[31]

198 13 0
                                    

        

Pilihan paling masuk akal bagimu, tak lain dan tak bukan, adalah lari saja. Bayangkan, kalau kamu memilih menggeledah ruangan penuh lemari dan tumpukan laci ini: kamu bahkan tidak tahu se-berantakan apa isi dokumen di dalam sana. Bagaimana kalau tengah-tengah menggeledah dan ada orang memergokimu? Bisa-bisa, kamu yang dituduh sebagai pelakunya.

Buru-buru kamu menyelinap keluar lewat pintu tempat kamu masuk tadi. Tidak ada siapa-siapa di sana. Di lorong khusus pejalan kaki yang terhubung dengan pintu depan, kamu mengambil jalan setapak menuju stasiun metrokapsul VIII-3. Dengan cepat, kamu menempelkan chip ke sensor, masuk melewati palang, dan mengambil metrokapsul terdekat. Hanya lima belas menit, dan kamu tiba kembali di rumah susunmu. Selebihnya, kamu menjalani rutinitas yang biasa. Menjemukan biasanya, tetapi menegangkan kali ini. Kamu masih menyimpan ketakutan akan dikejar-kejar.

Ternyata, tidak. Sama sekali. Kamu bersyukur dengan pilihanmu.

Usai mandi dan berberes, kamu memainkan panel multimedia di sebelah televisimu. Sesuai dugaanmu, semua kanal di sana pun memberitakan kematian itu. Kamu berpindah saluran pun, tetap saja beritanya sama. Teori-teorinya saja yang berbeda sedikit.

Kamu putuskan untuk tidur saja. Mungkin, besok semuanya akan berubah.

Bisa membaik, bisa memburuk.


Bangunlah di [32].

Conundrum AproposTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang