Hujan turun dengan sangat derasnya,yang membasahi seluruh jalanan,jam yang bergelantungan didinding menunjukan pukul sepuluh malam,ditambah dengan listrik yang baru saja padam,yang menambah kesan horor didalam derasnya hujan.
Dalam sebuah restoran,disalah satu meja,terdengar tawa yang diiringi alunan rintikan hujan,seisi meja terlihat tersenyum satu sama lain,tapi beda halnya dengan seorang pria yang hanya duduk diam mematung,dia Rava.
Sasya yang duduk tepat didepan Rava,menatap pria yang pernah menghiasi harinya itu,penampilannya sangat beda,beda sekali,pria yang kerap ia panggil dengan nama Rava itu terlihat semakin kurus,apa yang terjadi kepadanya,apa Rava sakit?
Walaupun mereka sudah putus bertahun lamanya,tapi nama Rava selalu muncul di ingatannya,ya, Sasya belum bisa melupakan Rava,bagaimana pun cara yang dia lakukan,itu tidak pernah berhasil,bayangan Rava selalu melintas dibenaknya.
"Heiii!"kata Vandi dengan melambaikan tangannya diwajah sasya,yang membuat Sasya tersadar dari lamunanya.
"Aah,maaf"kata Sasya.
"Kamu kenapa?wajah kamu pucat gitu"kata Vandi.
Sasya pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kamu kenapa sya?"tanya Syifa.
"Hmm nggak apapa,cuma sedikit pusing"balas Sasya.
"Kita pulang ya sekarang"kata Vandi.
"Nggak usah, akunya masih mau disini"kata sasya.
"Kamu sakit?mendingan kamu pulang sekarang,lihat wajah kamu udah pucat banget"tambah Sonya.
Sasya hanya terlihat menghela nafasnya,dan meralihkan pandangannya menatap Vandi.
"Ayo"kata Vandi, Sasya terlihat mengangguk dan kemudian berdiri dari duduknya.
Belum beberapa langkah Sasya dan Vandi melangkahkan kakinya,tiba-tiba saja sasya berhenti.
"Ada apa?"tanya Vandi dengan memegangi bahu Sasya.
"Kok semuanya berputar?"kata Sasya dengan memegangi kepalanya.
"Kamu jang__-_"belum sempat Vandi meneruskan perkataannya,tiba-tiba tubuh Sasya mulai melemah,dan dengan sigapnya Vandi menahan Sasya agar tidak jatuh kelantai,ya,gadis tersebut pingsan.
Sontak Syifa dan lainnya yang melihat kejadian itu langsung menghampiri Sasya.
"Kita bawa kerumah sakit sekarang"kata Syifa.
Vandi menggendong tubuh Sasya keluar dari restoran,dan memasukan Sasya kedalam mobil,disusul dengan Syifa dan yang lainnya juga ikut mengantar Sasya kerumah sakit.
*-*-*
Syifa melangkahkan kakinya kearah Vandi,dengan menenteng sebuah tas kecil ditangannya.
"Aku mau bicara sama kamu"kata Syifa.
Vandi hanya terlihat mengangguk kemudian mengikuti langkah Syifa.
"Aku ikut"kata Raka.
Syifa yang mendengar suara Raka langsung membalikan badannya,"aku mau bicara empat mata sama dia,kamu disini aja,jagain Sasya"
"Oke deh"pasrah Raka.
Syifa dan Vandi terlihat keluar dari rumah sakit,keduanya mengayunkan kaki masuk kedalam sebuah restoran yang berada tepat disebelah rumah sakit.
Setelah keduanya mengambil posisi duduk, Syifa sedikit memperhatikan wajah Vandi yang memerah,apa pria itu ketakutan?takut sama Syifa?nggak heran kalau Vandi takut sama Syifa,ya karna syifa ngajak vandi tanpa senyum sedikit pun,seakan Vandi melakukan suatu kesalahan yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Heart
RandomSetelah pindah kesekolah barunya,gadis cantik yang kerap disapa sasya,bertemu dengan seseorang yang dikenal bernama rava Semenjak rava hadir dihidupnya,Dari situlah timbul sebuah rasa dihati sasya untuk memiliki rava sepenuhnya,setelah mencoba berba...