Sasya memasuki semua perlengkapan yang dia butuhkan kedalam koper,dia memutuskan untuk pergi menenangkan pikirannya,sore ini pesawatnya akan berangkat,jadi Sasya tidak memiliki waktu untuk bermalas-malasan.
Lusa merupakan hari yang sangat menyakitkan bagi Sasya, Sasya menghindari hari itu semampunya,dan dengan tekad yang dibulatkan,dia memilih untuk pergi kenegara lain dengan alasan ingin pergi liburan.
Sebenarnya sangat berat bagi Sasya berpergian dalam waktu mendesak,tapi hanya ini satu-satunya cara yang harus dilakukannya agar bisa melupakan Rava,bahkan saat sampai disana nantinya, Sasya belum menentukan berapa lamanya dia menetap.
Sasya mendorong kopernya keluar dari kamar,diruang tamu, Sasya menemui Cessi,istri Andika.
"Kamu akan tetap berangkat?"tanya Cessi yang dibalas anggukan oleh Sasya.
"Apa Syifa tau kamu akan pergi?"tanya Cessi lagi.
"Nggak ada yang tau selain aunti dan om"kata Sasya.
"Kamu benar-benar keras kepala"kata Cessi.
"berapa lama kamu disana?"tanya Andika sembari menuruni anak tangga.
"Entahlah,kayaknya nggak lama"balas Sasya.
"Yaudah kita kebendara sekarang,waktunya mepet"kata Andika sambil keluar dari rumahnya,dan diikuti oleh Cessi dan Sasya.
*-*-*
Syifa melirik handphonenya yang dari tadi bergetar,bukan Syifa nggak mau menjawab,tapi sekarang dia lagi berada diruang meeting, Syifa rasa nggak sopan jika harus ngejawab telfon disana.
Rava yang tengah berbica didepan,merasa terganggu dengan getaran handphone Syifa,lantas dia langsung menoleh kearah gadis tersebut.
"Angkat dulu"suruh Rava.
Syifa hanya manggut kemudian berdiri dan membawa handphone-nya menjauh dari ruang meeting.
Andika yang sedari tadi menelfon Syifa sekarang sudah tak lagi menelfon,dan hanya mengirimi satu pesan singkat ketiga.
"Apa?sasya ke Belgia?dan dia nggak ngomong atau pamit sedikit pun sama aku?"kata Syifa sambil melirik pesan yang masih terpampang jelas dilayar handphonenya.
Syifa kembali ke ruang meeting dengan wajah yang tak lagi damai,murung sekali,apa lagi yang akan dilakukan Sasya setelah ini.
Setelah beberapa menit,akhirnya meeting itu selesai,dan Syifa bergegas keluar untuk pergi kebandara,tapi langkahnya malah dicegat oleh Rava.
"Mau kemana?kok buru-buru gitu?"tanya rava.
"Kebandara"balas Syifa.
"Kalau emang ada jadwal penerbangan hari ini kenapa nggak pergi dari tadi aja"kata Rava.
"Bukan aku yang ada jadwal penerbangan,tapi Sasya"balas Syifa dan langsung memasuki lift yang sudah terbuka.
Syifa berlari dengan tergesa keluar dari kantor dan langsung masuk kemobilnya, Syifa tidak menanggapi Rava yang baru saja keluar dari kantor sambil meneriaki namanya.
*-*-*
Sasya menghela nafasnya kasar,sebelum pada akhirnya ia pergi meninggalkan Andika dan Cessi,meninggalkan negara sendiri hanya karena alasan yang tidak masuk akal,sungguh ide yang sangat gila.

KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Heart
NezařaditelnéSetelah pindah kesekolah barunya,gadis cantik yang kerap disapa sasya,bertemu dengan seseorang yang dikenal bernama rava Semenjak rava hadir dihidupnya,Dari situlah timbul sebuah rasa dihati sasya untuk memiliki rava sepenuhnya,setelah mencoba berba...