44

3.6K 83 6
                                    

Tugas yang diberikan Andika berjalan dengan baik,meeting berjalan dengan lancar, Sasya terlihat menghela nafasnya panjang kemudian meregangkan tangannya terlebih dahulu sebelum keluar dari ruang meeting.

Sasya meraih handphonenya ketika sebuah notifikasi masuk.

Sonya(4)
Hey kebo,apa kabar
Ouh iya aku mau ngasih tau,kalau aku ngajak teman-teman ngumpul,tapi kita-kita aja
Jangan lupa bawa pasangan ya
Ouh iya tadi Rava juga kami undang,takutnya dia udah punya pacar,terus kamu sendirian lagi

Sasya meletakan handphonenya diatas meja kemudian membereskan dokumennya, Vandi yang melihat Sasya murung setelah melihat handphone pun,langsung menghampiri Sasya dan mengambil handphone Sasya,kemudian Vandi membaca beberapa pesan dari Sonya tersebut.

Vandi duduk dikursi yang ada disebelah Sasya,"pesan ini bikin depresi ya"

"Emang aku kelihatan kayak orang depresi?"tanya sasya.

"Lebih tepatnya orang gila"kata Vandi ceplas ceplos.

"Terus aku haru gimana"rengek Sasya.

Sasya tiba-tiba saja berhenti merengek dan berdiri dari kursinya,"aku nggak boleh bertingkah seperti anak kecil,aku harus hadir ke acara pertemuan itu"

Vandi telah memperhatikan Sasya sedari tadi,tapi Sasya tak menyadarinya sama sekali.

"Haa tapi aku nggak bisa datang tanpa pasangan"Sasya kembali merengek,kali ini Sasya menghempaskan kepalanya kemeja.

"Wajib ya bawa pasangan ke acara reunian?"tanya Vandi.

"Hmm sebenarnya sih nggak wajib,tapi disana ada mantan pacar aku,pasti dia udah punya pacar baru,pasti dia bakal ketawa liat aku masih sendiri?ah tidak terbayangkan"jelas Sasya.

"kalau kamu ga keberatan aku bisa  menemani kamu ke acara itu"kata Vandi.

"Tapikan kita nggak punya hubungan apa-apa,bahkan kita bertemu baru dua hari"kata Sasya.

"Terus gimana?kamu mau dateng kesana sendiri? bisa-bisa abis ini kamu gila beneran"kata Vandi bergidik ngeri.

*-*-*

Sasya dan Vandi terlihat turun dari mobil,keduanya melangkahkan kaki masuk kedalam restorant.

"Kamu masuk duluan,aku ada urusan sebentar"kata Vandi.

"Oke"kata Sasya.

Sasya masuk kedalam restorant dengan dres polos bewarna putih,dilengkapi dengan rambut yang dibiarkan tergerai lurus.

"Hey semuanya"sapa Sasya ketika sampai dihadapan teman-temannya.

"Sendiri aja Sya?"tanya Sonya.

Sasya hanya membalasnya dengan senyum, tiba-tiba suara wanita yang sangat familiar bergema ditelinga Sasya.


"Aku pikir dia belum move on"kata Alya.

Ya,Rava datang bersama Alya keacara tersebut.

Rava tak menggubris perkataan Alya, Rava hanya melihat Sasya sekilas,kemudian kembali melirik handphone-nya.

"Udah lah Sya,duduk,jangan dengerin"kata Syifa.

"Ouh iya Sya,aku punya banyak kenalan loh,siapa tau kamu mau,tapi kamu tenang aja,aku gabakal jahat kok sama kamu,cuma aku takut aja nanti kalau Rava ninggalin aku lagi"kata-kata Alya pun membuat tubuh Sasya memanas.

Angel Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang