Jimin benar-benar mengantarku pulang. Setelah melepaskan seluruh pakaianku, aku segera masuk ke kamar mandi. Pengaruh obat telah berangsur-angsur menghilang. Membuat tubuhku tidak terasa sesensitif tadi.
Aku tidak tahu apakah aku harus marah atau malah berterima kasih. Jimin bilang, ia menaruh obat perangsang dengan dosis sesedikit mungkin di dalam minumanku. Dia berkata, hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi kalau saja ia memasukkan obat itu dengan dosis yang lebih banyak. Tapi tetap saja, ia menjebakku dan merekam video kami berdua.
Aku mengoleskan sabun pada tubuhku berkali-kali. Apalagi pada bagian-bagian tubuhku yang tadi disentuh oleh tangan dan bibir Jimin. Selama hidupku, aku belum pernah berciuman dengan seorang laki-laki. Apalagi sampai membiarkan lelaki itu mencumbu tubuhku yang telanjang.
"Jika kau tidak percaya pada ceritaku, kau bisa mencarinya di internet. Kejadian itu terjadi sekitar dua tahun yang lalu, tapi masih ada beberapa artikel tentangnya. Walaupun banyak artikel lain yang coba mereka tutupi," kata Jimin sebelum pergi dengan mobil hitamnya. "Dan aku meminjam video ini hanya untuk kutunjukkan pada teman-temanku."
Setelah berganti pakaian, aku segera menjangkau telepon genggam. Kubuka search engine, kemudian kuketik kata kunci "gadis SMA bunuh diri tahun 2016". Ada puluhan artikel yang muncul. Aku meng-klik artikel itu satu per satu. Kebanyakan kasusnya sudah ditutup karena tidak ada hal yang janggal.
Aku telah membaca artikel-artikel tersebut selama satu jam. Tapi apa yang kucari tidak juga ketemu. Aku mulai sangsi terhadap pernyataan Jimin. Bisa saja itu hanya alasan supaya ia bisa merekam video dengan wanita-wanita yang datang ke diskotik. Lalu, tanpa sengaja aku membuka laman sebuah forum.
Ada sebuah artikel berjudul Anak SMA Diperkosa, kemudian Bunuh Diri karena Depresi.
Aku mengambil bantal dan menaruhnya di bawah kepalaku. Hanya cahaya dari layar ponselku yang menyinari ruangan karena lampu telah kumatikan. Setelah merasa nyaman, aku mulai membaca tulisan yang ada dalam forum tersebut.
[[ Nama gadis itu KJY. Ia teman sekelasku di kelas sepuluh. Ia murid yang biasa-biasa saja, malah cenderung pemalas. Ia punya teman-teman cowok yang lebih dewasa. Makanya ia sering nongkrong di kelab malam. Teman-temannya itu yang membantunya masuk ke sana. Ditambah dandanannya yang seperti wanita dewasa, bukan gadis SMA pada umumnya, membuatnya gampang mengelabui keamanan.
Aku pernah mendengar bualannya tentang teman-teman cowoknya itu. Kupikir, ia benar-benar seorang pembohong ketika mengatakan bahwa dirinya berteman dengan anak-anak dari pengusaha kaya Korea. Heol, ternyata apa yang ia katakan itu bukanlah kebohongan. Suatu hari, ia menunjukkan foto-fotonya dengan para anak pengusaha itu. Aku tidak bisa memberitahumu nama mereka, bahkan menyebut inisialnya saja aku tidak berani. Hanya dengan inisial saja, kau pasti dengan mudah menemukan siapa orang-orang yang kumaksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cute Boy I've Met Before
RomansaNamanya Park Jimin. Dia yang mencuri ciuman pertamaku. Dia juga satu-satunya orang yang berani menyentuhku. Kupikir aku telah terbebas darinya, tapi takdir terkadang senang mempermainkan manusia. --Seo Ga Eun-- So, before you turn the page, you can...