24

4.6K 106 2
                                    

Rava mendorong kursi roda yang dinaiki oleh Anggi ke ruang dokter,setelah mengantar Anggi, Rava keluar sebentar untuk mengangkat telfon dari Nando. Rava terlalu fokus dengan handphone-nya,sampai dia tidak sengaja menabrak seorang cewek yang sama sekali tidak dia kenal, karena cewek tersebut mengenakan masker dan topi

"Maaf mbak!!maaf"kata Rava sambil menolong mengambilkan obat yang berjatuhan dilantai.

"Iya,gapapa"balas cewek itu.

Seketika Rava terdiam,dan penasaran dengan siapa yang ada dibalik masker tersebut.

Ketika menatap Rava,dia terkejut,dan langsung pergi dengan tergesa-gesa cewek itu melangkahkan kakinya keluar dari rumah sakit .

"Kenapa suaranya nggak asing ya"batin Rava sekaligus bertanya dalam hatinya.

Seketika Rava mengingat mamanya,kalau mamanya masih didalam, Rava menyimpan handphone-nya dan kembali ke ruang dokter untuk menemani Anggi.

*•••=•••*

Sasya duduk santai didepan rumah Rava,sambil menunggu pria tersebut datang,dia terlihat gelisah,entah apa yang membuat gadis satu itu gelisah.

Tak lama menunggu, Rava sampai di rumah,melihat Anggi keluar dari mobil,Sasya langsung berdiri dan membatunya.

"Udah lama ya datangnya??"tanya Anggi.

"Nggak kok tante"balas Sasya.

"Kenapa nggak tunggu didalem aja?"tanya Anggi lagi.

"Nggak papa tante,nggak enak aja"balas Sasya ramah.

"Kok pake nggak enak segala,anggap aja rumah sendiri"balas Anggi,dan Sasya hanya memaparkan senyumnya dan mulai mendorong kursi roda Anggi masuk kedalam rumah.

Sasya mengantar Anggi kekamarnya, karena Anggi harus istirahat,dengan diikuti oleh Rava dari belakang.

Setelah mengantar Anggi, Rava dan Sasya berjalan kearah kolam yang berada dibelakang,keduanya terlihat duduk ditepi kolam,dengan merendam kakinya didalam air.

Keheningan menyapa keduanya, Sasya terlihat menatap air kolam yang berada dihadapannya,sambil menghentak-hentakkan kakinya di air,sedangkan Rava terlihat memperhatikan gadis yang berada disebelahnya.

"Tadi gue ketemu sama cewek di rumah sakit "kata Rava memecah keheningan.

Sasya melihat kearah Rava,dan menatap Rava dengan tatapan kosong.

"Urusannya sama gue apa?"tanya Sasya.

"Dengerin dulu ngapa Sya"balas Rava.

Sasya hanya diam dan memalingkan pandangannya kedepan.

"Dia mirip sama lo,suaranya,tingginya,itu lo ya?"tanya Rava.

"Nggak"hanya itu yang keluar dari mulut Sasya.

"dan tadi gue juga nemu ini"Rava memperlihatkan satu obat yang masih utuh dalam bungkusnya.

Ternyata obat cewek tadi ketinggalan satu, karena nggak tau mau cari cewek itu kemana,jadi Rava bawa pulang obatnya.

"Kenapa nggak lo kasih sama yang punya,kan kasian,pasti dia lagi cari obatnya"balas Sasya tanpa menatap pria yang ada disebelahnya.

"Rencana nya sih gitu,tapi dia udah duluan pergi"Rava memandangi obat yang ada ditangannya sambil memutar-mutar obat tersebut.

"Lo yakin itu bukan lo?"kata Rava.

Sasya mengangkat kakinya dari kolam,dan memutar tubuhnya menghadap Rava.

"Kalau itupun gue atau nggak,urusannya sama lo apa?li jangan maksa gitu dong,siapa tau aja cewek itu cuma mirip sama gue"ketus Sasya.

"Itu bukan mirip Sya,tapi itu emang lo,gue yakin"kata Rava.

Seketika Sasya bungkam tanpa sepatah kata.

"apa sih untungnya lo cari tau cewek itu??satu lagi,mending lo balikin obatnya kerumah sakit,siapa tau aja dia balik kesana,kalau lo nggak mau ya buang aja"kata Sasya.

"Ngapain gue susah-susah balikin obat ini kerumah sakit,sedangkan yang punya aja ada didepan mata"kata Rava.

Sasya kembali terdiam.

"Gue udah yakin kalau itu lo Sya,topi yang kamu pakai itu punya kak Rio kan??topi itu hadiah dari kak Nando waktu dia ultah"kata Rava yang membuat gadis didepannya menundukan kepalanya.

"Lo sakit apa??kenapa lo nggak pernah bilang kalau lo sakit?"tanya Rava.

sasya hanya menggelengkan kepalanya sambil menatap Rava dengan dalam.

Rava mendekati Sasya yang tengah berusaha menahan tangisnya,rava menggenggam tangan Sasya dengan sangat eratnya.

"Akhir-akhir ini lo beda ya Sya,lo jadi gampang nangis,kemana sasya yang gue kenal dulu?Sasya yang selalu ceria"kata rava.

"Gue takut"balas Sasya

"Sebenarnya lo kenapa?"tanya Rava lagi.

Sasya kembali menggelengkan kepalanya.

Sasya melepaskan tangan Rava dari tangannya,sambil berdiri dan berjalan meninggalkan Rava.

"tunggu Sya!!"Rava juga ikut berdiri dan berlari kecil kearah Sasya.

Rava menarik tangan Sasya,yang membuat gadis tersebut membalikan badannya dan langsung dipeluk oleh Rava.

"Kalau lo nggak mau cerita sekarang gapapa,gue bakal tunggu"kata Rava sambil mengelus lembut rambut Sasya yang tengah berada dalam dekapannya.

"kenapa lo peduli banget sama gue"tanya Sasya yang masih nyaman dalam pelukan Rava.

"karna gue sayang sama lo Sya,gue takut lo kenapa-napa,gue nggak mau kehilangan lo"balas Rava.

"Tapi kalau gue nggak sayang sama lo gimana?"Sasya melepas dekapannya dan beralih menatap Rava.

"Gue tunggu sampai perasaan lo berubah,gue bakal usaha Sya,cinta itu butuh pengorbanan"balas Rava.

Sasya terlihat sedikit berjinjit dan mendekatkan bibirnya ke telinga Rava.

"Thank you for loving me"lirih Sasya ditelinga rava.

.
..
...
....
.....
......
.....
....
...
..
.

Annyeong haseyo✋

Welcome to my cerita

Jangan lupa di subscribe ya guys(maksudnya di vote😂)
jangan pada bengong

Jangan pernah bosen ya

Tunggu up selanjutnya

Sampai jumpai kembali👋

......
.....
....
...
..
.
..
...
....
.....
......

Angel Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang