[119]

388 23 1
                                    

        

Sanomat muncul dari balik daun pintu berat. Di belakangnya, segera menyembul wajah Brio. Mereka berdua terbahak, sambil menggosok-gosokkan telapak tangan ketika melihat kalian bertiga. Mungkin mereka memang merencanakan ini semua: mengumpulkan kalian dalam satu ruangan, lalu menyulut perang, tepat di pusat dokumentasi proyek Nottingham.

"Proyek itu tidak dibatalkan. Kalian jangan salah paham," sahut Sanomat.

Kalian bertiga terperangah.

"Iya, proyek itu lanjut sampai selesai, tapi tidak di Nottingham. Melainkan di sini. Ini, lihat saja," tangan Sanomat membentang lurus, mengayun dari kiri ke kanan, begitu bangganya. "Dan sekarang ini semua jadi milik Augariana. Hebat, bukan?"

Brio mendekati Archer, berbisik-bisik dengan rekanmu itu, lalu mereka menghilang di balik rak, bergerak ke belakang ruangan. Di saat tak bersamaan, muncul dua sosok manusia dari sana. Yang satu menyeret yang lain. Hingga jarak sekitar enam meter, barulah kamu menyadari siapa mereka. Itu Gilles. Ia masih menyeret Leth. Leth pun masih tampak seperti hamil besar, persis seperti tadi ketika mereka berdua belum menghilang dari lorong E. Tahu di depannya ada sang perdana menteri, ia membungkuk setengah, menaruh hormat yang terasa setengah menjilat. Kamu membuang muka.

Napas Gilles masih terengah-engah, "Kapten Sanomat. Ini markas yang saya bilang waktu itu."

Sial. Rupanya orang ini yang mengundang Sanomat kemari! Dasar muka dua!

"Otak di sini lengkap sekali. Ini sudah semua hasil dari proyek Nottingham?" tanya Sanomat.

"Lengkap, Kapten. Cuma sisa satu."

Sanomat terperangah. "Otak siapa lagi yang kalian tunggu?"

Gilles menukas cepat, "Otak Profesor Tamara, Kapten. Masih hilang."


Singkirkan Gilles? Atau bela Gilles? Lanjutkan ke [111] dulu sebelum memutuskan.

Conundrum AproposTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang