35

4.3K 93 3
                                    

Syifa menutup pintu kamar Sasya,Syifa merasa ikut lega setelah melihat Sasya tertidur,dia mengayunkan langkahnya menuju ruang tamu.

Mungkin ini berat bagi Sasya,dimana dia harus menerima kenyataan yang pahit,tapi itulah kehidupan,pasti selalu ada kesulitan didalamnya. Dari balik dinding kaca rumahnya,Syifa melihat Gito yang tengah berbincang dengan serius melalui handphone-nya,dan disaat yang bersamaan Syifa melihat Gito langsung terduduk dilantai.


Syifa berlari dengan tergesa menghampiri,Syifa berjongkok didepan Gito dan menanyakan apa yang terjadi pada papanya.

"Ada apa pa?"

"Pak Delo dan istrinya kecelakaan pesawat,mereka tidak bisa diselamatkan,jenazahnya akan segera dikirim keindonesia"kata Gito,dapat dilihat raut kesedihan diwajah Gito.

"Dia siapa pa?"tanya Syifa.

"Teman kerja papa,anaknya juga teman kamu"lirih Gito sambil memperlihatkan foto keluarga Delo.

Syifa menutup mulutnya karena kaget dan langsung terduduk didepan Gito,"kita kesana ya pa"

Gito mengangguk dan membantu Syifa untuk berdiri,keduanya bergegas pergi kerumah kediaman teman Gito itu,Rani tidak bisa ikut, karena dia harus menemani Sasya yang baru saja tertidur.

***-***

Tepat pukul sepuluh malam,Gito akhirnya sampai dirumah Delo,dia dan Syifa memasuki rumah yang tidak terlalu ramai itu,kematian Delo dan istrinya belum banyak yang tau,karna hari sudah malam,dan informasi yang didapat sangat lambat.

Gito berjalan kearah kerabat Delo yang tengah berada diruang tamu,dengan diikuti oleh Syifa dibelakangnya.

"Anaknya gimana bi?dia dimana sekarang?"tanya Gito yang tidak sengaja berselisih dengan seorang pembantu yang ada dirumah itu.

"Dia ada pak dikamar,cuma belum keluar dari tadi"jawab bibi itu.

"Kamarnya dimana bi?aku boleh nggak kesana?"tanya Syifa.

"Boleh non,ayo ikut,biar bibi antar"

Syifa berjalan mengikuti bibi,sampai akhirnya keduanya sampai didepan sebuah kamar.

"Aku gapapa masuk bi?"tanya Syifa memastikan.

"Gapapa non,masuk aja,kasian dia dari tadi gamau keluar,bibi ajak ngomong diam aja,yaudah bibi kebelakang dulu ya"kata bibi lalu pergi meninggalkan Syifa seorang diri disana.

Syifa menarik nafasnya pelan,lalu membuka pintu yang ada didepannya itu,disana Syifa dapat melihat siapa yang dicarinya,dia terduduk dilantai dengan bersandar keranjangnya,dia membelakangi pintu,Sampai dia tidak tau kalau Syifa masuk.

"Ka.."lirih Syifa,tapi dia tidak bergeming sedikitpun.

Syifa mendekat kesana,Syifa duduk didepan Raka,ya Raka,anak Delo, bagaimana rasanya menjadi Raka?dia bahkan kehilangan dua cintanya sekaligus.

Raka tetap menunduk dan tidak melihat siapa yang ada didepannya,Syifa memegang kedua pipi Raka,yang membuat lelaki itu mengangkat kepalanya,Syifa dapat melihatnya,matanya sudah merah dan bengkak,betapa hancurnya diri Raka saat ini.

Satu hari ini Syifa terus berhadapan dengan orang yang menangis,awalnya Sasya dan sekarang Raka.

Syifa terkejut dengan Raka yang tiba-tiba memeluknya,Raka memeluk Syifa dengan sangat erat,Syifa dapat merasakan detak jantung Raka,nafasnya memburu,suara Isak terdengar dari mulutnya.

Syifa membalas pelukan Raka,dan menepuk-nepuk punggung Raka agar lelaki itu tenang,Syifa tetap diam,dia membiarkan Raka melepaskan kesedihannya kali ini,bahkan Syifa juga ikut menangis disana,air matanya terus mengalir membasahi pipinya.

Cukup lama Raka mendekap Syifa,sampai akhirnya Raka melepaskan dekapannya dan menatap Syifa dengan sangat dalam,bahkan kali ini Raka menangis tanpa suara,betapa sesaknya disaat harus menangis tanpa suara.

Syifa mengambil air putih yang berada diatas nakas Raka,"lo minum dulu ya,tenangin diri lo"

Raka mengambil gelas itu dan meminum air yang ada didalamnya,dan disaat itu juga Nando masuk kedalam kamar Raka,dan tanpa kata langsung berlari menghampiri Syifa dan Raka yang ada disana.

"Maaf gue baru datang ka"lirih Nando dengan menatap Raka dengan lekat.

"Ah kalian ngobrol aja dulu,gue keluar ya"kata Syifa dan langsung berdiri dari duduknya.

Tapi tangan Syifa ditarik oleh Raka,"lo disini aja,temenin gue"

"Gapapa Fa,lo tetap disini,dia butuh lo disini,gue kesini cuma mau mastiin keadaan Raka aja"kata Nando lalu keluar dari kamar Raka.

"Lo istirahat ya,lo ga boleh kelelahan"Syifa memegang kedua pundak Raka.

Tapi Raka menggelengkan kepalanya,dia mulai bersandar kembali kekaki ranjangnya.

"Gue gapaunya siapa-siapa sekarang"lirih Raka dengan menatap foto yang ada ditangannya.

"Lo punya gue ka,gue disini untuk lo"

Raka beralih menatap Syifa,dan setelah itu dia kembali menatap foto yang ada ditangannya.

Dengan keadaan yang masih bersandar dikaki ranjangnya,Raka merebahkan kepalanya dikasur dan mencoba memejamkan matanya.

"Jangan tidur kayak gitu ka,nanti badan lo sakit-sakit,mending lo pindah keatas"suruh Syifa dan Raka menurutinya.

Raka mulai merebahkan badannya dikasur,sedangkan Syifa tetap stay duduk dilantai,dia mengambil handphonenya dan mencoba menghubungi Sonya dan Fitri.

Syifa melirik Raka yang sudah mulai tertidur,Syifa berdiri dan menarik selimut yang ada dikaki Raka,Syifa menyelimuti Raka agar lelaki itu tidak kedinginan.

Hello guys

Gimana?bagus nggak

Kalau bagus alhamdulillah

Jangan lupa vote and tinggalkan comment ya

Sampai jumpa di part selanjutnya

See u❤️

Angel Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang