Taxi yang renata tumpangi terhenti, ditempat yang sudah sangat lama sekali tak ia kunjungi selama kurang-lebihnya setahun ini "Maaf mba, apa mba yakin gak salah tempat? Inikan-" ucap supir taxi itu sedikit ragu, yang langsung disodorkan beberapa lembar uang oleh renata.
"Thanks, ambil aja kembaliannya." dengan cepat gadis itu keluar dari mobil, lalu melenggang pergi meninggalkan supir taxi yang sedang menatapnya bingung.
"Eh mba, ini uangnya kelebihan banyak!!!" teriak supur taxi reflek ketika melihat 4lembar uang ratusan yang diberikan penumpangnya, namun teriakannya tidak digubris sama sekali oleh renata.
Detuman musik mulai terdengar memekik dikedua telinga renata, terlihatlah seluruh pengunjung sedang menari heboh kesana kemari tak tentu arah. Pandangan gadis itu'pun mengarah pada salah satu waiters klub yang sepertinya sedang disibukkan dengan pekerjaannya mengantarkan minuman beralkohol.
'Bruk'
Baru saja renata melangkahkan kakinya untuk mendekat, tiba-tiba seorang perempuan dari arah berlawanan menubruk bahunya pelan "Eh sory gue gak sengaja." ucapnya meminta maaf terlebih dahulu, sembari mundur beberapa langkah agar dapat mengetahui siapa orang yang tidak sengaja ia tubruk tadi.Keduanya saling bertatapan, dengan pandangan yang sangat sulit diartikan "Lo renata'kan?" tanya gadis itu lagi sedikit terkejut.
Renata masih diam tidak berkutik memandangi wajah lawan bicaranya kini, mengingat beberapa bulan lalu ia selalu mendapatkan perlakuan tak adil dari seorang kakak kelas yang dulu sangat mengejar-ngejar kekasihnya sampai menghalalkan segala cara agar menjadi miliknya.
RUNITA! yaaa, nama yang dulu sangat disegani oleh seluruh siswa-siswi Gita bangsa karna merasa mempunyai jabatan tinggi dan sifat penguasa yang over dari siapapun.
"Hey.. Lo gak papakan? Kok bengong sii" tegur runita sok akrab, membuat renata berfikir 2× atas sikapnya barusan.
"Gue udah gak ada hubungan apa-apa lagi sama aldi, jadi gue harap lo gak usah ganggu gue pake sikap sok baik lo itu." jawab renata datar.
Mendengar jawaban renata barusan, membuat senyum dikedua sudut bibir runita memudar "Gue tau lo gak akan pernah bisa maafin perlakuan jahat gue selama ini ke kelo.. lo boleh kok tampar gue sesuka hati lo sekarang, atau lo siram gue pakai ini juga gak papa." ucap runita menjeda, mengambil asal gelas air minum yang berada dimeja kosong entah punya siapa "Dan gue yakin itu semua belum cukup buat nebus kesalahan gue, demi apapun gue bener-bener minta maaf sama lo ren." lanjutnya memohon, bersama air mata yang sudah membasahi pipi mulusnya.
Karna iba melihat runita menangis, tidak ada salahnya bukan? Kalau renata memaafkannya, serius atau tidak dirinya meminta maaf biar urusan belakangan bagi renata. Lagipula sepertinya runita tidak lagi sedang berbohong "Santai aja kak gue udah maafin lo ko. Ya emang sempet kesel'sih waktu itu lo perlakuin gue seenaknya tapi no prob'lah gue juga ngerti perasaan lo," jawab renata sesantai mungkin.
"Segampang itu lo maafin gue? Gak adil rasanya ren kalo dibandingin sama perlakuan gue ke elo dulu, sekarang lo tampar gue sebanyak yang lo mau! Gue mohon sama lo biar rasa bersalah gue hilang ren." runita memohon dengan isak tangis yang mendera.
Renata mengangkat tangan kanannya, seperti mengambil ancang-ancang untuk didaratkan kepipi mulus runita. Sedangkan gadis itu? Sudah mempersiapkan diri untuk menerima konsekuensinya.
"Kekerasan gak harus dibales dengan kekerasan, gue bukan orang yang pedendam ko.. Udah gak usah ngungkit yang dulu-dulu, lagian udah gue lupain juga." sikap renata saat ini mampu membuat runita terkejut bukan main, dengan hitungan detik gadis itu sudah berada didalam dekapan renata saat ini.
"Makasih ren udah mau maafin gue, gue baru sadar kalo didunia ini masih ada orang baik kaya lo." ucap runita parau.
"Udah'deh kaa gak usah lebay ah," jawab renata mencibir "Oiya kak, lo ko bisa ada disini sii?" lanjutnya bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (completed)✔
Teen Fiction'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdarah biru. PADAHAL pada kenyataannya sangat berbanding tebalik, masalah-masalah dalam hidupnya selalu...