9

6.4K 152 6
                                    

Sasya turun dari mobil dan langsung menuju kelasnya,Sasya melirik jam yang ada ditangannya, Sekarang udah pukul delapan lewat,tapi kenapa tidak ada yang masuk kelas?ahh mungkin hari ini guru rapat lagi.

Sasya menghentikan langkahnya didepan pintu,dia menutup mulutnya,dia sangat kaget,dan tanpa sepatah kata Sasya berlari kedalam kelas.

"Kak"lirih Sasya dengan memeluk wanita yang ada didepannya.

"Mereka saling kenal ya?"heran Sonya.

"Kayaknya sih gitu"timpal Fitri yang berjalan mendekat ke arah Sasya.

Sasya melepas dekapannya,dan beralih menatap wanita yang ada didepannya sekarang ini.

"Seharusnya gue pulang kemaren,tapi gue telat,pasti berat ya,lo ngelalui itu semua sendiri"kata wanita yang dikenal dengan nama Syifa.

"Iya,berat banget,ini untuk yang kedua kalinya gue ditinggal sama seorang kakak"Sasya memegang kedua bahu Syifa,"tapi kakak yang dulu ninggalin gue udah kembali,jangan tinggalin gue lagi ya"

Syifa mendekap Sasya,dia dapat merasakan sakit yang dirasakan oleh adiknya tersebut,"gue bakal jagain lo Sya,gue ga bakal ninggalin lo lagi,gue mau nepatin janji yang dulu gue buat sama bunda"

"Bunda siapa?"heran Sasya dengan melepas dekapannya.

Syifa tidak membalasnya,dia hanya tersenyum dengan sedikit menepuk pundak Sasya.

***-***

Syifa menarik kursi kantin yang ada didepannya,dan mempersilahkan Sasya untuk duduk disana.

"Rava"teriak Sonya yang ngebuat semua mata tertuju pada dirinya, Sonya Sangat berisik.

"Ada apa?"tanya Rava datar.

"sini aja,kita makan bareng"balas Sonya.

Rava menarik kursi yang ada disebelah Sasya dan mengambil duduk disana.

Mata Raka tertuju pada seorang wanita yang ada disebelah Sasya,siapa dia?

"Anak baru ya?"tanya Raka.

"Ehh iya kenalin Syifa"kata Syifa sambil mengulurkan tangannya.

"Raka"kata Raka sambil membalas uluran tangan Syifa.

Semuanya tampak lahap menghabiskan makanan yang ada didepannya,tidak ada suara selain suara gesekan antara sendok dan piring.

"Kalian saudara kandung ya?"tanya Sonya yang membuat Sasya menghentikan aktivitas makannya.

"Ahh pantesan mirip"timpal Raka

"Kalau dia kakak Sasya,terus kenapa bisa sekelas sih,harusnya dia kan jadi kakak kelas kita dong"heran Fitri.

Syifa sedikit tertawa,"kami cuma beda beberapa bulan,waktu masuk sekolah kami barengan,makanya bisa seangkatan"

"Loh kembar?"Sonya menatap Syifa dengan wajah kagetnya.

"Kami nggak kembar,kami beda sembilan bulan,karena waktu dia umur tiga bulan,nyokap hamil lagi"balas Sasya memperjelas.

"Wahh nyokap kamu keren ya"kata Fitri terkagum-kagum.

Rava hanya diam mendengarkan semua yang dibicarakan oleh temannya,bahkan dia tidak kaget mendengar Sasya punya saudara selain Rio,setelah menghabiskan makanannya,Rava beranjak dan pergi dari sana tanpa pamit.

Sasya menatap Rava yang tidak lagi terlihat dipucuk matanya, tiba-tiba dia merasakan sebuah tangan menepuk-nepuk pundaknya.

"Dia Rava kan?"lirih Syifa.

"Lo kenal?"tanya Sasya yang dibalas anggukan oleh Syifa.

Syifa tertawa kecil melihat raut wajah Sasya yang kebingungan,"kak Nando bilang lo dekat ya sama dia"

Sasya meletakkan jarinya dibibir Syifa,"shutt!!"

