33

4.3K 99 4
                                    

Syifa keluar dari mobilnya,dan langsung masuk kedalam gedung pencakar langit yang ada didepannya,dua Minggu sejak selingkuhan papa datang kerumah,dan sejak saat itu juga papa menghilang,awalnya Syifa mengira papanya ikut dengan selingkuhannya,tapi anggapan Syifa salah,dia tidak bersama selingkuhannya,bahkan Gito tidak datang kekantornya.

Syifa membuka pintu apartemennya dan masuk kedalam sana,apa yang dicarinya dia dapatkan,Syifa melihat lelaki yang berantakan dengan rambut acak-acakan tengah duduk dikursi yang menghadap keluar jendela.

Setalah kejadian itu,Gito pindah ke apartemen Syifa, sedangkan Rani pindah ke apartemen Sasya.

"Pa?"panggil Syifa yang membuat lelaki itu berdiri dari duduknya.

Syifa langsung memeluk papanya yang sudah dua Minggu tidak pulang kerumah.

"Kenapa kamu kesini"lirih Gito.

"Papa pulang ya"kata Syifa yang masih nyaman dalam pelukan papanya itu.

"Papa merasa jadi manusia paling berdosa didunia ini,papa ngga sanggup untuk balik kerumah"balas Gito.

Syifa melepas dekapannya,"papa harus pulang pa,mama sering sakit sejak papa pergi,papa ga sayang lagi sama kita?"

"Tapi papa malu sama kalian,papa udah buat banyak kesalahan"

"Itu udah berlalu pa,Sekarang kita balik kerumah,kita perbaiki semuanya,rumah dan keluarga itu nggak lengkap dan hampa tanpa seorang papa"

Gito menghapus air matanya,dia tersentuh dengan perlakuan putrinya,dia pikir Syifa tidak akan mencarinya lagi,karena mengingat begitu banyak luka yang dia goreskan dihati putrinya.

****

Rava menarik kursi yang ada didepannya dan mengambil duduk dikursi tersebut,tak lama Sasya yang ditunggu akhirnya datang.

''sorry agak lama''kata Sasya sambil mengabil duduk didepan Rava.

''mmm''hanya itulah kata yang keluar dari mulut Rava.

Sasya yang mendapati wajah Rava yang murung,berusaha mencari cara agar Rava bisa tersenyum,tapi hasilnya Sasya tak menemukan caranya.

"Lo kenapa?"tanya Sasya.

tak ada jawaban keluar dari mulut Rava.

"Rava!"panggil Sasya.

tetap sama,tak ada jawaban.

Sasya memegangi dagu Rava,yang membuat Rava mengangkat kepalanya,"kenapa lo diam aja"

Rava hanya membalasnya dengan senyum kemudian menjauhkan tangan Sasya dari dagunya.

"bosen gue ngomong sama patung!!"ketus Sasya lalu beranjak dari duduknya.

melihat Sasya yang berjalan keluar, Rava pun mengejarnya ,setelah meraih tangan Sasya, Rava beralih menggenggamnya.

"maaf"hanya itulah kata yang diucapkan oleh seorang Rava.

"Lo kenapa?"kata Sasya dengan menatap Rava.

"Gue mau ke Itali"kata Rava.

"Kapan?"

"Sekarang"

"sekarang?ke Itali?"tanya Sasya.

"Gue janji nggak bakalan lama disana,janji!!setelah mama selesai kemoterapi,gue bakal pulang"kata Rava.

Angel Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang