"Adakah yang tahu tempat itu selain... selain kita?" ucapmu hati-hati.
Kirkin mengusap dagunya beberapa kali. Gestur Deev dan Archer tampak mulai menduga-duga, tetapi tidak ada juga yang mereka utarakan.
"Kurasa... kurasa Raimi tahu."
Raimi Bostervik. Tak mungkin ada Raimi lain yang Kirkin maksud. Sejak awal petualanganmu, kamu pun hanya tahu satu Raimi.
Galea memain-mainkan jari. Matanya sebentar melirik ke Kirkin, sebentar ke kamu, dan sebentar-sebentar lainnya ke bawah meja serta ke lampu di puncak ruangan. Deev memberimu kode sekenanya. Kamu amati gestur gadis itu. Ia tampak benar-benar gelisah.
"Dia pernah punya ilmu. Bardastraya. Belajarnya di kuburan, bersama beberapa ahli berjubah hitam. Dia jadi bisa mentransfer informasi lewat mimpi."
Kirkin mencium perkodean kamu dan Deev. Matanya memicing, berusaha menggali. Deev menyerah karena ia yang ditatap lebih intens. Ia menunjuk Galea. Yang ditunjuk masih gelisah saja, tak sadar ia tengah ditatap Kirkin.
"Hei, ada apa dengan jarimu?"
Tak disangka, Galea langsung berhenti.
"Ada apa? Kamu tahu sesuatu tentang Raimi?"
Senyap.
"Tidak apa. Sekarang kita satu tim. Beritahu saja kalau ada apa-apa. Kita harus menghentikan perang sesegera mungkin."
Matanya menuju kalian satu per satu. Semua, termasuk kamu, mengangguk.
"Ah, ya," sahut Galea perlahan, "aku pernah bermimpi bertemu dia. Setelah dia mati, tentu saja. Dia membisikiku soal nama tempat."
"Oh, begitu? Kupikir ilmu Bardastraya itu bohongan."
"Iya, sayang, aku tidak ingat nama tempatnya."
"Coba ingat-ingat," desak Kirkin, halus saja.
Sementara yang lain tengah mengernyit, Galea menyerah. Ia menggeleng mantap beberapa kali, sambil menunduk, "Maaf. Aku benar-benar tidak ingat."
Kamu punya ingatan yang lebih bagus soal nama tempat.
Kalau sebelum ini kamu pernah bermimpi bertemu Raimi, bantu rekan-rekanmu dengan menyebutkan nama tempatnya, di [74].
Kalau belum, pasrahkanlah nasibmu dan rekan-rekanmu di [66].
KAMU SEDANG MEMBACA
Conundrum Apropos
Science Fiction**The Watty's Award 2020 Winner: Science Fiction in Indonesian** **Cerita pilih-sendiri-petualanganmu** Negaramu, Augariana, lelah menghadapi kebohongan penduduknya, baik bohong putih maupun hitam. Wacana "Jujur Konsisten Lurus" mulai dicanangkan, d...