*•••=•••*

Sasya memberhentikan mobilnya dididepan sebuah gedung tinggi yang menjulang ke langit,dan membiarkan Syifa turun disana.

"Lo tinggal disini?"tanya Sasya yang mengikuti Syifa turun.

"Iya,lagian kasian kan,kita punya apartemen tapi ga pernah ditempati"balas Syifa.

"Gimana kalau lo pulang kerumah aja?pasti mama sama papa seneng"kata Sasya dengan memaparkan senyumnya.

Syifa berjalan mendekat ke Sasya,"gue belum siap ketemu sama papa Sya,kalau ngeliat papa,pasti luka lama itu kembali,apa lagi dirumah itu ada istrinya"

"Tapi kak,istri papa itukan mama,emang lo ga kangen apa sama suasana rumah?"

Syifa sedikit melayangkan senyumnya ke Sasya,"gue masuk dulu,ah iya,kalau lo bosen sendiri,lo bisa kok main kesini"

Syifa pergi meninggalkan Sasya,tanpa menunggu Sasya membalas perkataannya,beribu pertanyaan berputar dikepala sasya,apa yang sebenarnya terjadi dalam keluarganya?

Sasya menghela nafasnya dan berlari masuk kedalam mobil,dunia ini sangat rumit bagi Sasya,banyak rahasia yang tidak diketahui oleh dirinya.

"Bukan adik kandung kak Rio?janji bunda?istri papa?luka lama?"Sasya bergumam dengan mengacak rambutnya,apa yang sebenarnya terjadi?

Sasya melajukan mobilnya menuju kantor Gito,papanya,sampai disana Sasya berjalan dengan tergesa memasuki ruangan papanya itu.

Sasya duduk didepan papanya,dia menatap Gito dengan dalam,"Sasya mau ngomong sesuatu pa"

"Apa sayang? kayaknya penting banget ya,sampai kamu dateng kesini"balas Gito dengan menutup laptopnya.

"Kak Syifa udah balik keindonesia,dan sekarang dia tinggal di apartemen lama papa"balas Sasya.

Gito berdiri dari duduknya dan berjalan kearah jendela kaca yang ada di ruangannya,"akhirnya dia pulang,kenapa dia nggak pulang kerumah aja?"

"Dia belum siap ketemu sama papa"Sasya berjalan menghampiri Gito.

Sasya menarik tangan Gito dan beralih menggenggamnya,"pa,apa yang sebenarnya terjadi?apa sesuatu yang selama ini Sasya nggak tau?apa yang papa rahasiakan dari Sasya?"

Gito tidak membalasnya,dia hanya membelai lembut rambut Sasya,kemudian beranjak meninggalkan Sasya.

"Bunda itu siapa pa?"Gito mengehentikan langkahnya dan beralih menatap Sasya.

Sebentar menatap Sasya,Gito keluar dari ruangannya dan meninggalkan Sasya sendiri disana.

***-***

Sasya masuk kedalam rumah,dan dia menyadari tidak ada satupun orang disana,bahkan Gito tidak mampu membereskan semua yang berputar dikepalanya.

Tasnya dia lempar keatas sofa,Sasya berjalan naik keatas menuju kamar papa dan mamanya,tidak ada orang disana,rumahnya benar-benar kosong,tidak ada satupun orang.

Sasya mengacak semua yang ada didalam lemari,dan mencari surat-surat yang membuat pikirannya tambah berkecamuk.

Ya,apa yang dicari Sasya ketemu,buku nikah milik orang tuanya,Sasya membuka buku nikah itu,dia menutup mulutnya menyadari apa yang telah dia lihat,dan Sasya menangis tanpa suara didalam sana, bagaimana bisa papanya menikah dengan mamanya setelah dia berumur satu tahun?

Part kali sampai sini dulu ya
Maaf kalau ada kesalahan🙏

Jangan lupa vote
Share & comment ya

Maaf sama typo nya ya

Angel Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang