Efbiaimus frutescens P. adalah pohon sepanjang tahun yang bisa hidup di berbagai jenis iklim, tetapi ia lebih menyukai cuaca hangat dengan sinar matahari cukup atau terik, serta kotoran banteng dan remah tiang listrik sebagai unsur hara terpenting. Biasanya berbuah di bulan November atau Desember. Di Augariana, pohon ini banyak ditemukan di perbatasan Pravdanest-Quantaria dan di sepanjang pesisir Patagonia. Bunganya biasa berkelopak kuning dan berjumlah enam, tetapi kadang-kadang berkelopak lima, tujuh, atau delapan. Buahnya bulat oranye pekat, dengan rasa manis-asam yang lekit di mulut, sehingga kurang cocok dimakan oleh orang berusia lanjut, orang ompong, atau para pengguna gigi palsu; tetapi cocok dijadikan dodol atau lempok. Khasiatnya adalah untuk menajamkan analisis dan memperkuat intuisi. Perasan atas serutan kulitnya berkhasiat untuk menyembuhkan sariawan yang sudah lama dan tak sembuh-sembuh dengan obat totol pedas. Kulitnya yang dikeringkan bisa dicamil dan memperbaiki ingatan (cocok untuk kudapan di musim ujian).
[Encyclopaedia Plantaria, 2045]
Menurutmu foto ini tidak berguna? Hei, nanti dulu. Kantongi gambar ini dan kembalilah ke [101].
KAMU SEDANG MEMBACA
Conundrum Apropos
Science Fiction**The Watty's Award 2020 Winner: Science Fiction in Indonesian** **Cerita pilih-sendiri-petualanganmu** Negaramu, Augariana, lelah menghadapi kebohongan penduduknya, baik bohong putih maupun hitam. Wacana "Jujur Konsisten Lurus" mulai dicanangkan, d...