Pekarangan kantor terlihat sangat sepi,seakan tidak ada tanda kehidupan disana,dari lantai tiga puluh, Sasya menatap dengan sendu kebawah,sambil sesekali menyeruput kopi yang berada ditangannya.
Tak ada yang berubah bagi Sasya,semuanya membosankan,bahkan dia sama sekali tidak berniat turun kebawah, karena dibawah kedatangannya sangat ditunggu oleh para wartawan yang sudah stay didepan lift.
Sebenarnya Sasya bisa saja jujur masalah itu,tapi bukannya tidak mau menyelesaikan masalah,hanya saja Sasya belum cukup percaya diri untuk menceritakan asal usul bayi yang dia bawa bersama Rava itu.
"Siapa yang nyebarin fotonya"gumam Sasya.
Kemudian fikirannya melayang akan dalang dibalik semua ini,siapa dia?.
Sasya meraih handphone yang berada tak jauh darinya,seperti yang orang lain biasa lakukan,Sasya pun langsung membrowsing internet,tepatnya mbah google dan mencari tahu tentang berita hoax itu.
Fotonya ada,tapi sipengunggah foto tidak disebutkan.
"dasar licik"gumam Sasya.
Tangan Sasya terhenti pada sebuah pesan yang baru masuk kehandphonenya,yang tidak mengenakan untuk dilihat baginya.
"apa lagi ini?saham perusahaan hilang tanpa sebab?siapa yang mencurinya"geram Sasya.
Sasya menggenggam benda pipih ditangannya dengan kuat,kemudian melempar benda malang itu kesudut ruangan,padahal handphone itu baru dia beli,untuk menggantikan handphonenya yang rusak kemaren.
Nafasnya dia hela dengan kasar,dengan langkah yang cepat dia keluar dari lift,benar saja,baru saja Sasya keluar dari lift,dirinya sudah dinanti oleh wartawan.
Sasya hanya memberikan sedikit senyum,kemudian menorobos kerumunan.
"Amankan kantor sekarang"kata Sasya seraya berjalan keluar kepada seorang pria yang dari tadi mengikuti Sasya dari belakang.
Lantas si pria tersebut langsung mengutus beberapa orang untuk menyuruh wartawan keluar.
Sasya menaiki sebuah taxi,untuk diantar kesebuah tempat.
*-*-*-*
Praakk
Sasya memukul meja yang ada didepannya dengan sangat kuat,tidak terbayangkan betapa sakitnya tangan Sasya saat ini,karna pukulan itu,seorang pria pemilik meja itu sontak menjadi kaget.
"Tenangin dulu diri kamu,jangan terlalu kebawa emosi"kata Vandi.
Ya pria pemilik meja itu ialah Vandi.
"Gimana aku bisa tenang?perusahaan kehilangan sebagian saham,dan aku nggak tau sama sekali siapa yang telah mencurinya"kata Sasya.
"Apa kamu bakal ngebawa masalah ini kehukum?"tanya Vandi.
"Ya jelas,kenapa wajah kamu berubah gitu,apa ini semua ada hubungannya sama kamu?"tanya Sasya.
"Kamu nuduh aku?ya nggak lah,bagaimana mungkin aku ngelakuin itu sama kamu"kata Vandi.
"Alah basi"cegat Sasya.
"Jangan terlalu mudah menyimpulkan sesuatu"tegur Vandi.
Sasya tak menjawab perkataan Vandi,ia hanya menghela nafasnya kemudian duduk dikursi kerja Vandi.
"Jangan kemana-mana,aku bikinin kamu minuman dulu"kata Vandi dan bergegas keluar.
Sasya merogoh tasnya,tapi ia sama sekali tidak menemukan dimana keberadaan handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Heart
RandomSetelah pindah kesekolah barunya,gadis cantik yang kerap disapa sasya,bertemu dengan seseorang yang dikenal bernama rava Semenjak rava hadir dihidupnya,Dari situlah timbul sebuah rasa dihati sasya untuk memiliki rava sepenuhnya,setelah mencoba berba...