Panasnya mentari sangat menyerka dikulit,seorang pria dengan topi kuningnya terlihat tengah berdiri sambil berkacak pinggang,dengan keringat yang menghiasi wajahnya,dapat menambah kesan damai pada dirinya.
Matanya tak henti memandangi tiap sudut tanah yang sudah bersih tanpa rumput,dengan sedikit senyum ia mengayunkan langkahnya mendekati seorang pria dengan dasi berwana biru tua yang bergelantungan dikerah bajunya.
"Kira-kira berapa lama memakan waktu untuk membangun disini?"tanya pria yang dikenal bernama Rava itu.
"Untuk waktunya tergantung rumah yang akan dibangun,kalau rumahnya besar mungkin memakan waktu yang lumayan lama"balas seorang pria.
"Saya mempercayai kamu sebagai arsitek yang hebat,semoga hasilnya tidak merugikan"kata Rava dan berjalan kearah dimana mobilnya ia letakan.
Rava masuk kedalam mobilnya,dan langsung disambut oleh Syifa yang berada disebelahnya,seharusnya mereka harus pergi ke suatu tempat,untuk melihat proyek yang akan mereka kerjakan,tapi Rava malah berlama+lama dengan arsitek kesayangannya itu.
"Satu jam,udah waktu kebuang percuma,disini panas lagi"gerutu Syifa.
"Ya maaf"balas Rava.
"Emang tu tanah buat apaan sih?"tanya Syifa.
"Rumah,aku mau membangun rumah untuk masa depan"kata Rava.
"Sekarang aja ga beres malah mikirin masa depan"sinis Syifa.
Keheningan menyapa keduanya,seseki Rava melirik Syifa,banyak sekali pertanyaan berputar dikepala Rava yang sangat ingin dia tanyakan kepada Syifa.
"Sasya kemana?"lirih Rava.
"Belgia"balas Syifa dengan singkatnya.
"Ngapain dia kesana?"tanya Rava lagi.
"Kamu pikir aja sendiri, setelah hari-hari yang kalian lalui, berapa banyak tipu rayuan yang kamu beri ke Sasya? Dan seenaknya kamu malah ngirim undangan kerumah, jika akhirnya kalian akan menikah,kenapa kamu masih mengganggu Sasya?"Gerutu Syifa dengan panjang lebarnya.
"Bukan aku yang ngirim undangan kerumah kalian,aku bahkan berniat tidak memberi undangan ke Sasya"balas Rava.
"Sudahlah,kamu jangan mengelak lagi va, seharusnya kamu berterima kasih karena aku masih baik mau kerja sama kamu, coba aja aku orang jahat,udah aku pastikan kamu ga bernafas lagi Va"balas Syifa dengan nada kesalnya.
"Maaf" lirih Rava yang tidak lagi dihiraukan oleh Syifa.
*-*-*-*
Syifa mendekati Rava setelah ia menerima telfon dari Raka,dengan tangan yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya dari panas marahari,akhirnya Syifa berada disebelah Rava.
"Rav? Raka bilang hari ini bukannya acara ijab kabul kamu ya?"tanya Syifa.
"Beneran?kenapa aku sampai lupa ya"balas rava.
"Seharusnya tu kamu sekarang dirumah untuk persiapan,orang mau nikah juga,kamu duluan pulang sana,ini semua biar aku yang urus"gerutu Syifa.
"Baiklah"kata Rava dengan mengayunkan kakinya memasuki mobil.
Rava melajukan mobilnya,dan sampai disebuah wahana bermain,ia memasuki lokasi wahana tersebut,dan mengambil duduk didekat wahana biang lala.
Matanya terus memandang kosong kedepan,tidak ada yang spesial dalam hidupnya,dia bahkan kehilangan dua wanita dalam hidupnya.
Kali ini dia benar-benar tidak punya siapa-siapa lagi,Nando?Rava kan punya Nando,tapi dimana pria itu?kenapa dia tidak pernah menjenguk adiknya sekalipun.
Bahkan Rava tidak pernah lagi bertukar kabar dengan kakaknya itu,entah bagaimana keadaannya sekarang,semoga dia baik-baik saja dimana pun dia berada.
Warna kemerah merahan dilangit sudah terlihat,matahari akan tenggelam,cukup lama Rava berdiam diri disana,bahkan Rava tidak memikirkan apa yang tengah terjadi di tempat acara pernikahannya sekarang,semua tamu undangan beserta keluarganya pasti sudah sibuk mencari dimana keberadaannya.
Hey semuah
Apa kabar?
Jngan lupa voment
Bye byeSee u❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Heart
AléatoireSetelah pindah kesekolah barunya,gadis cantik yang kerap disapa sasya,bertemu dengan seseorang yang dikenal bernama rava Semenjak rava hadir dihidupnya,Dari situlah timbul sebuah rasa dihati sasya untuk memiliki rava sepenuhnya,setelah mencoba berba...