Pohon kelapa bergerak diiringi oleh angin,ditambah dengan segerombolan ombak yang terus menghempas bibir pantai.
Batu-batu kecil dilempar kedepannya,dengan wajah datar nan dingin,seakan tak ada tanda kehidupan terpancar disana,pria yang malang.
Sebuah minuman kalengan disodorkan didepan wajah pria tersebut,yang membuatnya tersadar dari lamunannya,dengan sedikit senyum dan menerima minuman itu.
"Seharusnya kamu nggak boleh mikirin dia berlebihan,ingat kondisi kamu,tubuh kamu juga butuh istirahat"kata pria yang tadi menyodorkan minuman.
"Aku tanpa dia bagaikan lampu tanpa cahaya,gelap"balasnya.
Terkekeh,hanya itulah yang bisa dilakukan oleh pria yang dikenal dengan nama Raka itu.
"Tenang aja,hari ini dia balik keindonesia"kata Raka menenangkan sahabat semasa kecilnya itu, Rava.
"Beneran?ah bohong kali"Rava sama sekali tidak percaya dengan kata yang dilanturkan oleh Raka.
Raka mengeluarkan handphonenya,dan memperlihatkan percakapannya dengan Sasya,dimana Sasya nyuruh Raka buat ngasih tau Syifa,kalau hari ini Sasya balik.
"Jam berapa dia sampai?"tanya Rava.
"Kurang tau sih,tapi tadi pesawatnya udah jalan"kata Raka.
"Terbang Raka"kata Rava.
"Iya terbang"ralat Raka.
Keduanya menghabiskan waktu sambil membahas pekerjaan,sesekali mereka menyelipkan kisah diwaktu mereka masih sma,yang ngebuat dua orang itu tertawa terbahak-bahak,jadi nggak heran kalau mereka diplototin pengunjung.
Tengah hari yang dihiasi dengan terik matahari, Raka melirik handphonenya ketika sebuah panggilan masuk, karena itu panggilan dari Syifa,tanpa menunggu Raka langsung menjawabnya.
"lah kamu kenapa?nangis?"~Raka
".."
"iya aku ini lagi sama Rava,kamu kenapa?" ~Raka
".."
"yaampun,kamu jangan cemas dulu,aku pulang sekarang,aku jemput kamu,okey?"~Rakq
".."
"iya kamu tungguin aku ya"~Raka
Raka memutus sambungan telfonnya.
"Istri kamu bilang apa?"tanya Rava.
"Aku nggak tau mau bilang apa lagi,siapa yang nyangka kalau ini beneran terjadi"kata Raka yang ikutan cemas.
"Kenapa dulu ka?"tanya Rava.
"Pesawat Sasya kecelakaan"tutur Raka.
Rava terdiam sejenak,sampai akhinya Rava minta ikut pulang kerumah Raka.
*-*-*
Syifa berlari dengan semua tenaga yang dia punya,memeluk Raka,melepaskan semua kesedihan yang dia rasa,sulit untuk mempercayainya,bagaimana ini bisa terjadi.
"Kamu jelasin dulu sama aku,kamu tau itu dari mana?"tanya Raka.
"Tadi aku liat berita,tiba-tiba beritanya nayangin pesawat yang terbang dari Belgia menuju indonesia lepas landas,dan tadi aku udah ngecek jadwal penerbangan,setelah aku cek,penerbangan dari Belgia ke indonesia itu,hari ini cuma satu,dan Sasya tadinya bilang kalau dia udah dibandara dan akan masuk kepesawat,dan"Syifa memberhentikan bicaranya,dan kembali mendekap Raka,sulit mulutnya untuk menjelaskan semuanya.
"Udah-udah cukup,kamu tenang dulu,kita tunggu kabar terbaru dari media"Raka mencoba menenangkan Syifa.
Rava yang berada dibelakang Raka terlihat fokus dengan mengotak atik handphonenya, Rava menjatuhkan handphone itu seketika,yang membuat Raka kaget dan membantu mengambilkan handphone yang tadinya jatuh.
