2

1.5K 60 2
                                    

Malam ini Rianty sangat gelisah. Entah apa yang sekarang ada dipikirannya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Dan sesekali memandangi layar handphonenya. Dan mencoba memalingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Tetapi tetap saja itu tak membuat ia bisa tertidur lelap malam ini. Dan tiba-tiba...

Ting...

Terdengar suara notifikasi dari handphonenya. Rianty buru-buru mengambilnya dan melihat ada sebuah pesan dari El.

Elvano : Belom tidur?

RiantyFeb : Belom

Elvano : Hmm kenapa? Kok tumben?

RiantyFeb : Gk tau nihh

Elvano : Besok ku jemput ya

RiantyFeb : Hm iya.

Elvano : Yaudah tidur sana udah malem. Cewek gk baik tidur terlalu malem.

Read

Aelah nih cowok gak peka apa gimana sih.. udah tau gue gak bisa tidur bukannya temenin chattan apa gimana gitu eh ini malah nyuruh tidur, umpat Rianty.

Rianty mencoba menutup rapat matanya berharap ia akan cepat tidur. Ia terus mencoba strategi itu. Tapi nyatanya itu tak ampuh untuk membuatnya tidur pulas malam ini. Apa yang sedang mengganggu pikiran Rianty? Sungguh ia pun tak tau apa yang sedang dipikirkan.

Rianty terus mencoba memejamkan matanya. Dan kali ini ia sangat kaget saat membuka mata. Ada apa ini? Kenapa? Kok bisa? Sungguh diluar dugaan. Ternyata saat Rianty memejamkan matanya malah teringat sosok cowok yang terlintas begitu saja.

Adrian? Kenapa harus Adrian? Kenapa bukan El aja? Ada apa dengan Adrian? Adrian? Ya, Adrian! Sungguh sekarang hanya ada nama Adrian di benaknya.

Apaan sih Ri? Gak pantes banget lo mikirin Adrian. Sumpah itu gak mungkin. Kenal juga gak geh. Inget Ri, inget! Lo udah punya El! Batin Rianty.

*****

Pagi ini sangat cerah. Tapi tidak secerah wajah manis Rianty. Ia justru sangat terlihat lemas dan lesu. Bukan karena ia belum makan. Tetapi karena semalaman ia begadang hanya karna memikirkan yang seharusnya tidak ia pikirkan.

Rianty berjalan menyusuri koridor sekolah untuk sampai ke kelasnya. Banyak siulan tidak jelas yang mengganggunya. Tapi ia tidak memperdulikannya. Pikirannya kosong. Tidak seperti semalam.

Sesampainya di kelas, Rianty terus berjalan menuju bangkunya. Rianty duduk dan menidurkan kepalanya di atas meja. Ia tidak memperdulikan keadaan sekeliling. Ribut. Berisik. Bahkan seperti orang kesurupan saat ini suasananya.

11 IPA 3. Kelas itu akan ribut ketika ada pr mendadak namun lupa dikerjakan. Sungguh kelas aneh bagi Rianty. Rianty selalu berpikir bahwa kelas ini seharusnya menjadi contoh kelas lain. Tapi, bagaimana menjadi contoh jika mereka saja masih mengerjakan pr di sekolah?

Rianty masih saja terlarut dalam lamunannya. Ia merasa hari ini tak ada semangat hidup. Tak biasanya Rianty bersikap seperti ini. Bahkan teman-teman Rianty pun bingung dengan gadis cantik ini.

"Lo kenapa sih Ri? Pagi-pagi udah kusut gitu mukanya, kayak baju belom disetrika aja." Tanya April heran.

Tak ada jawaban apapun dari Rianty. Ia masih larut dalam lamunannya. April mendesah kesal karena sikap Rianty yang super aneh pagi ini. April berusaha melambaikan tangannya tepat di depan wajah Rianty. Namun itu sangat sia-sia. Tak ada respon sama sekali dari gadis itu. Pandangannya masih saja kosong.

ADRIANTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang