Sasya menatap dengan lekat wajah Rava,keduanya saling bertukar pandang,menghabiskan malam yang dingin dengan menyantap beberapa makanan panas.
Sasya berpenampilan sangat anggun dan terlihat cantik,dengan drees cream selutunya,ditambah dengan hils hitamnya.
"Seandainya dulu kita nggak berpisah,mungkin aku sudah melamar kamu"kata Rava memecah keheningan
"Hmm dulu ya dulu,sekarang ya sekarang,kalau kamu mau aku tidak keberatan"balas Sasya.
Rava memaparkan senyumnya,dan beralih menggenggam tangan mulus milik Sasya.
"Apa ini yang dinamakan sebuah takdir?"tanya Rava.
Sasya langsung menggelengkan kepalanya,"nggak,ini cuma kebetulan"
Rava kembali memaparkan senyumnya, Rava akan menjadi pria yang sangat hangat ketika bersama Sasya,tapi dia akan menjadi pria yang dingin jika bersama Alya.
"Apa masih ada ruang dihati kamu buat aku?"tanya Rava.
"Tentu, karena hati ini hanya kamu pemiliknya"balas Sasya.
Sasya meredam senyumnya,dan melepaskan tangan Rava dengan tergesa,yang membuat Rava kaget dan heran.
"Kenapa?"tanya Rava.
"Kita nggak bisa bersama,aku nggak akan bahagia jika satu wanita tersakiti karena kegoisan ku sendiri"balas Sasya.
"Semua nya nggak ada hubungannya sama dia,dia bukan milikku lagi, aku cuma punya kamu"kata Rava meyakinkan Sasya.
"Tetap aja Rava,dia itu udah nganggep aku temannya sendiri,aku takut kalau dia marah"tambah Sasya.
"Semuanya akan baik-baik aja,dia udah nerima semua yang terjadi"balas Rava dan Sasya pun merasa mulai tenang.
Rava mengeluarkan sebuah benda berbentuk kotak dari balik jaznya,dengan senyum yang terus terukir dibibirnya.
Kotak tersebut terbuka,dan Rava langsung memperlihatkannya kepada Sasya,awalnya Sasya tidak mengerti dengan maksud Rava,ia hanya menatap kotak yang berisi cincin itu.
Rava kemudian menggenggam tangan Sasya,"will you marry me?"
Sasya merasakan kebahagian yang tiada duanya,akhirnya apa yang dinantikan Sasya selama ini tercapai,spontan Sasya langsung menganggukan kepalanya,"yes i will"
Rava mengeluarkan cincin tersebut dari kotaknya,dan hendak menyelipkannya dijari manis milik Sasya.
Disaat Rava ingin memasangkan cincin itu,suara tangisan bayi terdengar dari belakang Rava,itu Alya,dia bersama seorang bayinya.
"Nggak seharusnya kamu ngelamar dia,kamu udah punya istri,dan juga anak,setidaknya kamu menyadari itu"bentak Alya.
Sasya merasa sangat kecewa,kapan mereka menikah?dan ternyata mereka udah mempunyai anak?
Rava ditarik paksa oleh Alya,dan meninggalkan dirinya seorang diri disana,tetapi suara bayi itu masih menggema ditelinga Sasya,bahkan suara itu makin jelas dan memekakkan.
Tunggu..
"Keysa"kata Sasya dan langsung duduk dari tidurnya.
"Aahhh mimpi ternyata"kata Sasya dengan nafas leganya.
"Mimpinya dalam banget,sampe nusuk kedalam huhu"Sasya mulai merengek sambil memperhatikan wajah Keysa yang menangis disebelanya.
Andaikan saja Keysa tidak menangis,pasti mimpi itu akan menjadi indah,pasti Rava sudah memasangkan cincin itu kejarinya.
"Huaaahh"Sasya melepaskan nafasnya dan menghempaskan tubuhnya kembali kekasur.
(Ada yang ngira mereka berdua beneran bakal nikah nggak?pasti ketipu semua gegara tu mimpi kan?jujur aja bosku,sabar ya🤣)

KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Heart
RastgeleSetelah pindah kesekolah barunya,gadis cantik yang kerap disapa sasya,bertemu dengan seseorang yang dikenal bernama rava Semenjak rava hadir dihidupnya,Dari situlah timbul sebuah rasa dihati sasya untuk memiliki rava sepenuhnya,setelah mencoba berba...