Hujan dan badai saling berpelukan,menyapa satu sama lain dimalam dingin yang gelap,sepasang mata sendu menatap keluar jendela kaca,melamun membayangkan betapa menyebalkan dunia,hampir lima tahun lebih lamanya dia hidup terperangkap,bagaikan penjara.
"Bunda!!"panggilan itu membuyarkan lamunannya,dia beralih menatap gadis kecil yang tadi memanggilnya.
"Iya sayang,ada apa?"lirih Sasya dengan berjongkok didepan seorang gadis kecil yang cantik.
Ya,dia Sasya, wanita yang selama ini dicari-cari,dirinya juga sudah dianggap meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat beberapa tahun silam,bahkan dirinya sudah lama di ikhlaskan, lalu bagaimana dia bisa disini sekarang?apa Sasya berhasil selamat dari tragedi itu?apa yang sebenarnya terjadi?
Sasya membawa Keysi keatas ranjang,menidurkan gadis yang selama ini sudah menemani hidupnya, tunggu? Siapa Keysi? Bukankah yang selama ini bersama Sasya adalah anaknya Fitri yang bernama Keysa?lalu kemana Keysa? Apakah mereka orang yang sama?
"Kenapa belum tidur?inikah udah malam"lirih Sasya sembari mengelus lembut rambut Keysi.
"Key belum ngantuk bunda"balasnya.
"Udah malam sayang, Key harus tidur ya" Sasya berusaha membujuk Keysi.
Tangannya yang tadi dia gunakan untuk mengelus rambut Keysi,sekarang beralih keatas nakas ketika sebuah benda pipihnya berdering memekikkan telinga.
"Halo,siapa?" Tanya Sasya.
"Kembalikan anak saya,kamu jangan bawa kabur Keysi ya, saya ayahnya" lirih pria diseberang sana.
"Ayah? Ayah kamu bilang? Ayah mana yang menyiksa anaknya? sudahlah Dani,kamu jangan cari-cari kami lagi" terdengar Sasya meninggikan suaranya.
"Sya!! Keysi masih butuh seorang ayah"lirih Dani.
Orang yang tengah berbicara dengan Sasya itu adalah Dani, temannya semasa SMA dulu, lebih tepatnya orang yang dulu mencintai Sasya.
"Benar,Keysi memang butuh figur seorang ayah, tapi bukan ayah seperti kamu Dani"
"Sasya aku mohon,aku mau Keysi, kamu jangan egois begitu" jawab Dani dengan meninggikan satu oktaf nada bicaranya.
"Egois kamu bilang?ga salah, disini kamu yang egois Dani, apa ga cukup ya? Selama ini kamu udah bikin kami menderita?"marah Sasya.
"Aku nggak pernah bikin kamu menderita Sya,kamu menderita karena pikiran kamu sendiri"balas Dani.
"Selalu begitu,kamu itu jangan playing victim deh, aku udah muak, aku mohon sama kamu,tolong biarkan kami hidup bebas, itu aja,aku ga minta lebih" jawab Sasya yang kemudian langsung memutus sambungan telfonnya tanpa menunggu jawaban dari Dani.
Sasya menaruh kembali handphone-nya diatas nakas,dia kembali menatap Keysi yang ternyata sedari tadi sudah memperhatikannya. Keysi bangun dan mendekat kearah Sasya, dia masih kecil,namun sangat mengerti dengan keadaan emosional bundanya, karena ini bukan pertama kalinya bagi Keysi.
"Bunda jangan nangis ya,key gamau bunda sedih"lirihnya dengan memeluk tubuh Sasya.
"Nggak kok,kata siapa bunda nangis"Sasya membalas pelukan putri kecilnya.
"Key gasuka ayah, ayah jahat, ayah suka bikin bunda nangis"lirihnya dengan kesal.
"Ga kok sayang,ayah gajahat, ayah itu baik, ayah ga bikin bunda nangis,bunda lagi sedih aja kok"balas Sasya meyakini Keysi bahwa dia tidak apa-apa, bagaimanapun Dani adalah ayah Keysi, itulah mengapa Sasya tidak mau menanamkan hal-hal buruk tentang Dani dibenak Keysi,karena itu akan sangat berdampak pada psikologis Keysi nantinya.
"Iya bunda,maafin Key ya"balasnya.
"Iya sayang,sekarang kita tidur ya,udah larut banget"kata Sasya dengan berusaha mengajak Key untuk tidur kembali.
*****
Syifa menghela nafasnya panjang,dan akhirnya memutuskan duduk disebelah suaminya, Raka sangat mengerti bagaimana perasaan Syifa kali ini, tidak mudah bagi Syifa melalui itu semua sendiri.
"Kamu merasa aneh nggak sih sama Vandi?"tanya Syifa.
"Aneh kenapa?"heran Raka yang beralih menatap Syifa.
"Waktu dia datang kesini,dia nanyain kabar Sasya, padahal dia tau kalau Sasya sudah lama hilang, bahkan Rava yang melihat Sasya dibandara pun cuma kita yang tau"balas Syifa.
"Kamu jangan berpikir buruk dulu dong"
"Ngga mungkin kan Rava cerita ke Vandi? Rava aja kaget kalau Vandi masih di Indonesia,kamu ga liat gimana gelagat Vandi waktu itu?" Kata Syifa yang mulai kesal.
"Iya sayang, aku ngerti banget gimana perasaan kamu sekarang, tapi untuk kali ini kamu harus lebih bersabar lagi ya, kita lagi berusaha mencari Sasya ,kita gatau apa yang sebenarnya terjadi, kita selidiki dulu, aku ada disini buat kamu, dan selalu disamping kamu, kita harus lebih kuat lagi ya, aku gamau kamu mengambil kesimpulan yang belum pasti, aku gamau kamu berpikir buruk dulu soal Vandi" balas Raka dengan mengelus lembut bahu Syifa.
"Makasi ya,kamu udah selalu ada buat aku dan mau menerima segala keadaan aku, sama aku banyak sakitnya"lirih Syifa yang kemudian dia menangis lirih dengan menundukkan kepalanya,kali ini dia tidak berani lagi menatap mata Raka.
"Nggak, kamu salah, aku ga pernah merasa sakit sama kamu, bahkan aku sangat bersyukur bisa sama kamu" lirih Raka yang kemudian memeluk Syifa yang sudah tersedu-sedu.
"Aku banyak hancurnya" lirih Syifa.
"Itu sebabnya aku disini, aku hadir untuk memperbaiki kehancuran kamu, ga selamanya kamu harus hancur, sayang liat aku"Raka melepaskan pelukannya dan sekarang menatap lekat sepasang manik mata indah milik Syifa.
"Kalau perasaan kamu sakit, aku disini untuk jadi obatnya, kalau hidup kamu hancur berkeping-keping,aku disini untuk menjadi perekat agar hidup kamu utuh kembali"lirih Raka.
"Sayang, maaf" balas Syifa yang masih tersedu-sedu.
"Sekarang kamu tenang ya,aku gamau kamu berlarut-larut, aku gamau kamu sakit karena pikiran kamu sendiri" kali ini Raka kembali memeluk tubuh istrinya.
Pelukan keduanya terlepas ketika ada panggilan dari luar sana,Raka berjalan kearah pintu untuk melihat siapa yang datang.
"Sasya!!" Kata Rava dengan sedikit berteriak.
"Kenapa Sasya?"tanya Raka.
"Aku tau dia dimana"perkataan Rava itu lantas membuat Syifa langsung berlari kearahnya.
"Dimana? Dia dimana Va?"tanya Syifa.
"Di apartemen xxxx..."jawab Rava.
"Yakin? kamu tau darimana?"heran Raka.
"Ceritanya Panjang,nanti aku ceritain,yang jelas sekarang kita harus kesana sebelum semuanya terlambat" Balas Rava yang sangat tidak sabaran.
Ketiganya bergegas keluar dari rumah,namun ada satu yang ketinggalan,Raka kembali kerumah,karena dia baru saja melupakan Hanin,putrinya. Bisa-bisanya mereka lupa kalau ada Hanin disana.
Holla gais
Gimana kabarnya?semoga kebaikan selalu menyertai kalian semua yaTernyata cintanya Raka sebesar itu ya sama Syifa, jadi mau juga cowok kaya Raka👉👈
Semoga part kali ini kalian suka ya hehe
Have fun gais
Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Heart
RandomSetelah pindah kesekolah barunya,gadis cantik yang kerap disapa sasya,bertemu dengan seseorang yang dikenal bernama rava Semenjak rava hadir dihidupnya,Dari situlah timbul sebuah rasa dihati sasya untuk memiliki rava sepenuhnya,setelah mencoba berba...