngomong apa?" jawabnya menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"Lo lagi mikirin apaansi? Mikirin renata yang jalan sama temen lo tadi?" tebak tiara tepat sasaran.

Suara tawa menggema didalam mobil, namun terdengar hambar bagi siapa saja yang mendengarnya "Haduh dasar anak sotoy! Mana mungkin gue mikirin mereka? Buang-buang waktu."

"Emm.. Ra, gimana kalo kedanaunya kita batalin aja? Mau hujan tuh mendung, lagian juga tadikan kita izin kebunda cuma mau nonton aja? Nanti ortu lo nyariin." ucap aldi tiba-tiba.

Terdengar helaan nafas berat dari arah tiara "Padahal gue semangat banget, waktu lo ngajakin kesana." ucapnya sedikit kecewa.

"Weekend depan aja yaa, gue janji." tangan pria itu terulur, mengelus puncak kepalanya pelan.

RENATA (completed)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang