3

9.2K 198 12
                                    

Sekarang hari weekend,dan itu sangat membosankan bagi Sasya, drumah,dia cuma bisa tiduran,main handphone,baca buku,baca wattpad,gangguin pembantunya masak,sampe sampe nambahin garam ke minuman kakaknya,dan pada akhirnya Sasya kembali melamun.

"Temenin ke mall dong"kata Rio yang membuyarkan lamunan Sasya.

"Mall?? gue nggak suka shoping"bales Sasya.

"Adik gue yang paling cantik, gue nggak ada nyuruh lo shoping,gue cuma minta temenin"kata Rio.

"Eelah,bilang aja lo nggak mau di bilang jomblo sama orang orang di mall kan??"balas Sasya.

"Tenang aja Sya,gue bakal nyari kakak ipar buat lo,jadi lo nggak susah lagi nemenin gue ke mall"kata Rio.

"Ya ya ya,gue temenin"pasrah Sasya.

"Ok ditunggu"kata Rio dan hanya diangguki Sasya.

Keadaan mobil sangat berisik, karena Sasya yang nggak henti-hentinya ngomong.

"Lo kapan sih punya pacar"tanya Sasya.

"Napa emang?nggak sabar punya kakak ipar"

"Iih bukan itu "ketus Sasya.

"Terus apa?mau ponakan?berapa?"Tanya Rio ngasal.

"Bukan"balas Sasya.

"Truuuuuus"

"Gue bosen liat Lo galau terus,prihatin rasanya"jawab Sasya Watados.

"Gue bukannya jomblo Sya,tapi lagi LDR aja"ketus Rio.

"Sama Aca itu?ih mending putusin"gerutu Sasya.

Rio hanya pasrah dengan sasya yang tidak mengizinkan kakaknya pacaran dengan seseorang yang bernama Aca itu.

Sesampai di mall,Sasya membuntuti Rio dari belakang,dan di sana Rio ketemu sama temennya,Nando,yang tak lain ialah kakaknya Rava,ternyata Rava juga ikut sama kakaknya.

Disana Sasya cuma diam ngebisu,dan itu kesempatan bagi Rava buat ngeganggu Sasya.

"Kenapa diam aja"tanya Rava.

"Kepo amat ih"jawab Sasya.

"Galau ya?"kata Rava ngasal.

"Galauin siapa?punya pacar juga kagak"bales Sasya.

"Eeh jomblo dong?"cengir Rava.

"Nggak juga,siapa bilang gue jomblo"kata Sasya.

"Lah,katanya nggak punya pacar"ketus Rava.

"ya terserah gue dong!"

"Dang dong dang dong"ketus Rava.

"He"kata Sasya dan.....
Gubrakk!!
Satu pukulan melayang dengan mulus dikepala Rava.

*•••=•••*

Seperti pagi biasanya,Sasya langsung masuk ke kelas, dia melihat teman-temannya lagi asik ngerjain tugas,bel masuk sebentar lagi akan berbunyi, tapi Sasya terlihat masih santai, karena Sasya dapat bocoran kalau guru-guru bakal rapat pada jam pertama,jadi otomatis mereka nggak belajar.

Saat sedang asik-asik ngobrol,bercanda bareng teman-teman dikelas,tiba-tiba Monica datang  dengan membawa beberapa temannya,dia langsung menghampiri Sasya,dan tanpa kata dia nampar Sasya.

"Lo ngapain?kalau ada masalah ya ngomong,nggak usah pake tampar"kesal Sasya.

"Ya suka suka gue dong,mau nampar atau nggak,tangan tangan gue, jadi terserah"bentak Monica.

Sasya yang tidak terima malah menampar Monica balik,"maaf ya,soalnya tangan gue gatal kalau liat monyet"

Tanpa kata Monica mendorong Sasya sampai Sasya terjatuh,kepala Sasya terbentur kemeja,yang membuat kepalanya sedikit berdarah.

kelas IPS 2 terlihat ramai,termasuk anak IPS 1 dan 3 yang ikut bersorak,sehingga terdengar ribut,Rava dan Raka yang baru saja balik dari kantin,menyempatkan untuk melihat sesuatu yang tengah terjadi.

"Monica!!lo ngapain"teriak Rava.

"Malu maluin aja dah"sambung Raka.

"Bukan urusan kalian berdua ya"kata Monica dan langsung menarik rambut Sasya.

"lepasin nggak!"bentak Sasya dan melepaskan tangan Monica dengan kasar.

"Lo mau apaan sih?"tanya Sasya.

"Gue cuma mau satu,jauhi Rava, gue nggak suka ya ngeliat kalian berdua, apalagi kemaren gue liat kalian dia mall,gue tau,pasti Lo kan yang duluan ngerayu Rava"balas Monica dengan nada yang ditinggikan.

"Emang lo siapanya?pacarnya juga bukan,apa alasan lo nyuruh gue buat ngejauhin dia?nggak ada kan?"balas Sasya.

"Lo nggak usah banyak ngomong,tinggal jauhin ya jauhin,gampang kan!!"balas Monica.

"Nggak semudah itu Monica"balas Sasya lalu mendorong tubuh Monica balik,yang membuat Minica tersandar kemeja guru.

Sasya memegangi kepalanya yang terasa sakit.

"ngapain lo diam aja,takut?''ketus Sasya.

Sonya yang tadinya masih stay dibelakang langsung berlari menghampiri Sasya.

"Are you ok?"tanya Sonya yang dibalas anggukan oleh Sasya.

Monica terlihat berjalan mendekat ke Sasya,namun langkahnya dihadang oleh Sonya.

"Lo bisa minggir nggak sih"Monica dengan kesal mendorong tubuh Sonya.

Kalau sebelumnya dikelas kita cuma bisa ngelihat penghapus atau spidol yang terbang,kali ini dikenal Sasya kita bisa ngeliat sapu terbang.

Prtakk

"Yes,satu kosong"sorak Fitri dengan happy dibelakang sana.

Monica memegang kepalanya yang sedikit puyeng gara-gara ulah Fitri.

"Niatnya mau nyerang,eh udah diserang duluan haha"tawa Raka seketika pecah diujung pintu sana.

Rava berjalan mendekat dengan tangan yang tetap stay disaku nya.

"Kalian tu pada gajelas,tau gak,lo juga Monica,cari gara-gara aja"kata Rava.

"Dah semuanya bubar,masih banyak hal berfaedah yang bisa kalian lakuin selain ngeliat drama cinta segitiga ini"kata Raka dengan mengusir tamu dari kelas sebelah itu.

Rava meraih tangan Sasya dan hendak pergi dari sana.

"kemana?"heran Sasya dengan menahan tangan Rava sekuat tenaganya.

"UKS lah, yakali ke mall, liat tuh,kepala lo bocor"balas Rava.

"Ini tu gak bocor Rava,cuman gores dikit aja,gak usah ke UKS"kata Sasya.

"Tapi itu berdarah Sasya,kalau lo mati gimana?"celetuk Rava.

"Lo takut ya gue mati?,uhh sosweetnya"balas Sasya.

"Ga usah kepedean"

Sonya berjalan menghampiri Monica yang masih terbuai karena dilempar oleh Fitri.

"Lo ngapain masih disini?Rava ga bakal mau bawa lo ke UKS,sana pergi"usir Sonya yang ngebuat Monica kesal dan keluar dari kelas tersebut.

Hy guys..gimana cerita hari ini bagus nggak?😉
Jangan bosen ya

Jangan lupa vote
share & comment 😇

Angel Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang