47

3.5K 65 0
                                    

Angin yang bertiupan menyapa pepohonan yang tumbuh dengan kuat,pohon yang tak pernah gentar dengan tiupan angin,yang selalu berdiri dengan kokoh,walaupun diserang berkali-kali oleh angin.

Sasya memandang keluar lewat jendela kaca kantornya,ia berdiri sambil melipat tangannya.

"Bahkan aku nggak bisa hidup seperti pohon"kata Sasya dan memutar tubuhnya balik kemejanya.

Dari balik pintu ruangannya,terdengar suara ketukan pintu, Sasya mempersilahkan siapa saja yang ada dibalik pintu itu untuk masuk.

"Dibawah ada bapak Vandi buk,katanya mau ketemu"kata seorang wanita dengan ramahnya.

"Suruh dia masuk"kata Sasya.

Sebuah pintu terbuka tanpa ketukan,yang memperlihatkan seorang pria yang dibaluti jaznya tengah berjalan menghampiri Sasya.

"kamu sibuk?"tanya Vandi.

"Kelihatannya?"Sasya balik nanya.

"Nggak"balas Vandi.

"Yaudah,ada apa?"tanya Sasya lagi.

"Kamu punya waktu nggak nanti malam,rencananya aku mau ngajak kamu makan diluar"jelas Vandi.

"Aku nggak tau,apa ada jadwal nanti malam atau nggak,tapi kalau nggak ada aku akan ikut sama kamu,tapi ingat,aku nggak janji ya"balas Sasya.

"Okey,gapapa"kata Vandi.

"Yaudah duduk,ngapain kamu berdiri"kata Sasya.

"Nggak,aku lagian juga mau pergi,aku tadi mampir cuma mau liat kamu aja,yaudah aku balik"kata Vandi dan keluar dari rungan Sasya.

"Itu aja?"gumam Sasya.

Sasya mengambil tasnya,dan berjalan keluar dari perusahaan,tekatnya ia kuatkan untuk balik keapartement,karna kalau dikantor percuma,nggak ada kerjaan.

"Mending tidur"gumam Sasya lalu masuk kedalam mobilnya.

*-*-*-*

Sasya merebahkan tubuhnya dikasur kesayangannya,tubuhnya terasa sakit karna tidur disofa semalam.

Kerongkongannya terasa kering,yang menuntun ia berjalan kehadapan lemari pendingin,pandangan Sasya terhenti pada sticnote didepannya.

"Bukannya tadi aku make yang warna pink ya?kok berubah jadi hijau gini"kata Sasya kemudian mencabut sticnote itu.

Terima kasih atas tumpangannya,dan maaf karna udah ngerepotin kamu.
Nanti malam aku mau ketemu sama kamu,direstoran sebelah apartement,aku harap kamu datang ya,aku akan nunggu kamu disana.

Rava

"Restoran sebelah apartement?"kata Sasya dengan mengangkat satu alisnya,"ouh"kata Sasya ketika mengingat yang mana restorantnya.

Sasya mengambil air mineral dibalik lemari pendingannya,kemudian berjalan kembali kekasurnya, Sasya merebahkan badannya disana,sambil memandangi langit-langit kamarnya.

"Vandi ngajak makan nanti malam,dan Rava?dia juga mau ketemu nanti malam"kata Sasya yang masih setia menatap langit kamarnya itu.

Kemudian sasya membalikan tubuhnya,menghadap boneka kesayangannya.

"Ternyata jadi wanita cantik itu juga sulit ya,sampai direbutin pula"kata Sasya sambil mengelus-elus kepala bonekanya.

Angel Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang