12

5.5K 126 6
                                    

Syifa berjalan turun menyusuri tangga,dia dapat melihat Sasya dari atas sana,Sasya diam tanpa memakan sarapannya,apa dia mikirin Rava?

Hari ini Sasya terasa malas untuk berangkat kesekolah,omongan temannya kemaren masih berputar di kepalanya.

Sasya mengubur semua masalah tentang keluarganya,dia memilih diam dan tidak mau cari tau lagi,dia tidak peduli apa yang terjadi,terlepas dari Rani,apakah dia mamanya Sasya atau tidak,Sasya tidak lagi peduli.

"Apa aku bakal liat drama korea ya nanti disekolah?"batin Sasya.

"Kok drama korea sih?emangnya Rava nembak Siska pake apa?"lirih Sasya yang agak terdengar oleh Syifa yang berjalan mendekat kearahnya.

"Pake nuklir,biar ada romantis romantisnya gimana gitu"balas Syifa yang membuat Sasya memasang muka kesalnya.

*•••=•••*

Sasya turun dari mobil dengan wajah yang sangat murung,dia melangkahkan kaki menuju kelas,sampai dikelas,Sasya tidak melihat satu pun temannya disana,kemana mereka semua pergi?

"Mereka pada kemana ya?"tanya Syifa sembari berjalan kemejanya.

"Mungkin dikantin"sahut Sasya didepan Syifa.

Tidak lama Sasya dan Syifa dikelas,tiba-tiba dari luar,tampak Sonya dan Raka berlari kearahnya,keduanya masih mengatur nafas untuk mengatakan sesuatu kepada Sasya.

"Sya,Rava Sya,Rava"kata Sonya.

"kenapa?apa dia udah nembak Siska?iya?kalian mau bilang itu?"ketus Sasya.

"Nggak itu Sya"balas Sonya yang menatap tajam ke arah Sasya.

"Trus?"

"Rava berantem dibelakang sekolah Sya"sambung Raka.

"Iya Sya,sampe berdarah gitu"tambah Sonya.

"Ngapain bengong?sana liat Rava"suruh Syifa yang berjalan mendekat ke Sasya.

Sasya tak menjawab perkataan Syifa,dia langsung berlari keluar kelas dan menuju belakang sekolah.

"Rava!!"teriak Sasya yang sangat kerasnya.

Rava menoleh ke Sasya,dan Sasya terlihat berlari ke arah Rava,dan menatap tajam kearah pria yang sudah melukai Ravanya.

"Lo pikir ni sekolah rumah lo apa?jangan seenak nya aja jadi orang"kata Sasya sambil menatap tajam kearah pria yang dikenal bernama Dani itu.

Semua orang terdiam,karna selama mereka sekolah disini,hanya Sasya yang berani membentak Dani,karna disekolah Dani juga cukup populer.

"Lo ngapain ikut campur?lo itu cewe,nggak usah sok kuat deh,udah tau cewek itu lemah"ketus Dani.

Sasya berjalan mendekat ke Dani,dan mendekatkan wajahnya ke pria tersebut.

"Gue tau,dalam pikiran lo itu pasti semua wanita itu lemah kan?dan wanita itu akan tambah lemah ketika melihat ketampanan lo,gitu kan?"kata Sasya didepan wajah Dani dengan senyum mengejeknya.

"Lo salah besar,wanita itu memang lemah,tapi dia bisa menjadi ganas bahkan mematikan,jika dia melihat orang terdekatnya terluka"tambah Sasya.

Dani terlihat menelan salivanya,perdana bagi seorang Dani,melihat wanita berani menantangnya.

"Gue cuma mau bilang sama lo,jangan pernah lo ngelukai Rava,kalau lo nggak mau ngerasain sakit yang lebih dari sakit yang Rava rasain sekarang"Sasya menatap Dani tanpa berkedip.

Tiba tiba Dani menarik dagu Sasya,"lo cantik,tapi galak"

"Oh,jelas gue cantik,dan setelah ini gue pastikan lo bakal mencari celah disini!!"kata Sasya sambil menunjuk tepat di hatinya.

Dani terlihat kehabisan kata,dan memilih diam.

"Sudah gus pastikan,tidak akan ada seseorang yang menang dalam berdebat dengan seorang Sasya,bahkan pria yang mengaku tampan sekaligus,kalah dengan seorang wanita lemah"kata Sasya dengan tatapan mengejek nya.

Sasya membalikan badannya,dan menatap tajam ke Rava,tak lama menatap Rava,Sasya langsung pergi meninggalkan tempat kejadian,dan tidak menghiraukan apa yang akan terjadi setelah ini.

Sasya berlari ke arah kelas,dan disusul oleh Syifa dan Sonya,Sasya mengambil duduk dimeja guru dengan kepala diatas meja,kedua temannya hanya berdiri didepan Sasya.

"Gue salut sama lo Sya, karena disekolah ini,cuma lo cewek yang berani debat sama Dani"kata Sonya sambil bertepuk tangan.

"Nggak usah lebay deh"ketus Syifa.

"Kayak lo aja yang gak lebay"balas Sonya.

Sasya hanya diam,melihat apa yang dilakukan oleh kedua temannya,ketika mulut mereka terasa capek,keduanya pun juga ikut diam,terjadi lah keheningan disana.

.
.
.

upss part kali ini
sampai sini dulu ya

Semoga yg baca kaga bosen

Jangan lupa vote nya ya para sahabat author,agar author nya semangat untuk merangkai cerita,agar cerita nya bisa update setiap hari

Dan jangan lupa
Share & comment

Angel Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang