Usai kaujejalkan kertas berisi peta distribusi ke ranselmu, penyerantamu berbunyi.
Sebentar. Kertasmu belum tersusun rapi. Ada banyak sekali barang lain di ranselmu yang harus kamu rapikan. Kamu lepaskan penyeranta dari pinggang, lalu kamu letakkan di meja.
Kamu kembali usai mengancingkan ritsleting.
Ada enam panggilan beruntun.
Dalam keadaan perang seperti ini, enam panggilan penyeranta beruntun seperti ini cuma berarti satu: telah terjadi sesuatu yang sangat gawat; dan semua mata sedang tertuju kepadamu.
Buru-buru kamu mengetuk notifikasi untuk mengecek siapa yang menghubungimu.
Kamu menimbang-nimbang akan membalasnya atau tidak.
Kamu bersikeras untuk tetap bekerja sendirian dengan rekanmu yang tersisa. Majulah ke [47].
Kamu bisa juga melepaskan egomu, lalu menjawab kembali panggilan mereka. Bekerja samalah di [38].
KAMU SEDANG MEMBACA
Conundrum Apropos
Science Fiction**The Watty's Award 2020 Winner: Science Fiction in Indonesian** **Cerita pilih-sendiri-petualanganmu** Negaramu, Augariana, lelah menghadapi kebohongan penduduknya, baik bohong putih maupun hitam. Wacana "Jujur Konsisten Lurus" mulai dicanangkan, d...