[80]

90 2 0
                                    

        

Prajurit di sana terlalu banyak. Kamu pasti akan tertangkap kalau nekat menerobos masuk. Deev sudah terlebih dahulu lari. Jadi, tak ada alasan buatmu untuk tidak mengejarnya.

"Deev, tunggu aku!" teriakmu, sambil terengah-engah. "Ka-mu ma-u ke... ke ma-na...."

"Cepat, jangan sambil ngomong! Kita harus mengejar Kirkin!"

Memangnya Kirkin ke mana? Berarti mereka semua sudah tidak di dalam fasilitas Veritaject lagi? Mereka juga melarikan diri? Tapi, lewat mana? Bukankah tadi ada banyak sekali prajurit? Kalau mereka tertangkap, mereka bakal disiksa dengan apa supaya mereka mau buka mulut? Atau... jangan-jangan ada jalan kabur lewat bawah tanah, dan mereka lewat situ?

Kamu tersandung sebuah batu yang agak besar. Keseimbanganmu oleng. Kamu terjerembap, tetapi sebelum kamu mencapai tanah dan mencium aspal, ada yang menahanmu.

Deev.

"Jangan bodohlah! Sini, kau sama aku saja larinya!"

Lengan dan punggungmu mungkin tadi lebam karena jatuh. Ketika kamu masih begitu lemas dan kepalamu begitu ringan berputar, Deev naikkan badanmu ke punggungnya. Kamu ia gendong, seperti anak yang digendong ayahnya. Kamu ingin menolak bantuan itu, tapi apa daya; kamu tak lagi sanggup berlari sendiri. Matamu yang setengah terbuka menyaksikan prajurit-prajurit berlari, mengejar orang-orang awam, sambil meletuskan tembakan-tembakan. Ada yang cuma gas air mata, ada yang sungguh letusan pistol. Kamu mendengar semuanya berdesing di atas kepala, di belakang, dan di tempat yang jauh.

Deev begitu lincah dan cepat. Dalam sepuluh menit, ia tiba di sebuah naungan. Kamu tak mengenal tempat itu.

"Kirkin ada di sini."

Matamu masih setengah melek. "Hm? Di mana? Kenapa dia tidak ada?"

"Dia ada di bawah sini."

Hei!

"Terowongan bawah tanah. Dari fasilitas Veritaject menuju Gudang Otak."

Deev menurunkan badanmu, lalu mulai mengukur-ngukur lantai. Mencari-cari ubin yang tepat. Kepalamu masih berputar, belum bisa berpikir jernih.

"Kita susul mereka. Sekarang."

Empat ubin itu menganga dari tanah.

Menunggumu.


Masuklah ke terowongan bawah tanah, dan kejarlah teman-temanmu ke [104].

Conundrum AproposTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang