Hujan turun dengan sangat derasnya,membasahi seluruh jalanan yang membuat orang orang yang mau melakukan aktivitas diluar harus tehenti. Sasya menunggu didepan rumah dengan sedikit kesal, karena dari tadi hujan tidak reda juga,ia takut dihukum karena telat.
"Hmm boleh nggak boleh aku harus bawa mobil kesekolah nih, dari pada telat"gumam Sasya sambil menuju lemari untuk mengambil kunci mobilnya.
Tanpa pikir panjang Sasya langsung masuk ke dalam mobilnya dan langsung berangkat,dalam perjalanan,ia melihat Fitri didepan rumahnya dengan memegangi sebuah payung.
Sasya memberhentikan mobilnya tepat didepan Fitri,"Ngapain?nungguin kang bakso?"
"Nggak dong,gue lagi nungguin mama,katanya mau keluar bentar"balas Fitri.
"Dari pada nungguin mama lo,mending berangkat bareng gye aja,bentar lagi udah bel loh"jawab Sasya sambil menunjuk ke jam nya.
"terus mama gimana?nanti dia nyariin"
"Lo kan punya handphone tuh,telfon aja,terus bilang kalau lo udah berangkat, ribet banget sih"kata Sasya.
"Iya juga ya"bales Fitri.
Diperjalanan keduanya hanya diam,Fitri sibuk dengan handphone nya,sedangkan Sasya juga sibuk nyetir.
Tidak lama mereka sampai di sekolah, keduanya berjalan menyusuri lorong-lorong kelas.Sasya menaruh tas nya diatas meja dan pergi ke tempat Sonya.
"eh udah dateng"kata Sonya.
"Yaelah udah tau mereka udah datang,masih aja nanya"sambung Raka yang nggak tau kapan datang nya.
"orang nanya sama siapa,yang jawab siapa"Balas Sasya.
"hmm babang Raka kan cuma bantu dedek Sasya untuk menjawab"cengir Raka dengan senyum horrornya.
"Ravanya mana,dari tadi kok gue nggak liat dia, biasanya kan kalian barengan terus"tanya Sasya.
"Ada diluar"balas Raka.
Sasya langsung keluar dari kelas,ia melihat Rava yang tengah duduk didepan kelas dengan fokus memainkan game yang ada di handphone-nya,tanpa pikir panjang Sasya langsung menghampiri Rava.
"Hy Rava"sapa Sasya dengan senyum khasnya.
Rava hanya diam dan tetap fokus ke layar handphone-nya tanpa menghiraukan gadis yang ada didepannya,Seketika senyum Sasya menghilang.
"segitu amat sih mainnya"kesal Sasya.
"Kenapa Sya?tumben baik"jawab Rava.
"Giliran gue baik salah,jahat juga salah,maunya apaan sih"kesal Sasya.
"Iya maaf,silahkan duduk tuan putri"suruh Rava sambil mempersilahkan Sasya duduk disebelahnya.
"Nggak mau ih,lo bikin mood gue hancur "ketus Sasya dan berlalu dari hadapan Rava.
*•••=•••*
Bel kedua berbunyi,semua siswa berdesakan pergi menuju kantin,mungkin semuanya sudah terlalu lapar. Kantin terlihat sangat ramai,Sasya berusaha mencari tempat yang kosong,tapi semua tempat udah penuh.
"Sasya"panggil seseorang dari kantin yang tak lain dan tak bukan ialah Raka.
Sasya berjalan menuju meja Raka dan duduk disebelah Raka,lebih tepatnya didepan Rava,pria itu sibuk menghabiskan makanannya tanpa melihat siapa yang ada didepannya.
"Temen lo kelaparan banget ya"kata Sasya.
"Hah?yang mana?"tanya Raka.
"cari aja sendiri"kesal sasya.
Sasya heran menghadapi Raka,entah emang dia polos atau emang bodoh.
"Ada lo ternyata"kata Rava.
"Udah satu abad ni anak disini,dan ni bunglon baru nyadar?"ketus Raka.
"Hmm"bales Rava.
Sasya tak menghiraukan kedua pria yang sedang cek cok didepannya,ia hanya fokus dengan makanannya.
Rava berdiri dari duduknya dan langsung jalan keluar dari kantin.
"Rava"panggil Sasya.
"Iya tuan putri" jawab Rava.
"Dih,gajadi sana sana"usir sasya yang bergidik ngeri dengan perkataan Rava.
Rava menatap Sasya sebentar,dan kembali melanjutkan jalannya yang sempat terhenti.
*•••=•••*
Udara malam terasa sangat dingin,Sasya hanya duduk bersantai didekat kolam,ia melihat langit yang tidak ada bintangnya dan senyam-senyum sendiri.
"kenapa gue malah kepikiran terus sama Rava ya?apa gue itu suka sama Rava"kata Sasya dengan sendirinya.
"Oh nggak nggak,gue nggak suka sama Rava,inget Sasya,lo harus jual mahal!"tegas Sasya pada dirinya sendiri.
Sasya menghentak hentakan kakinya,"kenapa gue jadi kemakan omongan sendiri sih ah, kalau Rava tau gue suka sama dia,pasti dia bakal ngejek gue, mau taroh dimana ini muka,Sasya sadar!!,lo udah bilang kalau Rava gak bakal bisa dapetin hati lo, dan sekarang malah dengan mudahnya lo ngasih hati ini ke Rava!dengan percuma!"
Sasya malah dibuat pusing karna pikirannya sendiri.Setelah lelah meratapi dirinya,Sasya memilih untuk masuk kedalam kamarnya dan mengambil selimut untuk tidur.
Hy semua..gimana cerita hari ini,bagus nggak?😇
Maaf kalau ada salah🙏Jangan lupa vote,
Share & comment yaMaaf kalau ada typonya
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Heart
RandomSetelah pindah kesekolah barunya,gadis cantik yang kerap disapa sasya,bertemu dengan seseorang yang dikenal bernama rava Semenjak rava hadir dihidupnya,Dari situlah timbul sebuah rasa dihati sasya untuk memiliki rava sepenuhnya,setelah mencoba berba...