"Kamu dapat dari mana?"tanya Raka setelah melihat apa yang tertera dilayar handphonya.
Tak ada jawaban dari Rava.
Syifa merebut handphone yang ada ditangan Raka dengan paksaan, Syifa dibuat terhenyah dengan seketika,melihat apa yang ada didepan matanya.
Disitu Rava nggak sengaja nerima situs tentang pesawat,dan Rava mencoba membuka situs denga judul beberapa koper penumpang yang ditemukan berisi paspor dan data,berikut fotonya!!
Diurutan kelima, Rava dapat melihat dengan jelas,dan tidak salah sedikit pun,sebuah paspor,dengan foto yang sangat mirip dengan Sasya,bahkan tertuliskan dengan jelas nama pemiliknya itu Laura Sasya Salsabila.
Disitu juga diberi keterangan,kalau korban pemilik paspor belum ditemukan,dan masih dalam pencarian,pesawat itu hancur lebur didalam air,tidak mudah mencari penumpang dengan jumlah ratusan itu.
"Kalau itu beneran milik Sasya,semoga tim penyelamat bisa nemuin dia dengan segera"kata Raka.
"Itu milik Sasya ka,kamu liat,foto sama namanya jelas-jelas itu adik aku"Syifa mengacak rambutnya frustasi.
Rava berjalan keluar dari rumah,dan mengambil duduk didepan rumah,dengan menundukan kepalanya,pria tersebut menangis dengan tersedu-sedu,air matanya mengalir dengan begitu saja,seakan tidak mau berhenti.
Pikirannya melayang entah kemana,kehilangan orang yang sangat dia inginkan selama ini,bahkan perasaannya sendiri belum terbalaskan oleh gadisnya.
"Seandainya kamu tau kalau aku lagi nungguin kamu disini,dengan besar hati,aku terus berharap dengan kedatangan kamu,tapi kenapa bukan kamu yang datang?"lirih Rava sambil memandangi selembar foto Sasya yang selalu ia bawa kemana pergi.
Matanya terlihat memerah,sesegukan,dan air mata yang masih menghiasi wajahnya,cuma Sasya gadis yang bisa membuat Rava seperti ini,menangis bahkan seperti orang gila,hanya Sasya yang berhasil melakukan itu kepada Rava.
*-*-*
Sehari setelah kabar jatuhnya pesawat,tidak ada kabar yang memuat tentang Sasya,yang ngebuat semua keluarga dan rekan kerjanya berduka.
Jarang korban yang selamat dari tragedi ini,ditengah laut,ditambah dengan cuaca yang tidak baik,memungkinkan korbannya tewas tertelan hempasan air.
Rava berjalan ketepi laut,dengan membawa setangkai bunga mawar yang masih segar,matanya memperlihatkan kalau dia tidak tidur semalaman,mata yang membengkak dan memerah.
"Jika kita masih diberi kesempatan untuk bertemu,kembali lah,mengapung lah diatas,agar orang-orang bisa dengan mudah nemuin kamu,tapi kalau kita tidak diharuskan bertemu walau untuk terakhir kalinya,cukup bunga ini yang akan menyampaikannya,aku sangat merindukan kamu"Rava melempar bunga itu kelaut.
Membiarkan bunganya hanyut dengan harapan yang dia simpan,makin lama bunga itu menjauh darinya,berharap bunganya terdampar disebelah Sasya.
"Aku akan menunggu,walau nantinya kabar yang aku terima lebih menyakitkan"
Hey sahabat ku
Gimana?ada yang mewek?
Aku ga kuat ngetik,jadi mewek sendiri
Yaudah jangan lupa voment ya
Sampai jumpa part selanjutnya
Love u
ByebyeSee u❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Heart
RandomSetelah pindah kesekolah barunya,gadis cantik yang kerap disapa sasya,bertemu dengan seseorang yang dikenal bernama rava Semenjak rava hadir dihidupnya,Dari situlah timbul sebuah rasa dihati sasya untuk memiliki rava sepenuhnya,setelah mencoba berba...