Kamu tak pernah berkunjung ke Gedung Arsiparis Augariana. Sebagai gantinya, yang ada di tasmu hanyalah selembar kertas lipat dua yang kini memampangkan sebentuk imaji mengerikan di hadapanmu.
Aku tahu di mana kamu menyembunyikan otakku.
Kamu bergidik.
Yang bisa kamu lakukan sedari detik itu hanyalah mengingat-ingat semua wajah yang muncul di Black Cliff, Morewalk, hingga Ralmified. Petugas berbaju loreng yang menggeledah dan menggerayangimu di perbatasan Pravdanest dan Black Cliff. Petugas yang memoporkan bedil ke dagumu ketika menepuk-nepuk jaket di sekeliling dada dan perutmu di perbatasan Black Cliff dan Morewalk. Petugas perempuan yang nyaris menendang kemaluanmu ketika kamu memasuki gerbang Ralmified.
Dan....
Petugas papan kambang.
Seingatmu, petugas yang melayanimu kala kalian meminjam papan tak sama dengan petugas kala kalian memulangkannya. Sewaktu kalian meminjam, Leth bercakap-cakap dengan seorang bapak tua yang ramah dan sama sekali tak keberatan kamu bersembunyi di belakang tiang. Namun ketika kalian hendak mengembalikan papan, petugas berubah menjadi seorang wanita tua, bertopi lebar, dan....
Kamu baru ingat wajah siapakah yang waktu itu menatapmu lebih lama tiga detik daripada biasanya.
Wajah itu milik Profesor Tamara Margana.
Kamu menatap kembali kertas di tanganmu.
Aku tahu di mana kamu menyembunyikan otakku.
Lalu ketukan di pintumu.
Yang lalu berderit terbuka.
Yang lalu disembuli oleh sebuah stoples yang tak asing.
Yang ditutup dengan kehadiran wanita itu.
Sekali lagi dalam hidupmu, sebelum riwayatmu benar-benar
TAMAT
Cepat tutup buku ini sebelum cerita berbelok dari fiksi ilmiah distopia menjadi horor! Terima kasih telah tersesat bersama Conundrum Apropos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conundrum Apropos
Science Fiction**The Watty's Award 2020 Winner: Science Fiction in Indonesian** **Cerita pilih-sendiri-petualanganmu** Negaramu, Augariana, lelah menghadapi kebohongan penduduknya, baik bohong putih maupun hitam. Wacana "Jujur Konsisten Lurus" mulai dicanangkan, d...