19

5.8K 123 15
                                    

Sasya melangkahkan kakinya menuju ruang tamu,untuk menemui Gito yang sibuk dengan dunianya sendiri,disitu Gito terlihat sedang berbicara dengan rekan Kerjanya.

Sasya agak kesal melihat rekan kerja papanya tersebut, karena apa??karna wanita, Sasya meletakan selembar kertas didepan Gito.

"Papa sibuk ya?"tanya Sasya.

"Nggak juga,ini apa?"tanya Gito.

"Itu surat dari sekolah"jawab Sasya sambil menduduki sofa yang ada dibelakang nya.

"Kamu buat masalah lagi"tanya Gito.

"Iya"balas sasya.

Gito menatap tajam kearah Sasya.

"Biasa aja kali pa,nggak usah liatin Sasya kayak gitu"balas Sasya watados.

"Ngapain lagi kamu disekolah?"marah Gito.

"Nggak ada"balas Sasya.

"Terus ini apa?"

"sekolah ngadain perkemahan dipuncak,bagi yang mau ikut harus minta izin dulu sama orang tua,maka dari itu,kepala sekolah ngasih surat ini,dan bagi yang sudah diizinkan,orang tuanya harus tanda tangan surat pernyataan setuju"jelas Sasya panjang kali lebar.

"Kamu nggak boleh ikut"balas Gito jelas,singkat dan padat.

"Yahhh,sekali aja pa"rengek Sasya.

"Kamu itu cewe,kalau kamu kenapa-napa disana gimana?"kata Gito.

"kan papa bisa cari bodyguard untuk jagain Sasya, lagian kak Syifa juga ikut kok"Sasya terus memaksa papanya.

"Nggak usah manja"kata Gito.

"bolehin ya pa"minta Sasya.

"nggak"

"Papa..."Sasya mengelap kedua mata nya,dan menundukan kepalanya,seakan-akan sedang nangis.

"Nggak usah pake akting nangis segala,papa udah tau kamu bohong"mendengar perkataan Gito, Sasya langsung mengangkat kepalanya.

"Kalau gitu izinin Sasya buat ikut ya"Sasya terus mencoba memaksa Gito.

"Nggak Sya"Gito menjawab dengan jawaban yang masih sama.

"MAMA!!!!"Sasya berteriak sekeras mungkin ketika melihat Rani yang tengah berjalan ke arahnya.

"Apasih Sya??teriak teriak"tanya Rani.

"Ma,masak papa nggak ngebolehin Sasya ikut camping"Sasya pun mulai mengadu pada Rani.

"Masak ya di dapur"sambung Syifa sembari menaruh secarik kertas didepan Gito.

"Berisik"ketus Sasya.

"Aku diizinin kan pa?"tanya Syifa.

"Nggak ada satupun yang dapat izin"

"Pa"lirih Sasya.

Gito menghela nafasnya,dan mengambil dua kertas yang berada didepannya, sesuai harapan,akhirnya Gito menanda tangani surat itu.

Syifa terus melirik cewek yang dari tadi setia duduk disebelah papanya.

"dia siapa pa?"tanya Syifa dengan melipat tangan nya.

"Sekretaris papa"balas Gito.

"Yakin sekretaris?"curiga Syifa.

"Yakin sayang"kata Gito yang mulai kewalahan oleh Syifa.

Sasya mengambil kertas yang berada ditangan Gito,keduanya hendak pergi,namun Syifa memutar langkahnya dengan berjalan mendekat ke Gito.

Angel Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang