Rava beranjak dari kasur nya dan berjalan ke arah balkon kamarnya,ia memandangi langit yang dipenuhi bintang,tiba tiba saja bayangan Sasya melintas di pikiran nya.
"Hmm dia lagi apa ya?"gumam Rava.
"Ehh tunggu,kenapa gue malah mikirin dia?"kata Rava sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
Tidak lama di luar,Nando memanggil Rava dari luar kamar,Nando mengajak Rava untuk kerumah Rani, yang tak lain ialah mamanya Sasya.
nando udah janji sama teman-temannya untuk mengadakan pengajian dirumah sahabatnya yang telah mendahuluinya,Rio.
"Va,ikut yuk"panggil Nando dari luar kamarnya.
"Kemana?"sahut Rava sambil membukakan pintu untuk kakanya.
"Kerumah tante Rani"balas Nando.
"Ngapain?"tanya Rava.
"Pengajian"sambung Nando.
"Iya iya, gue ganti baju dulu"tanpa menunggu balasan dari Nando Rava langsung menutup pintu kamarnya.
"Gue tunggu dimobil"teriak Nando dari luar,dan berjalan ke arah bagasi mobil.
Sedangkan dirumah Sasya
Sasya mendorong kursi yang ada di dekat meja belajarnya ke arah balkon kamarnya,Sasya memandangi indahnya langit yang dipenuhi bintang.Sebentar menatap langit,Sasya beralih menatap kebawah,dan dia melihat sebuah mobil berhenti tepat didepan rumahnya.
Syifa,akhirnya dia datang,dia menarik koper ditangan kanannya,dari atas Sasya dapat melihat apa yang tengah terjadi,Gito berlari kegerbang,dan memeluk Putri itu,pasti dia sangat merindukan masa-masa bersama putrinya yang dulu pergi meninggalkannya.
"Akhirnya kamu pulang sayang, penantian papa ternyata ga sia-sia,maafin papa ya"Gito baru saja meneteskan air matanya,betapa besar rindu yang ditahannya selama ini.
"Semuanya udah terjadi pa,dengan minta maaf pun itu nggak akan bisa merubah apa yang udah terjadi"lirih Syifa dengan melepas dekapan Gito.
"Maafin papa,papa salah,kamu bisa marahin bahkan kamu bisa hukum papa"kata Gito dengan menepuk-nepuk dadanya dengan kuat.
Syifa menahan tangan Gito,"aku sayang sama papa,didunia ini,aku cuma punya papa dan Sasya,aku ga punya siapa-siapa lagi pa"
"Iya sayang,kamu dan Sasya adalah milik papa,kalian jantung hati papa,papa pikir kamu udah ngelupain papa disana"
"Disana aku ga baik-baik saja pa,aku hancur,aku harus ngerasain ini semua sendiri,aku harus berperang dengan pikiranku sendiri"Syifa memberhentikan pembicaraannya,matanya tertuju pada wanita yang baru saja keluar dari rumah.
"Ternyata dia masih disini"lirih Syifa.
"Mama kangen banget sama kamu sayang"kata Rani sembari berjalan mendekat ke Syifa.
"Pa,aku cape banget,aku masuk dulu ya"Syifa pergi meninggalkan Gito dan mengabaikan Rani yang baru saja ingin memeluknya.
Gito mendekati Rani,dan mencoba menenangkan istrinya itu,"jangan masukin hati ya"
*•••=•••*
Syifa dan Sasya melangkahkan kakinya menuju ruang tamu,dimana disitu sudah ada teman-temannya Rio,untuk mengadakan pengajian.
Sasya terlihat cantik dengan hijab yang ia gunakan,begitu pun Syifa,mereka berdua memilih duduk didekat Rani,kebetulan disebelah kanan Rani ada Nando.
Pengajian berjalan dengan baik dari awal sampai akhir,Sasya berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah meja makan,sampai dimeja makan Sasya membuka peniti jilbabnya,dan melepaskan jilbab tersebut,niatnya mau minum,katanya sih kepanasan,tiba-tiba haus Sasya hilang seketika, karena mendengar suara yang sangat familiar ditelinganya.
"Ngapain lo buka jilbabnya?"tanya seseorang dari belakang yang jelas suaranya sangat dikenali oleh Sasya.
"ehh Rava,e..e..emang nya kenapa"tanya Sasya yang disertai gugubnya.
Rava menarik nafasnya dalam dan menghembuskan nya lagi.
"Lo cantik kalau pake jilbab"kata Rava yang langsung berjalan menuju kamar mandi yang ada di dapur.
Seketika Sasya merasa nyawa nya terbang entah kemana, karena dia baru sekali ini mendengar Rava bilang kalau dirinya cantik.
Sasya tetap berdiri dimana tempatnya bertemu dengan Rava tadi,Sasya tak bergeming sedikit pun,sampai Rava keluar dari kamar mandi.
"Ngapain li masih disini?nggak capek berdiri?"tanya Rava.
"Gue nungguin lo, gue mau bil__-_"Sasya membekap mulutnya sendiri,hampir saja ia keceplosan pada Rava.
"mau bil?"tanya Rava memastikan.
"Hehe nggak jadi"cengir Sasya.
"Yaudah"kata Rava dan melanjutkan langkahnya.
"Ihh gapeka banget sih jadi cowok"lirih Sasya.
Sasya berjalan menuju kolam dengan kesal,langkahnya terhenti ketika melihat Syifa berpelukan dengan Nando.
"Mereka pacaran?"heran Sasya sembari menghampiri kakanya itu.
"Gue pikir kalian ga saling kenal"kata Sasya yang membuat Syifa melepas pelukannya.
"Bahkan gue lebih dekat sama dia ketimbang lo Sya"cengir Nando.
"Kalian pacaran?"timpal Sasya.
"No,kita itu udah deket banget,bahkan dari kecil,gasalah kan kalo kami lepas kangen"balas Syifa yang tidak hentinya tersenyum.
Bagaimana bisa emosi Syifa bisa berubah setiap saat,padahal dia baru saja menangis,dan sekarang dia malah tertawa dengan lepasnya, seakan-akan tidak ada yang terjadi.
gimana cerita kali ini?
Bagus nggak?Maaf ya baru bisa update sekarang🙏
Jangan lupa vote
Share & comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Heart
RandomSetelah pindah kesekolah barunya,gadis cantik yang kerap disapa sasya,bertemu dengan seseorang yang dikenal bernama rava Semenjak rava hadir dihidupnya,Dari situlah timbul sebuah rasa dihati sasya untuk memiliki rava sepenuhnya,setelah mencoba berba...