[41]

215 26 0
                                    

Tanpa pikir panjang, kamu mengambil pintu yang di sebelah kiri.

Buru-buru kamu menyelinap ke balik daun setengah penyok itu. Seketika, kamu lega karena pintu pilihanmu benar. Tidak ada siapa-siapa di sana. Lorong yang membentang sesudahnya gelap. Pastilah sumber gaduh itu bukan dari sana. Segera kaututup daun pintu rapat-rapat. Hanya selang dua detik, suara gabruk menghambur dari pintu yang lain. Ingin sekali kamu berhenti dan mengatur napas sebentar. Sayang, ini bukan waktu yang tepat.

Kamu harus mengambil langkah seribu, menjauh dari sana, menghindarkan dirimu dari masalah. Dari tuduhan atas pembunuhan Profesor Tamara Margana.


Larilah ke [32] untuk menyelamatkan dirimu.

Conundrum AproposTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang